Profertil: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Profertil adalah obat untuk meningkatkan kesuburan pada wanita dan pria, dengan cara mematangkan folikel sel telur dan membantu terjadinya ovulasi.
  • Manfaat Profertil pada pria adalah membantu meningkatkan produksi sperma, terutama pada pria yang menderita oligospermia. 
  • Dosis Profertil untuk infertilitas akibat anovulasi adalah 1 x sehari 1 tablet selama 5 hari, sedangkan untuk oligospermia adalah 1 x 1 tablet selama 25 hari.
  • Obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Sebaiknya diminum sesudah makan untuk mengatasi rasa tidak nyaman di perut.
  • Tidak disarankan untuk ibu hamil, baik di awal kehamilan maupun trimester akhir. Untuk ibu menyusui sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter.
  • Klik untuk mendapatkan Profertil atau alat kontrasepsi & hormon lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Profertil adalah obat untuk meningkatkan kesuburan pada wanita dan pria. Pada wanita, obat ini akan membantu mematangkan folikel sel telur, membantu terjadinya ovulasi, serta meningkatkan produksi hormon yang dibutuhkan selama proses terjadinya kehamilan.

Sementara pada pria, Profertil dapat membantu meningkatkan produksi sperma pada penderita oligospermia. Profertil masuk dalam golongan obat keras yang konsumsinya harus dengan resep dokter. 

Mengenai Profertil

Jenis obat Hormon tropik atau turunan sintetisnya
Kandungan Clomiphene citrate
Kegunaan Terapi hormon untuk mengobati infertilitas pada wanita maupun pria
Kategori Obat Resep
Konsumen Dewasa
Kehamilan Kategori X
Sediaan Profertil tablet 50 mg

Mekanisme Kerja Profertil

Cara kerja Profertil dapat dicermati dari kandungan bahan aktifnya yang berupa clomiphene citrate. Clomiphene citrate merupakan senyawa yang dapat berinteraksi dengan jaringan yang mengandung reseptor estrogen seperti pada hipotalamus, pituary, ovarium, endometrium, vagina dan serviks.

Dengan begitu, clomiphene citrate dapat berfungsi sebagai stimulan ovulasi oral yang bertindak sebagai modulator selektor estrogen selektif. Senyawa ini mampu menstimulasi gonadotropin, hormon FSH, dan hormon LH, yang dapat membantu mematangkan folikel ovarium sehingga mendukung terjadinya ovulasi serta perkembangan corpus luteum yang dibutuhkan untuk terjadinya kehamilan.

Pada sistem reproduksi pria, obat ini mempengaruhi produksi gonadotropin yang penting dalam pembentukan sperma yang sehat. Karena itu, Profertil juga diindikasikan untuk pria yang mengalami oligospermia atau kurangnya jumlah sperma pada cairan ejakulat.

Manfaat Profertil

Profertil digunakan untuk:

  • Membantu meningkatkan hormon reproduksi pada wanita yang kesulitan berovulasi akibat amenore, haid tidak lancar, atau mengalami PCOS (polycistic ovary syndrome)
  • Membantu meningkatkan produksi sperma pada pria yang mengalami oligospermia.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan Profertil, terutama untuk orang-orang dengan kondisi berikut:

  • Memiliki riwayat hipersentivitas/alergi terhadap kandungan bahan aktif Profertil.
  • Sedang mengalami gangguan fungsi hati.
  • Wanita yang sedang menderita kista ovarium,
  • Kelainan fungsi pituari, ovarium ataupun organ reproduksi lainnya yang bersifat genetik atau bawaan.
  • Wanita yang sudah hamil.

Dosis Profertil

Profertil tersedia dalam bentuk sediaan tablet dengan kekuatan dosis tiap tablet mengandung clomiphene citrate 50 mg. 

Ingat! Dosis yang tepat sesuai dengan anjuran dokter berdasarkan berat ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain.

Adapun dosis Profertil yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dosis Profertil untuk infertilitas akibat anovulasi

  • Dosis dewasa: 1 x sehari 1 tablet, diminum selama 5 hari dimulai pada hari ke 2-5 siklus menstruasi.
  • Pada wanita yang tidak mengalami menstruasi (amenore), obat dapat diminum tiap waktu bila ovulasi tidak terjadi. Pada siklus berikutnya dosis dapat ditingkatkan hingga 2 kali sehari 1 tablet selama 5 hari. Profertil dapat diberikan hingga 6 siklus menstruasi.

Dosis Profertil untuk oligospermia

  • Dosis dewasa: 1 x sehari 1 tablet selama 25 hari berturut-turut, kemudian istirahat 5 hari. Lalu dilanjutkan untuk 25 hari selanjutnya dan diikuti istirahat 5 hari. Begitu seterusnya hingga lama pengobatan 6-12 bulan.

Petunjuk Penggunaan:

  • Gunakanlah obat ini setelah atau sebelum makan. Jika muncul rasa tidak nyaman di perut, konsumsilah obat ini setelah makan atau bersamaan dengan makanan.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan 2 kali sehari berarti per 12 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Profertil pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Profertil

Profertil umumnya ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Namun, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan.

Efek samping Profertil tersebut meliputi:

  • Efek yang paling umum adalah nyeri perut dan nyeri pada panggul.
  • Pembesaran ovarium, maksimal terjadi kurang lebih 1 minggu setelah ovulasi dan kemudian kembali kebentuk semula pada beberapa hari kemudian.
  • Kista ovarium, termasuk efek yang jarang terjadi dan umumnya timbul pada penggunaan dosis tinggi 200-300 mg per hari selama 2-3 minggu.
  • Kehamilan ganda.
  • Penglihatan kabur dan skomata.
  • Wajah memerah atau hot flushes.
  • Sakit kepala.

Efek Overdosis Profertil

Belum ada data yang menunjukkan efek overdosis penggunaan Profertil. Namun penggunaan dalam dosis tinggi dalam rentang waktu lama mungkin menyebabkan efek overdosis.

Gejala yang mungkin muncul berup:

  • Mual
  • Muntah
  • Penglihatan kabur
  • Nyeri panggul parah
  • Pembesaran ovarium
  • Terbentuknya kista ovarium

Oleh karena itu, selalu konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. Hindari mengonsumsi obat melebihi dosis yang dianjurkan.

Interaksi Profertil

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter. Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan bahan aktif Profertil di antaranya:

  • Bexarotene. Meningkatkan risiko munculnya penyakit pankreatitis.
  • Ospemifene. Meningkatkan efek obat serta efek sampingnya karena memiliki fungsi yang sejenis.

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan Profertil, harap perhatikan hal-hal di bawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi terhadap bahan aktif obat ini.
  • Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi hati, intoleransi galaktosa, atau menderita pendarahan rahim abnormal yang belum diketahui penyebabnya.
  • Pada wanita yang tidak ingin melahirkan kembar, sebaiknya berhati-hati menggunakan obat ini.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Profertil untuk ibu hamil dan menyusui?

  • Menurut FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia), bahan aktif Profertil berupa clomiphene citrate digolongkan dalam kategori X untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi pada binatang percobaan atau manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas janin dan besarnya resiko obat ini pada wanita hamil jelas-jelas melebihi manfaatnya. Oleh karena itu, Profertil tidak boleh digunakan selama hamil, baik di awal kehamilan ataupun di trimester akhir.
  • Belum diketahui apakah clomiphene dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan menimbulkan potensi risiko pada bayi yang menyusu. Namun, obat ini diketahui dapat menekan prolaktin yang menyebabkan turunnya produksi ASI. Kerena itu, penggunaannya sebaiknya dihindari selama masa menyusui atau dikonsultasikan dahulu dengan dokter Anda.

Artikel terkait:


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Chaube, Shail & Tiwari, Meenakshi & Gupta, Anumegha & Sharma, Alka & Prasad, Shilpa & Pandey, Ashutosh Narayan & Yadav, Pramod & S, Khatun & Shrivastav, Tulsidas. (2017). Clomiphene Citrate and Oocyte Quality. Global Journal of Reproductive Medicine. 1. 1-4. 10.19080/GJORM.2017.01.555570.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/317615810_Clomiphene_Citrate_and_Oocyte_Quality)
Sovino, Hugo & Sir-Petermann, Teresa & Devoto, Luigi. (2002). Clomiphene citrate and ovulation induction. Reproductive biomedicine online. 4. 303-10. 10.1016/S1472-6483(10)61821-4.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/10792830_Clomiphene_citrate_and_ovulation_induction)
Yilmaz, Serkan & Unal, Fatma & Yüzbaşioğlu, Deniz & Ilhan, Sibel. (2013). Evaluation of the genotoxicity of clomiphene citrate. Mutation research. 759. 10.1016/j.mrgentox.2013.07.014.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/258280947_Evaluation_of_the_genotoxicity_of_clomiphene_citrate)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app