Varises Esofagus - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 27, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jul 25, 2019 Waktu baca: 3 menit

Varises Esofagus adalah penyakit yang terjadi pada esofagus dimana adanya pembesaran pembuluh darah vena yang beresiko munculnya pendarahan akibat aliran darah yang tidak lancar dan pembuluh darah yang lemah.

Hipertensi porta menjadi masalah utama yang menyebabkan munculnya Varises Esofagus. Penyakit Varises Esofagus perlu ditangani segera karena dapat beresiko fatal.

Hipertensi porta ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada pembuluh darah vena porta, yang dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti penyakit sirosis. Peningkatan tekanan darah ini juga meningkatkan resiko pendarahan gastrointestinal dan gastroesofagus di dalam tubuh.

Sirosis adalah suatu peradangan kronis pada liver yang disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol dan infeksi Hepatitis terutama Hepatitis B dan C. Alkohol secara perlahan merusak sel-sel liver dan menganggu fungsi liver bagi tubuh.

Pada sirosis timbul peningkatan lemak berlebihan di organ liver yang juga terjadi pada penderita obesitas, kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan kanker pankreas.

Sirosis di liver berdampak pada terjadinya Varises Esofagus akibat gangguan pada Vena Porta. Aliran darah normal menuju liver menjadi terblokir akibat jaringan atau sumbatan di pembuluh darah sehingga menimbulkan varises.

Darah yang tersumbat alirannya akan semakin menekan pembuluh darah kecil yang sebenarnya tidak mampu menahan tekanan darah yang terlalu tinggi. Hasilnya adalah timbul pendarahan yang merupakan kasus darurat medis yang perlu penanganan segera.

Selain akibat Sirosis karena pengaruh minuman berakohol, timbulnya varises esofagus juga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

  • Gangguan liver lainnya
  • Trombosis atau penggumpalan darah ke Vena Porta
  • Infeksi Parasit dari Schistosomiasis
  • Budd-Chiari Syndrome
  • Konsumsi obat Antiinflamasi non steroid
  • Malnutrisi

Gejala Pada Varises Esofagus

Gejala pada penyakit varises esofagus akan muncul apabila terjadi pecah pembuluh darah dan menimbulkan pendarahan. Gejala yang timbul antara lain:

  • Muntah darah
  • Terlihat darah pada tinja sehingga tinja berwarna lebih gelap atau disertai darah mengalir
  • Nyeri perut bagian tengah
  • Badan terlihat pucat
  • Pusing
  • Penurunan kesadaran
  • Konsentrasi berkurang
  • Badan lemas
  • Badan dapat menguning
  • Mudah memar
  • Perut membuncit (sebagai tanda gangguan liver)
  • Aktivitas urinasi menurun
  • Syok (pada kasus kehilangan darah kronis)

Diagnosis penyakit Varises Esofagus

Gejala akan muncul apabila telah terjadi pendarahan pada pembuluh darah Esofagus. Kelainan tersebut harus dideteksi dengan pemeriksaan penunjang sehingga dapat menentukan diagnosis pasti akibat gejala yang timbul. Pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain:

  • CT-scan
    Pemindaian dengan CT-scan dapat melihat kelainan pada organ dalam yang dibagi menjadi beberapa slide gambar sehingga dokter dapat melihat secara detil kelainan di sepanjang organ Esofagus atau Liver.
  • Endoskopi
    Endoskopi dilakukan dengan memasukkan alat endoskop dari dalam mulut dan akan terlihat hasil gambar nyata kelaianan pada organ di dalam Esofagus.
  • USG Perut
  • Pemeriksaan dengan Ultrasonografi dilakukan dengan memberikan frekuensi gelombang suara yang pantulkan dari Transduser menuju ke organ yang ingin dideteksi dan hasilnya akan terlihat dari monitor.  Pemeriksaan ini tidak menimbulkan efek radiasi dan aman digunakan.

  • Aspirasi
    Teknik biopsi dengan aspirasi juga dapat membantu menegakkan diagnosa dengan mengambil sampel untuk dilakukan pemeriksaan patologis.
  • Tes darah

Penanganan penyakit Varises Esofagus

Untuk mencegah pendarahan, perlu dilakukan penurunan tekanan darah pada vena porta dengan obat-obatan seperti obat beta bloker (Propanolol). Peningkatan darah tinggi dan pecahnya pembuluh darah merupakan gejala yang perlu ditangani segera sehingga tekanan darah vena porta dapat ditangani.

Pendarahan akibat varises esofagus perlu dilakukan penanganan darurat karena dapat memicu syok dan kekurangan darah. 

Beberapa penanganan antara lain:

  • Transfusi Darah
    Transfusi darah dilakukan apabila penderita telah kehilangan darah secara kronis akibat pecahnya pembuluh darah.
  • TIPS
    Transjugular Intrahepatic Portosystemic shunt adalah metode pemandu bagi dokter untuk mengikat Vena Porta di liver. Metode ini sering digunakan pada penyakit Sirosis akibat pecahnya pembuluh darah.
  • Skleroterapi
    Skleroterapi dilakukan dengan menyuntikan cairan sklerosan secara perlahan ke vena sekitar organ Esofagus dan Liver untuk menutup pendarahan.
  • Mengangkat Varises
    Operasi ini dilakukan bila varises tidak sembuh dengan TIPS.
  • Transplantasi Hati
  • Transplantasi dilakukan bila gangguan liver sangat kronis.
  • Pemberian antibiotik (untuk mencegah infeksi)

11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2016). Digestive Problem and Bleeding Varices. (https://www.webmd.com/digestive-disorders/bleeding-varices)
Khalid, et al. Healthline (2017). Bleeding Esophageal Varices. (https://www.healthline.com/health/bleeding-esophageal-varices)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app