Pseudoephedrine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 4, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Mar 18, 2019 Waktu baca: 3 menit

Radang tenggorokan merupakan rasa tidak nyaman, nyeri atau gatal pada tenggorokan biasanya hal ini disertai dengan flu dan pilek. Flu dan pilek merupakan dua penyakit yang sering terjadi khusnya pada anak-anak. Penyakit ini biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dengan istirahat yang cukup, banyak minum air dan mengkonsumsi obat untuk meredakan gejala tesebut.

Biasanya pada seseorang yang mengalami flu dan pilek akan diberikan obat yang mengandung Pseudoephedrine. Obat ini merupakan dekongestan yang digunakan untuk meringankan gejala-gejala seperti bersin-bersin dan hidung tersumbat karena pilek. 

Untuk itu pada artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai kegunaan obat Pseudoephedrine beserta efek samping penggunaanya. Berikut penjelasannya. Selamat membaca.

Manfaat Pseudoephedrine 

Pseudoephedrine merupakan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat. Kondisi ini dapat muncul karena flu dan pilek atau gangguan pernapasan lain seperti sinusitis dan alergi. 

Obat ini termasuk ke dalam golongan dekongestan. Obat Pseudoephedrine bekerja pada reseptor pada selaput lendir saluran napas yang dapat mengurangi sekresi yang dapat menyumbat saluran napas. Selain itu, obat ini juga turut membantu membuka atau memperlebar saluran napas sehinga akan lebih mudah saat bernapas.

Cara Pemakaian Pseudoephedrine

Obat Pseudoephedrine dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Jika Anda memilih mengkonsumsi obat merek Pseudoephedrine yang dijual secara bebas, gunakanlah sesuai keterangan pada kemasan khususnya untuk anak-anak. 

Apabila mengonsumsi dekongestan ini dalam bentuk cair, sebaiknya menggunakan sendok atau gelas takar khusus yang disertakan di dalam kemasan. Jangan menggunakan sendok makan biasa karena kemungkinan takarannya berbeda.

Efek samping Pseudoephedrine            

Sama seperti obat-obatan lainnya yang memiliki efek samping. Obat Pseudoephedrine juga dapat memicu munculnya efek samping. Namun efek samping obat ini akan berbeda-beda pada setiap individu. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat mengonsumsi obat ini adalah:

  • Sakit kepala
  • Gemetar
  •  Mual dan muntah
  •  Mulut kering
  •  Lemas
  •  Susah tidur
  •  Tremor
  •  Gelisah

Jika terdapat tanda dan gejala-gejala seperti yang disebutkan diatas atau munculnya gejala seperti kesulitan bernafas, halusinasi, jantung berdebar, nadi yang lebih cepat dari biasanya dan gejala lainnya yang menetap dan mengganggu aktivitas Anda setelah mengkonsumsi obat ini, maka segera datangi dokter untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.

Dosis Pseudoephedrine

Dosis yang tepat sebaiknya disesuaikan dengan anjuran dokter Anda. Adapun dosis yang umumnya dianjurkan adalah sebagai berikut:

  • Dosis untuk dewasa: obat dengan sediaan 30 – 60 mg tablet, 4 sampai 6 kali sehari. Sediaan 120 mg tablet setiap 12 jam sekali. 240 mg tablet setiap 24 jam sekali. Dosis maksimum yaitu 240 mg per hari.
  • Dosis untuk anak-anak diberikam berdasarkan usia: Anak usia 4 sampai 5 tahun: Dosis umum yaitu 15 mg setiap 4 sampai 6 jam sekali. Dosis maksimum 60 mg per 24 jam. Anak usia 6 sampai 12 tahun: Dosis umum yaitu 30 mg setiap 4 sampai 6 jam sekali. Dosis maksimum 120 mg per hari.

Interaksi Obat Pseudoephedrine

Obat pseudoephedrine memiliki interaksi dengan obat lain, termasuk:

Perhatian dan Peringatan

Ibu hamil sebaiknya menghidari mengkonsumsi obat Pseudoephedrine. Beberapa jenis obat dapat masuk ke ASI, untuk itu sebaiknya hindari penggunaan obat ini pada ibu menyusui.

Harap berhati-hati penggunaan obat ini pada penderita dengan diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, hipertensi, hipertiroidisme, glaukoma, gangguan ginjal, ganguan pencernaan, gangguan hati, detak jantung yang tidak teratur atau cepat, dan pembengkakan prostat.

Hindari melakukan kegiatan seperti mengemudi atau aktivtas berat lainnya saat mengkonsumsi obat Pseudoephedrine, karena obat ini mempunyai efek samping pusing. Beritahukan kepada dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat Pseudoephedrine atau obat-obatan lainnya.

Hindari mengkonsumsi minuman keras dan merokok serta minuman yang mengandung kafein selama menggunakan obat ini agar terhindar dati munculnya efek samping

Konsumsilah obat ini sesuai dengan dosis anjuran dari dokter atau baca sesuai petunjuk dari kemasan tersebut. Jangan menambah atau mengurangi dosis obat tanpa ada saran atau anjuran dari dokter. Kontrol kembali ke dokter jika gejala-gejala tidak membaik setelah menggunakan obat tersebut. Semoga bermanfaat.

Baca juga:


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mayo Clinic (2017). Drugs and Supplements. Pseudoephedrine (Oral Route). (https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/pseudoephedrine-oral-route/proper-use/drg-20067942)
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (2013). Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2013. (http://jdih.pom.go.id/showpdf.php?u=804)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app