Pentingnya Suntik Tetanus Saat Hamil Bagi Kesehatan Ibu dan Bayi

Dipublish tanggal: Des 6, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Pentingnya Suntik Tetanus Saat Hamil Bagi Kesehatan Ibu dan Bayi

Tetanus adalah salah satu penyakit yang wajib diwaspadai oleh para ibu hamil. Pasalnya, tetanus termasuk penyakit berisiko yang dapat membahayakan keselamatan jiwa, apalagi bagi bayi dalam kandungan. Untuk itu, ibu hamil dianjurkan untuk mendapatkan vaksin tetanus toksoid (TT) demi melindungi si calon bayi dan dirinya sendiri. Memangnya, apa manfaat suntik tetanus saat hamil dan kapan harus diberikan? Berikut penjelasan lengkapnya.

Manfaat suntik tetanus bagi kesehatan ibu dan bayi

Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh zat toksik dari bakteri Clostridium tetani. Bakteri tersebut dapat masuk ke tubuh lewat terbuka, misalnya karena luka akibat tusukan atau goresan pada kulit.

Jika sudah berada di dalam tubuh, bakteri tersebut dapat memengaruhi sistem saraf tubuh. Bila tidak segera ditangani, hal ini dapat mengancam keselamatan jiwa hingga berakibat pada kematian.

Bayi yang baru lahir juga tidak lepas dari risiko terkena tetanus, disebut dengan tetanus neonatal. Hal ini dapat terjadi akibat proses persalinan menggunakan alat-alat yang kurang steril, kemudian bakteri tetanus masuk lewat tali pusar bayi. Selain itu, bayi juga dapat terkena tetanus akibat ibunya tidak mendapatkan vaksin tetanus selama kehamilan.

Untuk itulah, suntik tetanus saat hamil sangat penting bagi kesehatan ibu dan bayi. Vaksin ini akan merangsang pembentukan antibodi dalam tubuh, kemudian antibodi tersebut akan diteruskan pada bayi. Manfaatnya, hal ini akan mencegah tetanus saat persalinan yang bisa terjadi lewat luka, baik pada rahim maupun tali pusar bayi.

Kapan vaksin tetanus saat hamil diberikan?

Untuk kehamilan pertama, biasanya bidan atau dokter akan merekomendasikan paling sedikit 2 dosis untuk imunisasi TT. Dosis pertama diberikan pada saat sebelum menikah atau pada trimester awal masa kehamilan. Selanjutnya, dosis kedua diberikan 4 minggu setelah imunisasi yang pertama. 

WHO juga merekomendasikan pemberian vaksin ketiga sekitar 6 bulan setelah dosis kedua. Hal ini akan memberikan perlindungan lebih terhadap tetanus selama paling sedikit 5 tahun. Untuk perlindungan dalam jangka waktu lama, terdapat 5 dosis vaksin TT yang dapat bertahan hingga lebih dari 25 tahun.

Baca Juga: Manfaat Vaksin Tetanus Toksoid (TT) dan Waktu Imunisasinya

Vaksin tetanus juga penting untuk kehamilan kedua

Tak hanya pada kehamilan pertama saja, suntik tetanus juga penting untuk kehamilan kedua. Apabila Anda hamil lagi dalam kurun waktu 2 tahun setelah melahirkan, pemberian vaksin tetanus akan bergantung pada riwayat imunisasi Anda.

Jika di kehamilan sebelumnya telah mendapatkan 2 dosis vaksin TT, maka dokter hanya akan merekomendasikan suntikan penguat vaksin untuk kehamilan yang sekarang. Namun, apabila jarak antara kehamilan pertama dan kedua cukup jauh, dokter akan mempertimbangkan kemungkinan perlunya pemberian vaksin TT.

Selain suntik tetanus, ada juga jenis vaksin lainnya yang mungkin dibutuhkan oleh ibu hamil, yaitu vaksin Tdap atau vaksin kombinasi dari tetanus-diphtheria-pertussis. Vaksin ini diberikan pada saat kehamilan di usia 27-36 minggu atau trimester kedua. 

Efek samping suntik tetanus saat hamil

Sama seperti jenis vaksin lainnya, suntik tetanus saat hamil juga dapat memberikan efek samping tertentu. Sejumlah efek samping vaksin TT di antaranya:

1. Nyeri

Nyeri pada area bekas suntikan merupakan hal yang wajar. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman setelah suntik tetanus saat hamil, ibu disarankan untuk beristirahat dan menghindari menggosok area bekas suntikan. Biasanya, rasa nyeri tersebut akan hilang keesokan harinya.

2. Mual

Beberapa ibu hamil juga kerap mengalami mual setelah suntik tetanus. Jika rasa mual tidak kunjung hilang dalam beberapa hari, ibu dapat mengonsumsi obat pereda mual yang direkomendasikan oleh dokter.

3. Demam

Demam ringan atau demam berat adalah salah satu efek samping suntik tetanus yang dapat terjadi. Apabila dalam waktu 24 jam panas tubuh tidak kunjung turun, maka lebih baik untuk segera periksakan ke dokter.

4. Perubahan pada kulit

Vaksin TT dapat menyebabkan kulit menjadi merah, ruam, gatal, bahkan bengkak. Gejala ini berbahaya untuk wanita hamil, terutama yang memiliki varises dan diabetes.

Untuk para wanita yang sedang merencanakan kehamilan ataupun yang sedang mengandung, jangan lupa untuk melakukan vaksin tetanus agar mencegah infeksi tetanus pada diri Anda dan juga janin. Mengenai hal lebih lanjut terkait suntik tetanus saat hamil, konsultasikan masalah tersebut kepada bidan atau dokter, terutama apabila Anda memiliki riwayat alergi. Selain itu, pilihlah ruang bersalin yang steril demi mencegah paparan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.

Baca Juga: Suntik TT Sebelum Menikah untuk Calon Pengantin


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vaccination During Pregnancy: Which Vaccines Do You Need?. Parents. (https://www.parents.com/pregnancy/my-body/pregnancy-health/pregnancy-vaccines/)
Pregnancy Guidelines and Recommendations by Vaccine. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (https://www.cdc.gov/vaccines/pregnancy/hcp-toolkit/guidelines.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app