Rubella: Campak Jerman

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 17, 2019 Waktu baca: 3 menit
Rubella: Campak Jerman

Campak Jerman disebut juga sebagai rubella, german measles, atau campak 3 hari adalah infeksi virus yang menular terutama menyerang kulit dan kelenjar getah bening, pada kulit dikenal dengan ruam berwarna merah yang khas dan pada kelenjar getah bening menimbulkan pembesaran (pembengkakan).

Rubella tidak sama dengan campak (rubeola) yang telah kita bahas sebelumnya, meskipun sama sama menimbulkan ruam merah pada kulit. Karena, rubella ini disebabkan oleh virus yang berbeda dengan campak (rubeola) sehingga penularannya pun sedikit berbeda.

Penyakit ini umumnya ringan pada anak-anak, namun berbahaya pada wanita hamil karena dapat menyebabkan sindrom rubella kongenital yang mengakibatkan kelainan bawaan pada bayi.

Gejala atau ciri-ciri campak Jerman

Seseorang akan menunjukkan gejala setelah 2 sampai 3 minggu terpapar virus rubella. Gejala yang muncul secara berurutan, sebagai berikut:

  • Demam ringan sekitar 37,5-38,9 derajat Celsius atau lebih rendah
  • Sakit kepala
  • Terkadang disertai hidung tersumbat atau meler (pilek)
  • Mata merah meradang
  • Pembesaran kelenjar getah bening di bagian belakang leher dan di belakang telinga
  • Sekitar 2-3 hari kemudian timbul ruam merah muda yang dimulai pada wajah dan menyebar dengan cepat ke bawah hingga lengan dan kaki, kemudian menghilang dengan urutan yang sama pula.
  • Nyeri sendi, terutama pada wanita muda 

Ruam rubella biasanya berlangsung selama 3 hari, makanya ada yang menyebutnya sebagai campak 3 hari. Kelenjar getah bening dapat tetap bengkak selama seminggu atau lebih, dan nyeri sendi bisa bertahan selama lebih dari 2 minggu. Anak-anak yang mengalami rubella biasanya sembuh dalam waktu 1 minggu, tetapi orang dewasa mungkin akan lebih lama.

Penyebab rubella dan cara penularannya

Campak jerman disebabkan oleh virus yang dapat ditularkan dari orang ke orang. virus rubella ini dapat menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, atau dapat menyebar melalui kontak langsung dengan sekret pernapasan orang yang terinfeksi, seperti lendir atau ingusnya.

Rubella ini juga dapat ditularkan dari ibu hamil ke anaknya yang belum lahir melalui aliran darah. Penderita rubella dapat menular mulai dari 10 hari sebelum timbulnya ruam sampai sekitar satu atau dua minggu setelah ruam menghilang.

Komplikasi rubella

Campak jerman sebenarnya merupakan infeksi ringan. Setelah seseorang terkena penyakit ini, maka akan kebal secara permanen (tidak kena lagi). Namun, beberapa wanita dengan rubella dapat mengalami radang sendi (arthritis) pada jari-jari, pergelangan tangan dan lutut, yang biasanya berlangsung selama 2 minggu hingga satu bulan. Dalam kasus yang jarang terjadi, rubella juga dapat menyebabkan infeksi telinga (otitis media) juga radang otak (ensefalitis).

Yang paling berbahaya, jika rubella ini mengenai ibu hamil, dengan konsekuensi gangguan pada janin yang dikandungnya. Dengan perkiraan 90% bayi yang lahir dari ibu yang memiliki rubella selama 11 minggu pertama kehamilan akan mengembangkan sindrom rubella bawaan atau dikenal dengan istilah sindrom rubella kongenital, yaitu mengalami satu atau beberapa kelainan berikut:

  • Retardasi pertumbuhan
  • Keterbelakangan mental
  • Katarak
  • Tuli bawaan
  • Cacat jantung bawaan
  • Cacat pada organ lain

Risiko tertinggi untuk janin selama trimester pertama, tetapi paparan virus pada kehamilan usia berapapun juga berbahaya.

Pengobatan campak Jerman

Tidak ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan atau mempersingkat penyakit campak jerman ini dan apalagi gejala yang muncul biasanya sangat ringan sehingga pengobatan biasanya tidak diperlukan. Oleh karena itu pengobatan campak jerman bersifat supportif, antara lain:

  • Istirahat cukup
  • Konsumsi makanan bergizi, tidak ada pantangan.
  • Jaga jarak dengan teman, keluarga dan rekan kerja - terutama ibu hamil - dan beritahu mereka tentang diagnosis Anda supaya mereka juga waspada (ingat! cara penularannya).
  • Jika muncul gejala seperti demam, sakit kepala, gatal, atau bahkan nyeri sendi dan dirasa sangat mengganggu maka berobatlah ke dokter. Dokter akan memberikan pengobatan sebatas gejala yang anda keluhkan itu.

Jika ada yang mengalami gejala-gejala campak jerman seperti disebutkan diatas dan ia sedang hamil, maka segeralah konsultasikan dengan dokter kandungan Anda.

Rubella biasanya ringan pada anak-anak, dan seringkali dapat dirawat di rumah. Monitor suhu anak Anda dan hubungi dokter jika demam naik terlalu tinggi. Untuk meringankan ketidaknyamanan si kecil, Anda dapat memberikan acetaminophen atau ibuprofen untuk meringankan demam ataupun sakit kepala.

Pencegahan rubella

Untuk mencegah campak jerman dapat dilakukan dengan cara imunisasi atau vaksinasi. Vaksinasi rubella tergabung dalam vaksin MMR yang diberikan pada usia 15-18 bulan dan dilakukan booster pada 10-12 tahun atau 12-18 tahun melalui pekan imunisasi anak sekolah (BIAS). Apabila Anak telah mendapatkan imunisasi MMR pada usia 12-18 bulan, maka imunisasi campak dosis kedua (5-6 tahun) tidak perlu diberikan.

Selain itu, lakukan hal-hal berikut untuk mencegah rubella, antara lain:

  • Peningkatan daya tahan tubuh
  • Etika batuk dan rajin mencuci tangan dapat memutus rantai penularan
  • Isolasi pasien dengan menggunakan masker juga dapat memutus rantai penularan

1 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app