Tips Aman Berpuasa Bagi Wanita Hamil dan Menyusui

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Tips Aman Berpuasa Bagi Wanita Hamil dan Menyusui

Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan suatu kewajiban bagi setiap umat Islam. Meski demikian, ada beberapa orang dengan kondisi tertentu yang diperbolehkan untuk tidak menjalaninya seperti pada wanita hamil dan menyusui. Andai kata tetap ingin menjalani dalam kondisi tersebut, maka sebaiknya ketahui terlebih dahulu beberapa anjuran dan tips puasa bagi wanita hamil dan menyusui berikut ini.

Jangan abaikan beberapa anjuran dan tips ini ya Bunda!

1. Perhatikan Dahulu Usia Kehamilan

Hal pertama yang perlu dicermati terkait dengan puasa bagi wanita hamil dan menyusui, yakni dengan memerhatikan terlebih dahulu usia kehamilan. Wanita hamil disarankan untuk tidak berpuasa jika usia kandungannya masih berada pada trimester pertama.

Pasalnya pada masa tersebut, janin masih dalam tahap pembentukan organ, otak, saluran cerna dan lainnya. Di samping itu, pada trimester pertama ini pula, calon ibu lebih rentan mengalami keluhan seperti mual, muntah, pusing dan lemas sehingga akan sangat menyulitkan untuk berpuasa.

Puasa bagi wanita hamil sebaiknya dilakukan jika usia janin telah memasuki trimester kedua atau ketiga. Selain janin telah terbentuk utuh dan tinggal proses pembesaran saja, gangguan seperti mual dan muntah pun sudah mulai berkurang. Sementara untuk ibu menyusui, diperbolehkan berpuasa selama merasa mampu dan memenuhi kecukupan nutrisi, gizi juga cairan bagi diri sendiri maupun buah hatinya.

2. Cukupi Kebutuhan Nutrisi

Kebutuhan nutrisi selama kehamilan terlebih di kala berpuasa haruslah dipenuhi guna memastikan kesehatan diri dan bayi. Baik wanita hamil dan menyusui haruslah memenuhi syarat kebutuhan 2500 kkal/hari yang terbagi menjadi 50% karbohidrat, 30% protein hewani dan nabati, sedang sisanya 20% diperuntukkan bagi lemak baik. Hindari makanan pedas, asin dan manis berlebih, serta junk food sekalipun dalam kondisi ngidam.

3. Perbanyak Konsumsi Air Putih

Untuk menghindari dehidrasi selama berpuasa, wanita hamil dan menyusui tentunya diwajibkan untuk memperbanyak konsumsi air putih 8 hingga 10 gelas sehari. Minumlah secara bertahap 2 gelas saat berbuka, 2 gelas saat makan berat, 2 gelas sebelum tidur dan 2 gelas saat sahur. Lebih dari itu tak mengapa asal sesuai kebutuhan.

Di kala berbuka makanlah buah-buahan dengan kadar air tinggi seperti semangka atau air kelapa muda. Hindari minuman berkarbonasi dan berkafein terutama di waktu sahur, karena bersifat diuretik sehingga dapat menyebabkan produksi urine berlebih.

4. Lakukan Olahraga Ringan

Olahraga bagi wanita hamil yang menjalankan ibadah puasa tetap dapat dilakukan dan justru dianjurkan karena menawarkan sejumlah manfaat. Diantaranya mampu menjaga kebugaran tubuh, mencegah stres, mempermudah proses persalinan dan membantu perkembangan janin yang lebih sehat.

Kendati demikian, ada syarat yang harus dipenuhi perihal waktu dan intensitasnya. Untuk waktunya sendiri dapat dilakukan di pagi hari atau 60 menit menjelang berbuka. Pilihlah olahraga jenis low impact seperti jalan kaki dan senam ringan. Untuk intensitasnya dapat diterapkan sebanyak 3 kali seminggu dengan durasi 20-30 menit/sekali olahraga.

5. Konsumsi Suplemen

Suplemen atau vitamin seperti asam folat dan penambah darah baik untuk dikonsumsi wanita hamil dan menyusui, selama sesuai dengan anjuran maupun petunjuk dokter. Suplemen ini juga dapat berfungsi sebagai penambah vitamin dan mineral yang mungkin berkurang akibat proses pemasakan atau kurangnya konsumsi buah dan sayuran harian.

6. Hindari Stres

Menghindari stres selama kehamilan dan menyusui teramat penting guna menjamin tumbuh kembang si Buah Hati. Ada banyak cara yang dapat dilakukan, yakni dengan tidur 8 jam sehari, berolahraga dan memperbanyak ibadah terlebih di kala berpuasa. Mintalah pula pasangan tercinta untuk rutin menciptakan liburan akhir pekan romantis agar perasaan bahagia dan keharmonisan rumah tangga selalu terjaga.

Pada intinya, secara medis, baik wanita hamil dan menyusui tetap diperbolehkan berpuasa penuh di bulan Ramadhan selama merasa mampu dan benar-benar memerhatikan beberapa anjuran puasa bagi wanita hamil dan menyusui tersebut di atas.

Jika sewaktu-waktu mendapati gejala tidak wajar seperti mual, pusing dan lemas, maka disarankan untuk sesegera mungkin membatalkan puasanya. Konsultasikan selalu dengan dokter ahli guna memonitor kondisi kesehatan tubuh diri sendiri juga buah hati terkasih.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Breastfeeding: Hints to Help You Get Off to a Good Start. American Academy of Family Physicians. (https://familydoctor.org/breastfeeding-hints-to-help-you-get-off-to-a-good-start/)
Breastfeeding and fasting. BabyCentre UK. (https://www.babycentre.co.uk/a1028957/breastfeeding-and-fasting)
Is It Safe for Pregnant Women and Breastfeeding Moms to Fast During Ramadan?. Parents. (https://www.parents.com/parents-magazine/is-it-safe-for-pregnant-women-and-breastfeeding-moms-to-fast-during-ramadan/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app