Penyakit Jantung Bawaan - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 29, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 5 menit

Apa itu Penyakit Jantung Bawaan?

Penyakit Jantung Bawaan(PJB) atau Congenital Heart Disease adalah keabnormalitasan anatomi jantung yang dapat terlihat saat lahir. Keabnormalitasannya bisa terjadi pada pembuluh darah, katup, ruang, dan dinding jantung yang mengakibatkan gangguan alirah darah dari dan ke jantung. Ada beberapa tipe penyakit jantung bawaan , dari yang memberikan gejala langsung terlihat saat lahir sampai yang tidak bergejala namun baru diketahui dikemudian hari.

Penyebab Penyakit Jantung Bawaan

Penyebab dari penyakit jantung bawaan  diduga adalah kegagalan perkembangan jantung tersebut sendiri pada saat masa kehamilan di janin. Kegagalan tersebut bisa terjadi pada pembuluh darah, katup, ruang, dan dinding jantung. Sampai saat ini belum bisa dipastikan apakah penyebab pasti dari penyakit jantung bawaan  ini, namun ada beberapa faktor resiko yang dapat meningkatkan insiden penyakit jantung bawaan , antara lain:
Genetik
Riwayat kesehatan dan kebiasaan Ibu. Riwayat kesehatan ibu selama masa kehamilan memegang peran penting dalam perkembangan janin terutama jantung sehingga sangat masuk akal dapat menyebabkan penyakit jantung bawaan. Bagi ibu penderita diabetes contohnya, sebanyak 3-6% penderita diabetes berpotensi melahirkan bayi dengan penyakit jantung bawaan. Kebiasaan meminum alkohol, merokok serta obat-obatan seperti obat kejang, anti jerawat dan anti nyeri terutama pada trimester pertama juga dapat menyebabkan penyakit jantung bawaan. Infeksi Rubella/campak jerman serta infeksi saluran nafas atas saat hamil (Flu/batuk) juga bisa menyebabkan penyakit jantung bawaan walaupun penjelasan secara medisnya belum dapat dipastikan.

Jenis Penyakit Jantung Bawaan

Jenis-jenis penyakit jantung bawaan diantaranya adalah:

  • Koartktasio aorta: Kondisi dimana pembuluh darah utama menyempit dan menyebabkan penghambatan dalam aliran darah.
  • Anomali Ebstein: Kondisi dimana katup trikuspid jantung memiliki kelainan dan tidak dapat berfungsi dengan baik. 
  • Stenosis Katup Aorta: Kondisi dimana katup aorta menyempit dan menghambat aliran darah ke seluruh tubuh. 
  • Stenosis Katup Pulmoner: Kondisi dimana katup pulmoner menyempit.
  • Patent Ductus Arteriosus (PDA): Kondisi berbahaya dimana lubang yang menghubungkan arteri pulmonal dengan aorta pada janin tidak  menutup. Hal ini mengakibatkan gangguan aliran darah dan darah yang masuk ke paru-paru berlebihan.
  • Tetralogy of Fallot: Kondisi bawaan yang meliputi stenosis pulmonal, kerusakan septum ventrikel, penebalan pada ventrikel kanan serta kelainan pada aorta. 
  • Truncus Arteriosus: Kondisi dimana arteri pulmonal dan aorta menyatu sehingga menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah paru-paru. Kondisi ini harus segera ditangani karena dapat menyebabkan komplikasi serius.
  • Cacat Ventrikel Tunggal: Kondisi dimana salah satu ventrikel jantung memiliki kelainan dan tidak berfungsi dengan baik. Jenis kondisi ini dapat dibedakan menjadi hypoplastic left heart syndrome (HLHS) dan tricuspid atresia.

Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Bawaan

Tanda dan gejala Penyakit Jantung Bawaan sangat tergantung bagian mana dari jantung yang terkena seperti pada penjabaran di atas, keluhan keluhan yang biasa dialami antara lain:
Keringat berlebihan
Mudah lelah terutama saat beraktifitas berat.
Tidak nafsu makan
Penurunan berat badan
Gangguan irama jantung, napas cepat dan pendek
Sianosis
Jari tabuh atau clubbing fingers
Edema pada organ atau jaringan tertentu.

Pada sebagian kasus, tanda dan gejala ini bisa terjadi mencolok langsung setelah lahir ataupun baru muncul saat usia kanak-kanak, remaja dan dewasa.

Pemeriksaan Penyakit Jantung Bawaan

Pemeriksaan semasa kehamilan menjadi penting untuk mendiagnosa kemungkinan terjadinya penyakit jantung bawaan ini, dimana perkembangan jantung janin biasa dimulai dari usia 5 minggu. 

Pemeriksaan dengan USG atau echocardiogram jantung janin biasanya akan direkomendasikan jika terdapat faktor resiko ataupun riwayat keluarga. Penyakit Penyakit Jantung Bawaan sendiri merupakan penyakit yang harus diperiksakan secara langsung ke dokter guna memastikan tipe PJB yang dialami. 

Adapun beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan seorang dokter bila anda terkena Penyakit Jantung Bawaan ini adalah:
 Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan fisik sederhana untuk memeriksakan organ-organ jantung seperti bunyi jantung, irama jantung dll serta apakah terdapat sianosis atau tidak.

  • TEE (Transesophageal Echocardiography). Tes ini merupakan tes lanjutan apabila ekokardiografi tidak mampu mendeteksi masalah kelainan.
  • EKG atau rekam jantung untuk memeriksakan keadaan jantung
  • Treadmill Test dimana anda akan menggunakan treadmill bersamaan dengan pemeriksaan ekg untuk melihat apakah jantung anda mampu mengalirkan darah dengan baik saat terbebani pekerjaan berat. Tentunya hal ini dilakukan jika PJB baru ditemukan saat masa kanak-kanak, remaja atau dewasa.
  • X-ray. Foto Rontgen thorax/dada juga biasa dilakukan untuk memeriksakan keadaan jantung.
  • Echocardiogram adalah alat yang memanfaatkan gelombang suara untuk memberikan gambaran jantung mulai dari katup, ruang jantung serta otot jantung yang akan dilakukan untuk memberikan gambaran kesehatan jantung.
  • CT Scan / MRI untuk memastikan diagnosa atau mencari komplikasi yang terjadi.

Pencegahan Penyakit Jantung Bawaan

Hal hal yang dapat dilakukan untuk mencegah antara lain:
Menerapkan pola hidup sehat. Mengonsumsi banyak buah dan sayur serta makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang infeksi selama kehamilan.
Rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk memeriksakan kesehatan Anda dan janin Anda secara menyeluruh menjadi kunci pendiagnosaan dan pencegahan penyakit jantung bawaan dari komplikasi komplikasi yang bisa terjadi, terutama bila Anda memiliki riwayat keluarga dan faktor resiko yang dapat menyebabkan penyakit jantung bawaan.
Menjaga kesehatan janin dengan tidak sembarangan mengonsumsi obat-obatan tertentu terutama yang tidak direkomendasikan oleh seorang dokter.

Pengobatan Penyakit Jantung Bawaan

Pengobatan Penyakit Jantung Bawaan juga berfokus untuk mengurangi keluhan dan gejala yang dialami serta menghindari terjadinya komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi seperti pertumbuhan yang terhambat, infeksi pada jantung, aritmia, gagal jantung, gangguan pembekuan darah yang bisa mengancam nyawa penderitanya. 

Pengobatan Penyakit Jantung Bawaan sangat membutuhkan kerja sama antara tenaga medis dan penderitanya sendiri karena memang dibutuhkan kontrol rutin serta perubahan pola hidup menjadi lebih baik agar tidak terulang dan penyakit dapat terkontrol.


1. Obat-obatan. Pengobatan dengan obat-obatan seperti digoxin, diuretik, indometacin, ibuprofen, suntikan prostalglandin dapat dilakukan namun harus sesuai indikasi dan rekomendasi dari dokter.

2. Operasi. Pada beberapa tipe penyakit jantung bawaan, dibutuhkan pembedahan untuk mengoreksi anomali anatomi yang dialami pada jantung sehingga keluhan berkurang. Banyak pilihan tipe operasi yang bisa dipilih untuk penderita penyakit jantung bawaan yang tentunya harus sesuai indikasi kondisi medis penderitanya. 

Beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan adalah:

  • Bedah rekonstruksi jantung, merupakan tindakan operasi untuk menutup lubang pada jantung dan membuka penyempitan katup. Tindakan ini umumnya dilakukan jika penderita memiliki kondisi Tetralogy of Fallot atau kelainan septum.
  • Balloon valvuloplasty, merupakan prosedur pemasangan balon pada selang kateter. Tindakan ini umumnya dilakukan jika penderita memiliki kondisi stenosis katup maupun koartktasio aorta.
  • Bedah jantung terbuka, merupakan tindakan penggantian katup jantung.
  • Coronary Artery Bypass Graft (CABG), merupakan tindakan pencabutan salah satu pembuluh darah dan memasangnya pada titik penyumbatan jantung. Tindakan ini umumnya dilakukan jika penderita memiliki kondisi koartktasio aorta dan jantung koroner.
  • Coarctectomy, merupakan tindakan penggabungan 2 ujung aorta setelah pemotongan pembuluh darah sempit. 
  • Transplantasi jantung, akan dilakukan jika kondisi penderita sangat parah dan tidak dapat diobati dengan pengobatan lainnya. 

40 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2017). What are Normal Blood Sugar Levels? (https://www.webmd.com/diabetes/qa/what-are-normal-blood-sugar-levels)
WebMD (2017). Anatomy and Circulation of the Heart. (https://www.webmd.com/heart-disease/high-cholesterol-healthy-heart)
The Healthline Editorial Team. Healthline (2016). What is Arrhythmia? (https://www.healthline.com/health/arrhythmia/symptoms)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app