Perokok Ternyata Lebih Rentan Terkena GERD (Gastro-Esofageal Refluks Disease), Kok Bisa?

Dipublish tanggal: Jul 19, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Perokok Ternyata Lebih Rentan Terkena GERD (Gastro-Esofageal Refluks Disease), Kok Bisa?

Apa itu refluks asam dan GERD?

Refluks asam adalah suatu kondisi yang terjadi ketika isi dari lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini juga disebut regurgitasi asam atau refluks gastroesofagus.

Jika Anda memiliki gejala refluks asam lebih dari dua kali seminggu, Anda mungkin memiliki kondisi yang dikenal sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD).

Menurut Institut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), GERD terjadi pada sekitar 20 persen orang di Amerika Serikat. Jika tidak diobati, kadang-kadang kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius.

Apa penyebab terjadinya penyakit GERD?

Sfingter esofagus bagian bawah (LES) adalah pita otot yang melingkar di ujung esofagus atau kerongkongan.LES berfungsi sebagai kran yang mengatur masuknya makanan yang berasal dari kerongkongan ke dalam lambung.  

Refluks asam terjadi ketika LES tidak mengencang atau menutup dengan benar. Sehingga kondisi ini menyebabkan cairan pencernaan dan isi lain dari perut naik ke kerongkongan.

Gejala GERD

Refluks asam dapat menyebabkan rasa tidak nyaman seperti sensasi terbakar di dada, yang dapat menyebar ke arah leher Anda. Perasaan ini sering dikenal sebagai heartburn.

Jika Anda mengalami refluks asam, Anda mungkin merasakan rasa asam atau pahit di bagian belakang mulut Anda. Kondisi ini juga dapat menyebabkan Anda mengembalikan makanan atau cairan dari dalam perut ke mulut.

Dalam beberapa kasus, GERD dapat menyebabkan kesulitan menelan. Kadang-kadang dapat menyebabkan masalah pernapasan, seperti batuk kronis atau asma.

Merokok dan sistem pencernaan

Kebiasaan merokok dalam jangka waktu yang lama dapat mempengaruhi seluruh organ tubuh, meningkatkan risiko banyak penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker paru-paru, emfisema, dan penyakit jantung

Merokok juga berpotensi menyebabkan banyak jenis kanker dan penyakit pada sistem pencernaan

Diperkirakan bahwa sekitar seperlima dari semua orang dewasa merokok, dan setiap tahun setidaknya 443.000 orang Amerika meninggal karena penyakit yang disebabkan oleh merokok.

Merokok berkontribusi terhadap banyak gangguan pada sistem pencernaan, seperti heartburn dan gastroesophageal reflux disease (GERD), tukak lambung, dan beberapa penyakit hati

Merokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit Crohn, polip usus besar, dan pankreatitis, dan juga dapat meningkatkan risiko batu empedu.

Merokok dan GERD

Penelitian telah mengaitkan hubungan antara merokok dengan GERD. Perokok yang mengalami refluks asam kronis biasanya akan menunjukan perubahan gejala setelah berhenti merokok.

Penelitian juga mengaitkan hubungan antara merokok dengan beberapa komplikasi GERD, termasuk Barrett's esophagus dan kanker tenggorokan. Dokter mengatakan bahwa merokok dapat berkontribusi menyebabkan GERD dengan:

  • Melemahkan sfingter esofagus bagian bawah (LES). Nikotin cenderung bersifat melemahkan otot polos di dalam tubuh. Salah satu pertahanan utama tubuh terhadap GERD adalah sfingter esofagus bagian bawah, cincin otot yang menghubungkan otot esofagus dan lambung. Sfingter mengatur masuknya makanan ke lambung, dan mencegah asam lambung mengalir ke kerongkongan. Ketika nikotin menyebabkan sfingter rileks, maka terjadi peningkatan risiko asam lambung mengalir kembali dan merusak jaringan kerongkongan.
  • Mengurangi produksi air liur. Air liur mengandung zat penetral asam yang disebut bikarbonat, yang membantu melawan efek refluks asam dan GERD. Pada dasarnya, ketika Anda menelan air liur Anda, maka air liur berfungsi untuk mencegah terjadinya kerusakan apapun yang dapat diakibatkan oleh asam akibat refluks. Merokok dapat menyebabkan berkurangnya produksi air liur sehingga mengurangi kemampuan tubuh untuk menetralkan asam akibat refluks tenggorokan.
  • Meningkatkan sekresi asam di lambung. Merokok dapat memicu lambung untuk memproduksi lebih banyak asam, meningkatkan risiko asam lambung untuk mengalir kembali ke kerongkongan. Merokok juga tampaknya dapat membuat efek asam lambung lebih kuat dan merusak dengan mempromosikan transfer garam empedu dari usus ke lambung.
  • Mengganggu otot-otot esofagus. Dalam mengendurkan otot polos, nikotin juga dapat mengganggu otot yang membantu memindahkan makanan ke kerongkongan. Otot-otot ini membantu mencegah terjadinya kerusakan kerongkongan akibat refluks asam yang merusak.
  • Merusak lapisan esofagus. Merokok berbahaya bagi selaput lendir. Selaput lendir berfungsi membantu melindungi kerongkongan dari kerusakan akibat asam.

15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Smit, Conrad & Copper, Marcel & Van Leeuwen, Justin & Schoots, Ivo & Stanojcic, Laki. (2001). Effect of Cigarette Smoking on Gastropharyngeal and Gastroesophageal Reflux. The Annals of otology, rhinology, and laryngology. 110. 190-3. 10.1177/000348940111000216. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/12110909_Effect_of_Cigarette_Smoking_on_Gastropharyngeal_and_Gastroesophageal_Reflux)
Zhao Y, et al. (2008). Gastroesophageal reflux disease (GERD) hospitalizations in 1998 and 2005. (https://www.hcup-us.ahrq.gov/reports/statbriefs/sb44.jsp)
Mayo Clinic Staff. (2018). Gastroesophageal reflux disease (GERD). (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/symptoms-causes/syc-20361940)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app