HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Phenylalanine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Apr 30, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 5 menit

Informasi umum

Fenilalanin adalah asam amino pembentuk protein. Terdapat tiga macam Fenilalanin: D-fenilalanin, L-fenilalanin, dan kombinasi antara keduanya yang dibuat di laboratorium yang disebut dengan DL-fenilalanin.

D-fenilalanin bukanlah asam amino esensial. Fungsinya masih belum diketahui. L-fenilalanin adalah asam amino esensial. Ini adalah satu-satunya fenilalanin yang ditemukan dalam proteins. Sumber utama L-fenilalanin adalah daging, ikan, telur, keju, dan susu.

Fenilalanin digunakan untuk penyakit kulit vitiligo, depresi, ADHD, Parkinson, multiple sklerosis, nyeri, anestesi akupuntur, osteoartritis, artritis reumatoid, penurunan berat badan, dan gejala penarikan alkohol.

Beberapa orang menggunakan fenilalanin secara langsung pada kulit untuk pengobatan vitiligo dan bintik hitam terkait penuaan (flek hitam).

Bagaimana cara kerjanya?

Tubuh menggunakan fenilalanin untuk membuat chemical messengers, akan tetapi masih belum diketahui secara pasti bagaimana fenilalanin bekerja.

Penggunaan & efektifitas

Kemungkinan efektif untuk

  • Vitiligo
    Menggunakan L-fenilalanin secara oral dikombinasikan dengan paparan UVA atau menggunakan L-fenilalanin pada kulit dengan kombinasi paparan UVA efektif untuk mengobati vitiligo pada orang dewasa dan anak-anak.

Kemungkinan tidak efektif untuk

  • ADHD
    Beberapa penelitian menyatakan bahwa pasien dengan ADHD memiliki kadar asam amino rendah seperti fenilalanin, sehingga penggunaan fenilalanin untuk ADHD diharapkan dapat membantu. Meskipun, menkonsumsi fenilalanin secara oral tidak memberikan efek pada gejala ADHD.
  • Nyeri
    Mengkonsumsi D-phenylalanine tidak dibutuhkan dalam mengurangi rasa nyeri.

Tidak memiliki cukup bukti untuk

  • Anestesi Akupuntur
    Penelitian awal menunjukkan bahwa menggunakan D-fenilalanin secara oral dapat meningkatkan anestesi akupunktur saat gigi ditarik. Namun, tampaknya tidak meningkatkan anestesi akupunktur untuk sakit punggung.
  • Penuaan kulit
    Penelitian awal menunjukkan bahwa menggunakan fenilalanin modifikasi yang disebut undecylenoyl phenylalanine sebagai krim 2% dua kali sehari selama 12 minggu dapat mengurangi jumlah flek tanda penuaan.
  • Kecanduan alkohol
    Penelitian awal menunjukkan bahwa menggunakan kombinasi D-fenilalanin, L-glutamine, dan L-5-hydroxytryptophan selama 40 hari dapat memperbaiki gejala penarikan alkohol.
  • Depresi
    Penelitian klinis terbatas yang dilakukan pada tahun 1970-an dan 1980-an menunjukkan L-fenilalanin atau DL-fenilalanin mungkin berguna untuk depresi. Namun, penelitian ini perlu dikonfirmasi. Menggunakan D-fenilalanin tampaknya tidak memperbaiki gejala depresi.
  • Multiple sklerosis
    Penelitian awal menunjukkan bahwa menggunakan regimen Cari Loder, yang meliputi L-fenilalanin, lofepramine, dan vitamin B12 intramuskuler selama 24 minggu, tidak meningkatkan kecacatan pada orang dengan multiple sclerosis
  • Parkinson
    Penelitian terbatas menlaporkan bahwa menggunakan salah satu bentuk fenilalanin (D-fenilalanin) dapat mengurangi gejala penyakit Parkinson. Namun, menggunakan bentuk fenilalanin yang lain (DL-phenylalanine) tampaknya tidak berfungsi
  • Kekurangan fenilalanin
    Penelitian awal menunjukkan bahwa menggunakan fenilalanin secara oral dapat meningkatkan defisiensi fenilalanin pada anak-anak dengan tyrosinemia
  • Penurunan berat badan
    Penelitian awal menunjukkan bahwa fenilalanin tidak mengurangi rasa lapar pada orang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
  • Artritis. 
  • Kondisi lain.

Dibutuhkan lebih banyak bukti untuk menilai tingkat efektifitas penggunaan fenilalanin.

Efek samping & keamanan

L-fenilalanin secara oral sepertinya aman bagi sebagian banyak orang dalam jumlah yang dapat ditemukan dari makanan. L-Fenilalanin kemungkinan aman jika digunakan secraa oral sebgai obat atau diaplikasikan sebagai krim dalam jangka waktu yang pendek.

Tidak terdapat informasi yang memadai mengenai keamanan penggunaan D-Fenilalanin.

Pencegahan & peringatan khusus

  • Kehamilan dan Menyusui: Fenilalanin sangat aman bila dikonsumsi dalam jumlah yang biasa ditemukan dalam makanan oleh ibu hamil yang memiliki kadar fenilalanin normal. Namun, memiliki terlalu banyak fenilalanin dalam tubuh selama kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan cacat lahir.
    Risiko cacat wajah paling tinggi pada minggu ke 10-14, gangguan sistem saraf dan pertumbuhan antara minggu 3-16, dan cacat jantung pada minggu ke 3-8. Bagi wanita yang dapat memproses fenilalanin secara normal dan memiliki kadar normal, mungkin baik untuk mengkonsumsi fenilalanin dalam jumlah yang ditemukan dalam makanan, tetapi tidak dalam dosis yang lebih tinggi.
    Jangan minum suplemen. Untuk wanita yang memiliki tingkat fenilalanin yang tinggi, fenilalanin dalam jumlah sewajarnya dari makanan pun tidak aman. Selain itu, para ahli merekomendasikan diet rendah fenilalanin selama setidaknya 20 minggu sebelum hamil. Ini dapat mengurangi risiko cacat lahir.
    Fenilalanin adalah sepertinya aman bagi ibu menyusui yang tubuhnya memiliki kemampuan untuk memproses fenilalanin secara normal dan aman untuk mengkonsumsi jumlah fenilalanin yang ditemukan dalam makanan.
    Namun, jangan mengambil lebih banyak. Tidak cukup diketahui tentang keamanan mengkonsumsi fenilalanin dalam dalam bentuk obat selama menyusui.
  • Fenilketonuria dan kondisi lain yang menyebabkan kadar fenilalanin tinggi: Fenilalanin harus dihindari pada orang dengan kelainan bawaan tertentu yang menyebabkan tubuh mereka menumpuk terlalu banyak fenilalanin. Fenilketonuria adalah salah satu penyakit kelainan terkait fenilalanin.
    Orang dengan kelainan ini dapat mengalami keterbelakangan mental, tekanan darah tinggi, stroke, dan banyak masalah kesehatan serius lainnya jika mereka mengonsumsi fenilalanin.
    Fenilketonuria adalah masalah yang sangat serius sehingga bayi yang baru lahirpun diperiksa untuk menentukan apakah mereka memiliki kelainan ini dan perlu diet khusus untuk menghindari masalah ini.
  • Skizofrenia: Gunakanlah dengan hati-hati. Fenilalanin dapat memperburuk gangguan gerakan (tardive dyskinesia) pada orang dengan skizofrenia.

Interaksi

Interaksi mayor

Jangan gunakan kombinasi dibawah ini

  • Levodopa berinteraksi dengan fenilalanin
    Levodopa digunakan untuk Parkinson. Menggunakan fenilalanin dengan levodopa dapat memperburuk penyakit Parkinson. Jangan mengkonsumsi fenilalanin jika Anda mengkonsumsi levodopa.

Interaksi sedang

Berhati-hati dengan kombinasi berikut ini

  • Obat-obatan untuk depresi (MAOIs) berinteraksi dengan fenilalanin
    Fenilalanin dapat meningkatkan zat kimia dalam tubuh yang disebut tyramine. kadar tyramine tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Tetapi tubuh secara alami memecah tyramine dan menyingkirkannya.
    Hal ini mencegah tyramine dalam menyebabkan tekanan darah tinggi. Beberapa obat yang digunakan untuk depresi menghentikan tubuh dari memecah tyramine.
    Hal ini dapat menyebabkan terlalu banyak tyramine dan menyebabkan tekanan darah tinggi yang berbahaya. Beberapa obat yang digunakan untuk depresi termasuk fenelzin (Nardil), tranylcypromine (Parnate), dan lainnya.
  • Obat-obatan untuk kondisi mental (obat antipsikopatika) berinteraksi dengan fenilalanin
    Beberapa obat untuk kondisi mental dapat menyebabkan gerakan otot yang tersentak-sentak. Menggunakan fenilalanin bersama dengan beberapa obat untuk kondisi mental dapat meningkatkan risiko pergerakan otot tersentak.
    Beberapa obat untuk kondisi mental termasuk klorpromazin (Thorazine), clozapine (Clozaril), fluphenazine (Prolixin), haloperidol (Haldol), olanzapine (Zyprexa), perphenazine (Trilafon), prochlorperazine (Compazine), quetiapine (Seroquel), risperidone (Risperdal), thioridazine (Mellaril), thiothixene (Navane), dan lainnya.

Dosis

Berikut adalah dosis yang telah diteliti secara ilmiah:

  • Dewasa
    • Secara oral:
      • Vitiligo: 50-100 mg/kg L-fenilalanin satu kali sehari atau 50 mg/kg L-fenilalanin sebanyak tiga kali seminggu selama 3 bulan.
    • Diaplikasikan pada kulit:
      • Vitiligo: mengaplikasikan krim fenilalanin 10% pada kulit.
  • Anak-anak
    • Secara oral:
      • Vitiligo: 100 mg/kg fenilalanin dua kali dalam seminggu selama 3-4 bulan.

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app