Rotavirus - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Mar 25, 2019 Waktu baca: 3 menit

Rotavirus adalah suatu penyakit yang disebabkan infeksi yang menyerang saluran pencernaan. Infeksi rotavirus menyerang usus bayi dan anak-anak sehingga menimbulkan gangguan pada pencernaan seperti diare berat dengan muntah

Gejala awal biasanya muncul setelah 2 hari virus ini masuk ke dalam tubuh. Penyakit ini dapat terjadi lebih dari 1 kali dengan tingkat keparahan lebih tinggi. Vaksinasi menjadi syarat penting untuk menghindari penyakit ini.

Apakah Penyebab Rotavirus?

Penyebab Rotavirus

Infeksi rotavirus dapat menular melalui kontak kulit, makanan, dan udara. Kebersihan dan higienitas yang buruk menjadi sumber utama infeksi ini menular ke tubuh manusia. Virus ini dapat hinggap di benda-benda seperti mainan, meja, alat tulis, dan sebagainya. 

Kebiasaan anak yang suka memasukkan benda kedalam mulut memudahkan infeksi masuk melalui sakit tenggorokan hingga menetap di usus dan berkembang sehingga menimbulkan penyakit. Virus ini juga dapat dengan mudah menyebar ke segala jenis objek yang dipegang, misalnya mainan atau perabotan

Resiko tertinggi infeksi rotavirus terjadi pada anak yang berusia 3 bulan hingga 3 tahun. Infeksi paling sering terjadi di negara berkembang seperti Benua Asia, Afrika, dan beberapa negara di Benua Amerika. Rotavirus merupakan infeksi yang sangat menular. 

Orang dewasa juga dapat beresiko menimbulkan dan menularkan infeksi. Virus yang tertular dari orang dewasa dapat menimbulkan gejala yang lebih berat apabila infeksi ini masuk ke anak-anak. 

Bayi dengan infeksi rotavirus dapat beresiko dirawat di rumah sakit apabila menimbulkan gejala diare yang berat karena harus diberikan rehidrasi.

Gejala Rotavirus

Gejala awal akan muncul 2 hari setelah infeksi masuk ke dalam pencernaan. Gejala yang timbul antara lain:

  1. Diare berat
    Diare dapat timbul selama 2 jam
  2. Dehidrasi
    Diare yang berkepanjangan menimbulkan dehidrasi akibat kekurangan cairan di dalam tubuh
  3. Muntah
    Reaksi infeksi di dalam tubuh meningkatkan reaksi muntah dengan mengeluarkan seluruh isi cairan di tubuh
  4. Demam
    Demam tinggi hingga lebih dari 40 derajat selsius
  5. BAB berdarah
    Buang air besar dengan tinja berwarna hitam dan berdarah

Infeksi pada organ usus menimbulkan gangguan pencernaan yang dapat bertahan selama 3 hingga 7 hari. Gejala dehidrasi berat yang muncul menimbulkan gejala berupa penurunan kesadaran, ubun-ubun cekung, anak tampak lemah, dan cubitan kulit kembali lambat.

Diagnosis Rotavirus

Dokter menilai penyakit rotavirus dari keluhan, riwayat penyakit, dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan pada darah dan hasil urin akibat pajanan infeksi. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan antara lain:

  1. Pemeriksaan darah lengkap
    Pemeriksaan darah bertujuan untuk menilai adanya peningkatam sel darah putih (leukosit) dan memastikan penyebab infeksi tersebut dari bakteri atau virus.
  2. Pemeriksaan feses
    Pemeriksaan pada hasil feses atau tinja digunakan untuk menilai adanya perubahan warna tinja akibat pendarahan atau adanya campuran nanah.
  3. Pemeriksaan Antigen
    Pemeriksaan antigen rotavirus mendeteksi adanya rotavirus yang aktif pada sampel dari feses.

Komplikasi Rotavirus

Diare dan muntah yang berat menjadi gejala yang perlu diwaspadai karena dehidrasi berat menjadi titik beratnya gejala yang beresiko menimbulkan komplikasi. Selain dehidrasi, bayi dapat beresiko terjadinya asidosis metabolik dan ketidakseimbangan cairan yang berdampak buruk pada organ hati dan ginjal.

Penanganan Rotavirus

Infeksi rotavirus dapa membaik dengan sendirinya setelah beberapa hari. Prinsip utama pada penatalaksanaan rotavirus adalah dengan mencegah dehidrasi akibat diare dan muntah yang berat. 

Apabila timbul gejala berat yang menimbulkan dehidrasi maka anak harus dirawat di rumah sakit untuk diberikan rehidrasi atau pengganti cairan yang efektif untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit.

Pencegahan merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah penularan virus tersebut. Cara yang mudah yaitu menjaga kebersihan benda-benda disekitar rumah yang mudah dijangkau oleh anak-anak. 

Biasakan mengajar anak cara cuci tangan yang benar sebelum dan sesudah makan. Hindari kontak dengan lingkungan yang kotor. Penggunaan masker juga sangat berguna sebagai proteksi tambahan. Biasakan mengganti popok bayi secara rutin untuk menghindari paparan infeksi.       

Pemberian vaksin rotavirus juga mudah didapat di Indonesia. Jadwal vakin diberikan selama dua, empat, dan enam bulan melalui mulut. Vaksin diberikan pada bayi berusia minimal 6 minggu dan maksimal 1 minggu. Diusahakan total pemberian vaksin harus lengkap sebelum berusia 8 bulan.


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Stoppler, M. MedicineNet (2016). Rotavirus Infection (https://www.medicinenet.com/rotavirus/article.htm)
Pope, J. WebMD (2014). Rotavirus (https://www.webmd.com/children/guide/what-is-rotavirus)
Mayo Clinic (2017). Clinical and Interpretive. Rotavirus Antigen, Feces (https://www.mayocliniclabs.com/test-catalog/Clinical+and+Interpretive/8886)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app