Penyebab Kulit Gatal di Malam Hari dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Penyebab Kulit Gatal di Malam Hari dan Cara Mengatasinya

Kondisi kulit gatal di malam hari, atau dikenal dengan istilah “nocturnal pruritus”, memang bisa mengganggu kenyamanan tidur. Terlebih ketika kulit gatal tersebut terus digaruk, maka kondisi ini dapat menyebabkan masalah baru berupa kulit rusak dan risiko infeksi.

Bila Anda termasuk salah satu yang sering atau sedang mengalami gangguan ini, maka Anda mungkin penasaran soal penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya. Untuk itu mari kita simak bersama penjelasan berikut ini.

Penyebab Kulit Gatal di Malam Hari

Bicara soal penyebabnya, selain faktor alami, kulit gatal juga bisa muncul akibat penyakit tertentu. Inilah berbagai faktor yang menyebabkan kulit gatal di malam hari:

  • Faktor alami. Irama sirkadian, kehamilan, menopause, stres, keringat berlebih, dll.
  • Penyakit. Penyakit kulit, gangguan hormon, liver, ginjal, saraf, dll.

Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu per satu.

Faktor alami penyebab gatal di malam hari

Untungnya faktor alami inilah yang kerapkali jadi penyebab mengapa seseorang mengalami gatal-gatal di malam hari. Dan berikut adalah beberapa faktor alami yang dimaksud:

1. Ritme sirkadian

Setiap 24 jam sekali, tubuh mengalami proses biologis yang disebut ritme sirkadian. Ritme sirkadian merupakan proses ketika tubuh meregulasi hormon dan unsur kimiawi, naik dan turun secara bergantian seperti roda berputar.

Proses ini dapat menyebabkan perubahan yang berimbas pada fungsi kulit, dan biasanya itu terjadi di malam hari. Perubahan yang dimaksud antara lain:

  • Meningkatnya suhu tubuh dan aliran darah ke kulit – ini membuat kulit terasa hangat sehingga meningkatkan sensasi gatal.
  • Naiknya kadar sitokin, molekul yang fungsinya mengkoordinasi komunikasi antarsel dalam sistem imun. Sitokin ini dapat meningkatkan inflamasi.
  • Menurunnya jumlah kortikosteroid – hormon yang dapat menurunkan inflamasi.

Dari semua perubahan yang disebutkan tadi, penyebab kulit gatal di malam hari yang paling besar adalah karena kulit kehilangan lebih banyak air ketika malam. Ini juga yang menjadi alasan mengapa kulit sering terasa gatal saat cuaca sedang dingin.

Nah, gatal ini sebenarnya bisa muncul juga di siang hari. Tapi, Anda mungkin tak terlalu memperhatikannya karena banyaknya aktivitas. Berbeda dengan saat malam hari, yakni waktu kesibukan sudah berkurang, sensasinya biasanya terasa lebih intens.

2. Menopause dan kehamilan

Kedua kondisi ini dialami oleh wanita akibat perubahan hormon di dalam tubuhnya. Perubahan hormon estrogen bisa menyebabkan kulit kering dan gatal. Beberapa perempuan usia menopause bahkan menggambarkan sensasi gatalnya mirip seperti ketika semut merambat di bawah permukaan kulit.

3. Lainnya

Efek kondisi kesehatan tertentu

Selain faktor alami, kondisi kesehatan berikut juga dapat menjadi penyebab kulit gatal di malam hari:

  • Penyakit kulit seperti eksim, psoriasis, atau urtikaria (biduran).
  • Gigitan serangga seperti kudis, kutu, kutu ranjang, dan cacing kremi.
  • Cacar air.
  • Gangguan liver atau ginjal.
  • Anemia atau kekurangan zat besi.
  • Gangguan tiroid.
  • Dampak gangguan psikologis seperti stres, depresi, dan skizofrenia.
  • Restless legs syndrome (RLS).
  • Kanker seperti kulit, leukemia, dan limfoma.
  • Infeksi HIV.
  • Gangguan saraf seperti sklerosis ganda, herpes zoster, dan diabetes.
  • Reaksi alergi terhadap bahan kimia, obat, makanan, atau kosmetik.
  • Efek samping obat seperti antibiotik, antijamur, statin, atau narkotik.

Untuk mengetahui kondisi kesehatan mana yang Anda alami, maka diperlukan bantuan dokter. Jangan lupa untuk menceritakan setiap gejala yang Anda alami agar dokter lebih lebih mudah terarah menegakkan diagnosisnya.

Cara Mengatasi Kulit Gatal di Malam Hari

Berikut adalah beberapa jenis obat dan metode pengobatan alami untuk atasi kulit gatal di malam hari.

Mengatasi Kulit Gatal dengan Obat

Ada banyak obat gatal di apotik, baik yang dijual bebas ataupun yang diresepkan dokter. Anda dapat membedakannya dengan melihat tanda lingkaran yang ada di setiap kemasan obat.

Lingkaran latar merah dengan tulisan "K" di tengah menunjukkan obat keras yang harus digunakan atas rekomendasi dokter (etikanya apoteker tidak boleh menjual obat ini secara langsung tanpa resep). Sedangkan obat dengan labal lingkaran latar hijau dan biru, bisa Anda beli dan langsung digunakan sesuai aturan pakai.

Beberapa obat sengaja diformulasikan untuk meredakan gatalnya saja, namun ada pula yang membantu Anda cepat tidur. Ada pula tipe obat yang dapat melakukan keduanya.

  • Antihistamin (Generasi pertama) seperti chlorpheniramine, diphenhydramine, hydroxyzine, dan promethazine – meredakan gatal sekaligus menyebabkan kantuk.
  • Antihistamin (Generasi baru) yaitu fexofenadine atau cetirizine yang bisa digunakan ketika siang ataupun malam karena tidak menyebabkan kantuk.
  • Krim steroid atau kortikosteroid, seperti krim hidrokortison (carilah yang kandungan aktifnya berkisar antara 1-2,5%), untuk meredakan gatalnya.
  • Antidepresan seperti mirtazapine dan doxepin yang memiliki efek antigatal sekaligus penenang.
  • Suplemen melatonin dapat menyebabkan kantuk sehingga Anda bisa tetap tidur meski gatal-gatal.
  • Fototerapi.
  • Terapi hormon.

Cara Mengatasi Kulit Gatal secara Alami

Lain halnya kalau stres yang menyebabkan timbulnya gatal di kulit, maka untuk ini Anda jelas harus mengatasi sumbernya dulu. Beberapa cara untuk meredakan stres antara lain meditasi, yoga, atau relaksasi. Jika semua usaha tadi tidak membantu, tak ada salahnya untuk menemui dokter atau terapis.

Di samping itu, Anda juga bisa mencoba:

  • Mengoleskan pelembab (pilih yang bebas alkohol atau berbahan dasar gliserin) atau salep yang dipadati vitamin E dan lidah buaya. Lakukan saat siang maupun sebelum tidur.
  • Menggunakan kompres dingin dan basah untuk mengurangi gatalnya.
  • Mandi air hangat atau dingin sebelum tidur. Anda hanya boleh menggunakan sabun melembabkan yang bebas parfum tambahan, baking soda, atau oatmeal.
  • Menggunakan humidifier agar kelembaban udara meningkat selagi tidur.

Tips tambahan ketika mengalami kulit gatal di malam hari

Kalau kulit terasa gatal saat malam, lakukan ini untuk meminimalisirnya:

  • Jauhi apapun yang bikin gatal, apakah itu bahan seprei, baju tidur, dll. Lebih baik kenakan piyama yang terbuat dari bahan katun atau sutera. Di samping itu, jangan biarkan hewan peliharaan masuk ke dalam kamar untuk sementara waktu.
  • Jaga temperatur kamar tetap sejuk. Suhu ruang yang terlalu panas bisa memperparah gatalnya.
  • Jangan lakukan aktivitas yang dapat meningkatkan suhu tubuh dan aliran darah.
  • Nyalakan kipas angin atau musik yang bisa mengalihkan perhatian agar Anda tidak fokus di rasa gatalnya.
  • Jangan mengonsumsi kafein atau alkohol sebelum tidur karena keduanya dapat melebarkan pembuluh darah sehingga lebih banyak darah yang dikirim ke kulit, membuatnya semakin terasa hangat. Sebaliknya, minum teh bebas kafein, seperti chamomile atau peppermint, agar tidur bisa lebih nyenyak.
  • Hindari menggunakan kosmetik, krim (sabun atau produk lainnya) dengan pewangi tambahan, karena dapat mengiritasi kulit.
  • Jangan menggaruk kulit karena bisa membuat kulit iritasi. Potong kuku sehingga tetap pendek, jaga-jaga kalau Anda tanpa sadar terlanjur menggaruk kulit. Untuk ini, Anda juga bisa mengenakan sarung tangan.
  • Membubuhkan beberapa tetes minyak esensial yang menenangkan seperti lavender di sarung bantal sebelum tidur.
  • Tetap banyak minum air.
  • Jangan berada dalam sauna, atau mandi air panas terlalu lama agar suhu tubuh tidak naik dan kelembaban kulit tetap terjaga.

Waktunya periksa ke dokter

Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter jika:

  • Rasa gatalnya tidak mereda dalam waktu 2 minggu.
  • Tidak bisa tidur karena sensasi gatalnya sangat intens.
  • Mengalami gejala lain seperti berat badan turun, demam, lemas, atau muncul ruam.

Jadi itulah tadi beberapa penyebab kulit gatal di malam hari dan cara mengatasinya yang dapat kami sampaikan. Semoga menambah wawasan kita semua!


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Itchy skin (pruritus): Causes, treatment, and home remedies. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/311473.php)
Itching: Pictures, Causes, Diagnosis, Home Remedies & More. Healthline. (https://www.healthline.com/health/itching)
Itchy Skin & Itching: 22 Possible Causes You Feel Itchy All Over. WebMD. (https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/why-so-itchy)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app