Thioguanine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 20, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 24, 2019 Waktu baca: 3 menit

Thioguanine atau 6-Thioguanine merupakan salah satu jenis obat yang digunakan dalam terapi kanker. Penyakit kanker yang menggunakan thioguanine sebagai terapi utama antara lain leukemia jenis limfositik akut, mieloid kronik, dan mieloid akut. Obat ini sudah ditemukan cukup lama dan menadi salah satu terapi utama penyait kanker di kawasan benua Eropa dan Amerika.

Thioguanine adalah obat antikanker jenis sitotoksik atau antineoplastik. Thioguanine dapat lebih efektif apabila dikombinasikan bersamaan dengan cytabarine, salah satu obat yang sangat efektif pada kasus leukemia granulositik.

Mengenai Thioguanine

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet, injeksi

Kandungan:

Obat terapi kanker

Farmakologi Thioguanine

Obat thioguanine bekerja pada DNA dimana antiometabolik pada onat ini menyamar menjadi purin atau pirimidina, sehingga menghambat pembentukan siklus sel fase S pada DNA dan menghambar perkembangan sel. Aktivasi intraselular menyebabkan basa purin palsu dalam penyatuannya ke dalam DNA. Efek sitotoksik tambahan juga berpengaruh pada penyatuannya ke RNA.

Thioguanine mengalami penyatuan menuju DNA dan RNA pada sumsum tulang manusia. Pemberian thioguanine secara intravena menunjukkan adanya penyatuan dengan asam amino 100 kali lebih tinggi setelah 5 kali pemberian selama satu hari sekali. Setelah pemberian 5 dosis, guanine dalam DNA residu telah digantikan oleh thioguanine. Efek obat thioguanine dalam bentukan oral dapat terdeteksi adanya konsentrasi ke dalam cairan serebrospinal.

Thioguanine yang sebagai salah satu antimetabolite memiliki substansi yang sama dalam interaksi antar sel. Saat sel menyatu dengan substansi ke dalam metabolik sel, sel-sel tersebut tidak akan terbagi, sehingga sistem antimetabolik ini akan menghancurkan sel pemicu kanker melalui siklus yang spesifik. 

Manfaat Thioguanine

Manfaat dari obat thiogunanine adalah obat ini sebagai terapi antikanker pada leukemia. Leukemia merupakan kanker darah yang berasal dari gangguan sumsum tulang belakang. Sel yang tidak normal menyebabkan sel darah putih tidak lagi bekerja untuk melawan infeksi. SUmsum tulang belakang tidak lagi memperoduksi sel darah putih dengan normal.

Leukemia dibagi menjadi 2 yaitu akut dan kronik. Leukemia juga dikelompokkan menjadi limfositik dan mieloid.

  • Leukemia Mieloid Akut (AML) adalah jenis leukemia yang terjadi pada dewasa dan anak-anak dimana terjadi kegagalan pembentukan sel mieloid.
  • Leukemia Limfositik Akut (ALL) terjadi pada anak-anak karena infeksi berat.
  • Leukemia Mieloid Kronik (CML) terjadi pada dewasa usia lebih dari 20 tahun dimana terjadi perkembangan sel yang abnormal dan semakin meningkat hingga menurun drastis.
  • Leukemia Limfositik Kronik (CLL) terjadi pada orang dewasa saja.

Dosis Thioguanine

Obat thioguanine tersedia dalam tablet atau injeksi. Thioguanine tablet tersedia dalam dosis 40 miligram yang dikonsumsi sehari sekali. 

Penggunaan obat anti kanker sangat harus sesuai dengan petunjuk dokter guna menghndari efek samping serta reaksi dengan obat-obat lainnya. 

Efek samping Thioguanine

Efek samping yang ditimbulkan pada pemberian antikanker Thioguanine antara lain:

  1. Mual muntah
  2. Kesulitan bernapas
  3. Pendarahan gusi
  4. Luka yang lama sembuh
  5. Demam
  6. Menggigil
  7. Diare
  8. Nafsu makan menurun
  9. Gangguan pencernaan
  10. Kebotakan
  11. Jaundice
  12. Urin menjadi merah gelap
  13. Kulit menjadi gelap

Efek samping lain yang ditemukan melalui hasil pemeriksaan laboratorium seperti:

  1. Trombositopenia (penurunan trombosit darah)
  2. Hiperurisemia
  3. Hepatotoksisitas

Interaksi Obat

Walau beberapa obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan sama sekali, pada kasus lain beberapa obat juga bisa digunakan bersamaan meskipun interaksi mungkin saja terjadi. 

Selalu beritahukan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain baik yang dijual bebas maupun dari resep dokter. 

Perhatian

Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama penggunaan obat thioguanine antara lain munculnya penyakit herpes zoster, jaundice, varises esofagus, dan penurunan platelet secara drastis.

Obat thioguanine sebaiknya tidak boleh diberikan pada penderita kanker leukemia dengan riwayat gout, batu ginjal, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati, dan sedang dalam pengobatan obat-obat antipsikotik seperti clozapine dalam terapi skizofrenia.

Obat ini merupakan kategori D sehingga tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui.

Pemberian obat antikanker tidak boleh diberikan bersamaan atau dengan riwayat pemberian obat imunosupresan yang belum lama.

Obat ini juga tidak boleh diberikan bersamaan dengan pemberian vaksinasi atau imunisasi karena dapat mengurangi respone antibodi tubuh penderita dengan vaksin yang diberikan. Vaksin diberikan setelah remisi atau pemberhentian obat thioguanine setelah 3 bulan hingga 1 tahun guna mengembalikan respon imunitas tubuh terhadap vaksin.


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Thioguanine (Oral Route) Description and Brand Names. Mayo Clinic. (https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/thioguanine-oral-route/description/drg-20066349)
Oral 6-mercaptopurine versus oral 6-thioguanine and veno-occlusive disease in children with standard-risk acute lymphoblastic leukemia: report of the Children's Oncology Group CCG-1952 clinical trial. American Society of Hematology. (https://ashpublications.org/blood/article/115/14/2740/27270/Oral-6-mercaptopurine-versus-oral-6-thioguanine)
Lennard, L., Davies, H. & Lilleyman, J. Is 6-thioguanine more appropriate than 6-mercaptopurine for children with acute lymphoblastic leukaemia? Br J Cancer 68, 186–190 (1993). https://doi.org/10.1038/bjc.1993.311. Nature. (https://www.nature.com/articles/bjc1993311)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app