Sanadryl: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Sanadryl adalah obat batuk berbentuk syrup untuk mengatasi batuk akibat alergi. Terdiri dari 2 jenis, yakni Sanadryl Expectorant dan DMP.
  • Sanadryl Expectoran diformulasikan untuk mengatasi batuk berdahak, sedangkan Sanadryl DMP untuk batuk kering.
  • Dosis Sanadryl untuk batuk berdahak pada orang dewasa adalah 3-4 x sehari 10 ml, sedangkan untuk anak usia 6-12 tahun cukup 5 ml.
  • Dosis Sandryl untuk batuk kering ada orang dewasa adalah 3-4 x sehari 10 ml, sedangkan untuk anak usia 6-12 tahun adalah 3-4 x sehari 5 ml.
  • Obat ini dapat menyebabkan kantuk, hindari mengendari kendaraan atau menjalankan alat berat yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
  • Klik untuk mendapatkan Sanadryl atau obat batuk dan flu lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Sanadryl adalah obat batuk berbentuk syrup untuk mengatasi batuk akibat alergi. Di pasaran tersedia dalam dua tipe yaitu Sanadryl Expectorant dan DMP. Sanadryl Expecorant diformulasikan untuk mengatasi batuk berdahak. Sedangkan Sanadryl DMP diindikasikan untuk mengatasi batuk tidak berdahak atau batuk kering.

Bahan aktif Sanadryl berupa difenhidramin HCl yang merupakan antihistamin yang menunjukkan bahwa obat batuk ini diformulasikan khusus untuk batuk akibat alergi, baik itu berdahak maupun kering. 

Mengenai Sanadryl

Jenis obat Obat batuk
Kandungan Sanadryl Ekpektoran: Difenhidramin HCl, Amonium Klorida, Kalium Sulfoguaiakolat, Natrium Sitrat, Mentol Sandryl DMP: Dextromethorphan HBr, Difenhidramin HCl, Amonium Klorida, Natrium Sitrat, Mentol
Kegunaan Mengatasi batuk akibat alergi:
Kategori Obat Resep dan obat bebas
Konsumen Dewasa dan Anak
Kehamilan Kategori B
Sediaan Sanadryl Syrup 60 ml dan 120 ml, Sanadryl DMP 60 ml dan 120 ml

Mekanisme kerja Sanadryl

Cara kerja obat dapat kita ketahui dari komposisi bahan aktif penyusunnya. Berdasarkan yang tertera pada kemasannya, bahan aktif Sanadryl adalah sebagai berikut:

  • Difenhidramin merupakan antihistamin dari jenis etanolamin. Senyawa obat ini berkompetisi dengan histamin bebas untuk mengikat reseptor HA. Kemampuannya itu membuat berkurangnya pengikatan histamin pada reseptor HA. Berkurangnya ikatan histamin akan berefek pada menurunnya reaksi alergi yang terjadi.
  • Dextromethorphan merupakan obat yang cara kerjanya mirip dengan jenis opioid yang bertindak sebagai antagonis dari reseptor glutamatik NMDA, agonis terhadap reseptor opioid sigma 1 dan sigma 2 serta antagonis terhadap reseptor nikotin alpha 3/beta 4 dan menargetkan reuptake pompa serotonin. Sehingga senyawa ini dapat menekan reflek ingin batuk langsung pada pusat batuk di medula otak. Obat ini  merupakan salah satu antitusif yang paling banyak digunakan.
  • Kalium Sulfoguaiakolat merupakan ekspektoran yang mampumeningkatkan volume saluran pernapasan dan membantu mempermudah keluarnya mukus dari saluran pernapasan.
  • Amonium Klorida dapat bekerja sebagai ekspektoran dengan menyebabkan efek iritan pada mukosa bronkial sehingga produksi lendir meningkat dan memudahkan batuk.
  • Mentol merupakan senyawa yang bersifat analgetik dan menimbulkan rasa dingin pada tenggorokan.

Manfaat Sanadryl

Sanadryl diindikasikan untuk mengatasi batuk, terutama yang disebabkan oleh reaksi alergi. Sanadryl Ekspektoran untuk mengobati batuk akibat alergi yang berdahak dan Sanadryl DMP untuk mengobati batuk kering akibat alergi.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan Sanadryl. Penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan Sanadryl:

  • Memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap kandungan bahan aktif Sandaryl.

Dosis Sanadryl

Sanadryl tersedia dalam bentuk sediaan dan kekuatan dosis berikut:

Syrup Sanadryl Expectorant, tiap 5 ml (satu sendok makan) mengandung:

Syrup Sanadryl DMP, tiap 5 ml (satu sendok makan) mengandung:

  • Difenhidramin HCl :  12,5 mg
  • Amonium Klorida: 100 mg
  • dextromethorphan HBr : 10 mg
  • Natrium Sitrat: 50 mg
  • Mento: 1 mg

Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dosis Sanadryl untuk batuk berdahak

  • Dosis dewasa: 10 ml tipe Sanadryl Expectorant atau 3-4 x sehari 2 sendok makan.
  • Dosis anak-anak 6-12 tahun: 5 ml tipe Sanadryl Expectorant atau  3-4 x sehari 1 sendok makan. Atau berdasarkan petunjuk dokter.

Dosis Sanadryl untuk batuk kering

  • Dosis dewasa: Sandaril DMP 10 ml atau 3-4 x sehari 2 sendok makan.
  • Dosis anak-anak umur 6-12 tahun: Sanadril DMP 5 ml atau 3-4 x sehari 1 sendok makan atau sesuai petunjuk dokter.

Petunjuk penggunaan:

  • Gunakanlah obat ini setelah makan atau sebelum makan.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan 2 kali sehari berarti per 12 jam, 3 kali sehari berarti per 6-8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Sanadryl pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek samping Sanadryl

Sandaryl umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan, diantaranya sebagai berikut:

Efek overdosis Sanadryl

Penggunaan obat batuk ini dalam dosis tinggi dan jangkat waktu yang lama dapat meningkatkan efek overdosis seperti kejang-kejang dan pusing yang parah. Jika hal ini terjadi kunjungi unit kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan segera.

Interaksi Sanadryl

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter. Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan Sanadryl, di antaranya yaitu:

  • Dapat berinteraksi dengan obat jenis penghambat monoamine-oksidase (MAOI) seperti isocarboxazid, phenelzine, tranylcipromine, selegiline (obat anti parkinson).

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan Sanadryl, harap perhatikan hal-hal di bawah ini:

  • Pastikan Anda tidak pernah memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap kandungan bahan aktif obat ini.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit hati, asma dan glaukoma karena dapat memperparah kondisinya.
  • Sebaiknya tidak digunakan untuk mengobati batuk akibat penyakit saluran pernafasan yang akut seperti bronkitis. Selain tidak efektif, obat ini bahkan bisa menimbulkan efek yang memerparah kondisi.
  • Obat ini dapat menyebabkan kantuk, hindari mengendari kendaraan atau menjalankan alat berat yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
  • Efektifitas dan keamanan obat ini untuk anak-anak dibawah 6 tahun masih belum diketahui. Untuk itu sebaiknya hindari penggunaan untuk anak di bawah 6 tahun.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Sanadryl untuk ibu hamil dan menyusui?

  • Sanadryl digolongkan dalam obat yang perlu berhati-hati saat memberikannya pada ibu hamil atau konsultasikan dahulu dengan dokter kandungan Anda. Hal ini karena beberapa kandungan bahan aktif obat ini masuk dalam kategori B dan C, seperti dijelaskan berikut:
    • Diphenhydramine masuk kategori B untuk ibu hamil menurut FDA. Hal ini berarti studi pada sistem reproduksi hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan.
    • Ammonium Chlorida masuk kategori C untuk ibu hamil menurun FDA. Hal ini berarti studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan.
  • Bahan aktif diphenhydramine diketahui dapat masuk ke dalam ASI ibu menyusui dan berpotensi mempengaruhi kesehatan bayi serta kemampuan produksi ASI ibu menyusui.

Artikel terkait:


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Banerji, Aleena & Long, Aidan & Camargo, Carlos. (2007). Diphenhydramine versus nonsedating antihistamines for acute allergic reactions: A literature review. Allergy and asthma proceedings : the official journal of regional and state allergy societies. 28. 418-26. 10.2500/aap.2007.28.3015.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/5959091_Diphenhydramine_versus_nonsedating_antihistamines_for_acute_allergic_reactions_A_literature_review)
Minigh, Jennifer. (2011). Diphenhydramine. xPharm: The Comprehensive Pharmacology Reference. 1-7. 10.1016/B978-008055232-3.61624-1.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/286742259_Diphenhydramine)
Thomas, A & Nallur, D & Jones, N & Deslandes, Paul. (2008). Diphenhydramine abuse and detoxification: A brief review and case report. Journal of psychopharmacology (Oxford, England). 23. 101-5. 10.1177/0269881107083809.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/5543240_Diphenhydramine_abuse_and_detoxification_A_brief_review_and_case_report)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app