ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Procold Flu: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Waktu baca: 5 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Procold Flu adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin.
  • Obat bebas ini mengandung kombinasi 3 bahan sekaligus seperti paracetamol, pseudoefedrin, dan chlorpheniramine maleate (CTM).
  • Dosis Procold Flu untuk dewasa dan anak usia > 12 tahun adalah 3-4 x sehari 1-2 tablet, sedangkan untuk anak usia 6-12 tahun cukup 1/2 tablet.
  • Hati-hati penggunaan Procold Flu pada ibu hamil atau menyusui. Sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter agar lebih aman.
  • Tidak disarankan untuk pasien diabetes melitus, penyakit jantung, hipertensi berat, atau hipersensitif terhadap salah satu komponen obat.
  • Klik untuk mendapatkan Procold Flu atau obat batuk dan flu lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Procold Flu adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin. Procold Flu mengandung paracetamol (obat yang memiliki aktivitas sebagai antipiretik sekaligus analgetik), pseudoephedrine (obat amina simpatomimetik, dalam sediaan obat ini bertindak sebagai nasal dekongestan), dan chlorpheniramine maleate (obat alergi golongan antihistamin generasi pertama).

Mengenai Procold Flu

Pabrik

PT Kalbe Farma

Golongan

Bisa diperoleh tanpa resep dokter di apotek atau toko obat berijin resmi.

Kemasan

Procold Flu dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • 24 x 6 caplet
  • 6’s caplet

Kandungan

Obat Procold Flu mengandung zat aktif sebagai berikut:

Mekanisme kerja Procold Flu

Cara kerja Procold dipengaruhi oleh kandungan bahan aktif di dalamnya, yakni:

1. Paracetamol

Paracetamol, yang dikenal juga dengan nama acetaminophen, adalah obat yang digunakan sebagai analgetik (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak signifikan.

2. Pseudoephedrine

pseudoephedrine adalah obat yang digunakan sebagai nasal dekongestan, stimulan, dan sebagai wakefulness promoting agent. Obat ini termasuk obat simpatomimetik dari kelas phenethylamine dan amfetamin. Biasanya digunakan dalam bentuk garamnya yaitu pseudoephedrine hydrochloride.

3. Chlorpheniramine maleate (CTM)

chlorpheniramine maleate/chlorphenamine/chlortrimeton/CTM adalah obat yang termasuk golongan alkilamina antihistamin generasi pertama. Obat ini digunakan untuk mengobati gejala alergi seperti rhinitis dan urtikaria. 

Dibandingkan dengan antihistamin generasi pertama lainnya, chlorpheniramine maleate memiliki efek sedatif yang relatif lemah.

Manfaat Procold Flu

Kegunaan Procold Flu adalah untuk mengobati gejala influenza seperti:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Hidung tersumbat
  • Bersin-bersin

Kontraindikasi

Hindari penggunaan Procold Flu jika Anda mengalami kondisi berikut:

  • Memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu komponen obat ini.
  • Memiliki kepekaan terhadap obat simpatomimetik lain seperti efedrin atau fenilefrin.
  • Sedang menggunakan obat-obat golongan monoamine oksidase (MAO) inhibitors, karena bisa meningkatkan tekanan darah.
  • Pasien diabetes mellitus, penyakit jantung, hipertensi berat, penyakit arteri koroner berat, hipertrofi prostat, hipertiroid, dan closed angle glaucoma.

Efek samping Procold Flu

Secara umum Procold Flu bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping Procold Flu yang mungkin terjadi:

  • Obat yang mengandung paracetamol bisa menyebabkan kerusakan hati, terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada pengguna alkohol.
  • Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung.
  • Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang, dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal termasuk gagal ginjal akut.
  • Efek samping pada kulit kejadiannya jarang. Pada tahun 2013, FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) memperingatkan kemungkinan terjadinya efek pada kulit seperti sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik akibat pemakaian obat yang mengandung paracetamol. Meski hal ini sangat jarang, namun bisa fatal jika terjadi.
  • Obat ini juga menyebabkan efek samping berupa sakit kepala, mengantuk, vertigo, gangguan psikomotor, aritmia, takikardi, mulut kering, palpitasi, dan retensi urin.

Dosis Procold Flu

Obat Procold Flu diberikan dengan dosis sebagai berikut:

  • Dewasa dan anak usia > 12 tahun = 3-4 x sehari 1-2 tablet.
  • Anak usia 6-12 tahun = 3-4 x sehari ½ -1 tablet.

Interaksi Procold Flu

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Procold Flu adalah:

  • Metoclopramide: meningkatkan efek analgetik paracetamol.
  • Carbamazepine, fenobarbital, dan fenitoin: meningkatkan potensi kerusakan hati.
  • Kolestiramin dan lixisenatide: mengurangi efek farmakologis paracetamol.
  • Antikoagulan warfarin: paracetamol meningkatkan efek koagulansi obat ini sehingga meningkatkan potensi risiko terjadinya perdarahan.
  • Obat-obat jenis monoamine oksidase (MAO) inhibitors: meningkatkan tekanan darah.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Procold Flu adalah sebagai berikut:

  • Pemakaian Procold Flu harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
  • Obat Procold Flu harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang mempunyai penyakit asma.
  • Paracetamol diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) meskipun dalam jumlah yang kecil. Penggunaan Procold Flu oleh ibu menyusui sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.
  • Meskipun efek paracetamol terhadap perdarahan lambung relatif lebih kecil daripada obat-obat golongan NSAID. Ada baiknya Procold Flu dikonsumsi setelah makan.
  • Jika Anda mengkonsumsi alkohol, potensi terjadinya kerusakan hati sangat tinggi terutama pada pemakaian jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
  • Orang-orang yang punya risiko terkena hipertensi atau stroke, misalnya orang yang kelebihan berat badan (obesitas) dan orang usia lanjut, harus hati-hati menggunakan obat ini.
  • Pnderita disfungsi ginjal, hati, memiliki penyakit glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, harus hati-hati menggunakan obat ini.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
  • Pasien yang rentan mengalami kecemasan atau panik berlebihan, harus hati-hati menggunakan obat yang mengandung pseudoephedrine.Obat ini berefek stimulan yang umumnya mempunyai efek samping kecemasan dan kepanikan.
  • Procold Flu menyebabkan kantuk. Oleh karena itu, jangan mengemudikan kendaraan atau menyalakan mesin selama menggunakan obat ini.

Penggunaan obat Procold Flu untuk ibu hamil

FDA menggolongkan paracetamol dan pseudoephedrine ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung paracetamol atau pseudoephedrine oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.

Ringkasan hal-hal penting terkait obat Procold Flu

  • Buang semua sisa obat Procold Flu yang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
  • Gunakan obat Procold Flu sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
  • Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
  • Penggunaan obat ini untuk penderita epilepsi dan pasien yang berisiko kejang, pasien yang mengalami gangguan hati dan ginjal, pasien lansia, ibu hamil dan ibu menyusui harus dilakukan secara hati-hati.
  • Obat ini dapat mengganggu kemampuan untuk melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan tinggi (misalnya mengemudi atau mengoperasikan mesin berat).
  • Alkohol dan obat penenang lain dapat meningkatkan ngantuk.
  • Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.

Artikel terkait:


30 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
U.S. National Library of Medicine. (2014, February). Pseudoephedrine (https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/meds/a682619.html)
U.S. National Library of Medicine. (2011, July). Phenylephrine (https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/meds/a606008.html)
U.S. National Library of Medicine. (2014, December 2). LactMed: Pseudoephedrine (http://toxnet.nlm.nih.gov/cgi-bin/sis/search2/r?dbs+lactmed:@term+@DOCNO+231)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app