Tbc Tulang Belakang - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 8, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Waktu baca: 3 menit

TBC Tulang Belakang atau Penyakit Pott merupakan suatu peradangan kronis akibat infeksi tuberkulosis yang mengenai tulang belakang. Penyakit ini banyak terjadi pada anak-anak dan mengenai tulang belakang toraks dan lumbar. 

Infeksi bakteri yang membentuk koloni mulai menginfeksi tulang belakang dengan merusak jaringan tulang dan menimbulkan gejala khas TBC tulang.

Infeksi tuberkulosis yang masuk ke dalam tubuh tidak hanya menyebar ke paru-paru tetapi juga menyebar ke tulang belakang akibat perluasan basil tuberkel atau yang mengalami reaktivasi (aktivasi kembali infeksi TB yang pernah muncul). 

Infeksi tuberkulosis memiliki sifat hematogen sehinggagt;dapat menimbulkan infeksi pada tulang belakang serta terjadinya cold abscess yang merupakan timbunan cairan eksudasi berupa pus yang muncul setelah 2 hingga 3 bulan paska infeksi.

Penyakit ini paling sering muncul pada jenis kelamin laki-laki mulai usia anak-anak hingga remaja. Penyebaran yang diawali dengan adanya tuberkulosis paru yang tidak ditangani dengan baik hingga adanya reaktivasi kembali mengakibatkan kerusakan tulang belakang hingga sendi. 

Faktor resiko terjadinya tuberkulosis tulang belakang atau penyakit pott ini terjadi pada:

  • Malnutrisi
    Kurangnya asupan nutrisi menyebabkan hilangnya kebutuhan vitamin dan mineral di dalam tubuh sehingga rentan terkena infeksi.
  • Sosial ekonomi
    Faktor sosial eknomoi berpengaruh pada penurunan standar kualitas hidup mulai dari lingkungan yang tidak higienis serta asupan makanan yang kurang sehat.
  • Imunitas
    Lemahnya imunitas tubuh mempengaruhi peningkatan perkembangan infeksi tuberkulosis di dalam tubuh terutama pada penderita HIV.
  • Endemis
    Penyakit tuberkulosis tulang belakang juga dikaitkan dengan adanya endemis infeksi tuberkulosis yang menetap pada suatu daerah.
  • Obat-obatan
    Penggunaan beberapa jenis obat juga dapat mengakibatkan TBC tulang belakang.

Gejala TBC Tulang Belakang

Penderita dengan tuberkulosis tulang belakang memiliki gejala yang mirip dengan infeksi tuberkulosis lainnya. Tetapi pada infeksi di tulang belakang juga terdapat keluhan khas agar dapat dibedakan dengan infeksi tuberkulosis lainnya. Gejala yang ditimbulkan antara lain:

  • Demam
  • Berkeringat di malam hari
  • Berat badan menurun
  • Nyeri punggung
  • Nyeri tekan punggung yang menjalar
  • Nyeri pada leher
  • Pergerakan menjadi kaku
  • Keterbatasan gerakan pinggul
  • Tulang belakang menjadi bengkok (kifosis)
  • Tulang belakang menjadi bengkak 
  • Benjolan pada pangkal paha yang menyerupai hernia

Gejala paling khas yang ditemukan pada stadium berat penyakit pott adalah terbentuknya massa kaseosa akibat kerusakan dari korpus vertebrae sehingga tulang belakang terlihat membungkuk serta terjadi penumpukan cairan nanah di sekitar tulang yang dikenal dengan cold abscess

Gangguan saraf sensoris juga mempengaruhi daerah pinggang ke kaki bawah yang disertai gejala mati rasa sehingga mengalami kesulitan ketika berjalan.

Diagnosis TBC Tulang Belakang

Dokter melakukan pemeriksaan yang diawali dengan anamnesis gejala, menanyakan riwayat penyakit dan adanya perubahan fisik penderita. Pemeriksaan penunjang harus dilakukan untuk memastikan diagnosis serta mendeteksi adanya infeksi tuberkulosis

  • Pencitraan

    Pencitraan merupakan hal utama untuk mendeteksi kelainan tulang belakang akibat penyakit pott. Pemeriksaan dapat diawali dengan rontgen tulang belakang dan rontgen dada.

    Rontgen dada bertujuan untuk melihat adanya kelainan paru-paru akibat infeksi tuberkulosis dan pada rontgen tulang belakang dilakukan untuk mendeteksi kelainan tulang mulai dari adanya tulang bengkok, hingga osteoporosis tulang.

    Pemeriksaan CT dan MRI menjadi pilihan apabila timbul keparahan hingga kerusakan organ yang lebih dalam.
  • Pemeriksaan laboratorium

    Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mendeteksi keterlibatan infeksi tuberkulosis. Pemeriksaan tersebut meliputi laju endap darah, tes mantoux, dan biopsi jaringan tulang belakang.

 

Pengobatan TBC Tulang Belakang

Standar pengobatan pada penyakit pott ini adalah dengan menghilangkan gejala serta mengembalikan posisi dari kelainan tulang belakang.

  • Pemberian obat antituberkulosis menjadi yang paling utama. Obat-obatan seperti isoniazid, rifampisin, etambutolm dan pirazinamid merupakan salah satu terapi untuk membasmi infeksi tuberkulosis.

    Pemberian obat disesuaikan dengan riwayat munculnya atau adanya kekambuhan pada infeksi tuberkulosis. Efek samping obat perlu diperhatikan selama terapi berjalan.
  • Terapi operatif dilakukan dengan upaya untuk mengurangi penekanan saraf tulang belakang serta mengeluarkan abses dengan metode drainage.

    Terapi bersifat operatif ini bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi seperti kifosis dan skoliosis (tulang belakang bengkok) dan kelumpuhan pada kaki dan sekitar daerah persarafan tulang belakang.

34 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Collazos, Julio et al. Tuberculous esophageal ulcer as the mode of presentation of Pott’s disease (tuberculous spondylitis). The American Journal of Medicine, Volume 112, Issue 9, 737 - 739. DOI: https://doi.org/10.1016/S0002-9343(02)01077-X. The American Journal of Medicine. (https://www.amjmed.com/article/S0002-9343(02)01077-X/fulltext)
Minerva Lopez Ruiz, Laura Escobedo-Jaimes, Alejandro Mendez-Viveros, Carmen Amezcua-Herrera, Karene Velazquez, Fabian Zea-Arevalo, Rosas Areana, Amaia Iñarra-Hiriart, Juan Chávez-López, Ernestina Ramírez- Casanova, Juan Montes-Ramirez. Tuberculous Spondylitis (Pott’s Disease) a Common Cause of Paraparesia in Young Mexicans, Its Association with Other Forms of Tuberculosis and the Use of MRI as a Diagnotic Tool (P1.304). Neurology Apr 2016, 86 (16 Supplement) P1.304. (https://n.neurology.org/content/86/16_Supplement/P1.304)
ALBEE FH. TRANSPLANTATION OF A PORTION OF THE TIBIA INTO THE SPINE FOR POTT'S DISEASE: A PRELIMINARY REPORT. JAMA. 1911;LVII(11):885–886. doi:10.1001/jama.1911.04260090107012. JAMA Network. (https://jamanetwork.com/journals/jama/article-abstract/448152)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app