HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Pubertas Dini - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Dipublish tanggal: Apr 30, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 8 menit

Pubertas adalah satu fase yang menjembatani masa anak dengan masa dewasa. Fase transisi ini ditandai dengan berbagai macam perubahan baik dari segi fisik-biologis maupun segi psikis. 

Fase ini harus dilalui oleh setiap anak supaya menjadi dewasa. Pubertas ditandai dengan timbulnya tanda-tanda seks sekunder dan adanya pacu tumbuh. Awitan pubertas berbeda antara anak perempuan dan lelaki.

Pubertas dini, atau pubertas prekoks adalah suatu kelainan hormonal yang menyebabkan baik anak laki-laki maupun anak perempuan memasuki masa pubertas terlalu cepat. 

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, secara umum  anak perempuan mengalami pubertas pada usia 8-13 tahun, sedangkan anak laki-laki mengalami pubertas pada usia 9-14 tahun. Jadi jika seorang anak mengalami pubertas lebih cepat dari waktu yang seharusnya, anak tersebut mengalami pubertas prekoks.

Apa penyebab terjadinya pubertas dini?

Pubertas dini terjadi  pada sekitar 1 dari 5.000 hingga 10.000 anak. Berdasarkan penyebab yang mendasarinya, pubertas dini dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu:

Pubertas dini tipe sentral

Pubertas dini tipe sentral adalah jenis pubertas dini yang lebih sering terjadi. Prosesnya identik dengan pubertas normal, tetapi terjadi lebih awal. Kelenjar pituitari adalah kelenjar yang menghasilkan hormon, yang disebut gonadotropin. 

Hormon gonadotropin berfungsi untuk merangsang testis atau ovarium untuk memproduksi hormon lain seperti testosteron atau estrogen. Hormon-hormon seks inilah yang menyebabkan perubahan pubertas, seperti perkembangan payudara pada anak perempuan.

Pada pubertas dini tipe sentral, kelainan terjadi pada kelenjar pituitari yang menyebabkan hormon-hormon tersebut menjadi terlalu aktif sebelum waktunya. Kelainan pada kelenjar pituitari dapat disebabkan oleh :

Pubertas dini tipe perifer

Pubertas dini tipe perifer (PPP) adalah tipe yang lebih jarang terjadi. Tidak seperti tipe sentral, tipe perifer tidak distimulasi oleh pelepasan gonadotropin kelenjar pituitari secara prematur. 

Tetapi kondisi ini disebabkan oleh produksi hormon androgen dan estrogen di bagian lain dari tubuh yang terlalu awal. Inilah sebabnya mengapa kadang-kadang disebut sebagai gonadotropin independent precocious puberty (GIPP).

Produksi androgen dan estrogen yang terlalu cepat dapat disebabkan oleh masalah mendasar pada:

Beberapa kemungkinan penyebabnya termasuk:

Faktor risiko lain yang dapat menyebabkan pubertas dini meliputi:

Gejala pubertas dini

Gejala pubertas dini berbeda pada anak laki-laki maupun perempuan. Secara umum, tanda-tanda pubertas dini pada anak laki-laki dan perempuan meliputi:

  • pertumbuhan yang cepat
  • Pertumbuhan rambut kemaluan dan ketiak
  • muncul jerawat
  • bau badan seperti orang dewasa

Gejala pubertas dini khusus untuk anak perempuan, diantaranya :

Gejala pubertas dini khusus untuk laki-laki diantaranya :

  • testis dan penis yang membesar
  • pertumbuhan rambut wajah
  • mimpi basah
  • suara yang dalam

Apakah pubertas dini bisa dicegah?

Sebagian besar penyebab pubertas dini berkaitan dengan gender, ras, dan riwayat keluarga, serta penyebab lain yang sebagian besar tidak dapat dihindari, sehingga sulit bagi Anda  untuk dapat mencegah kondisi ini. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi faktor risiko terjadinya pubertas dini meliputi :

  • Menjaga berat badan anak Anda dalam kisaran yang normal dapat membantu menurunkan risiko pubertas dini.
  • Anda juga harus menghindari pemberian obat yang mengandung hormon, suplemen makanan, atau produk lain yang mungkin mengandung estrogen atau testosteron, kecuali jika diresepkan atau direkomendasikan oleh dokter.

Bagaimana penanganan pubertas dini yang tepat?

Pertama-tama dokter anak Anda akan meninjau riwayat kesehatan anak Anda dan riwayat kesehatan keluarga. Pemeriksaan fisik juga akan dilakukan untuk mencari tanda-tanda seks sekunder. Untuk menegakan diagnosa pubertas dini, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang yang meliputi :

  • Rontgen tulang untuk menentukan “usia tulang” anak Anda.
  • Tes stimulasi pelepasan hormon gonadotropin (Gn-RH) dan tes darah untuk memeriksa kadar hormon lain, seperti testosteron pada anak laki-laki dan progesteron pada anak perempuan, dapat membantu memastikan diagnosis pubertas dini. Interpretasi tes stimulasi pelepasan hormon gonadotropin meliputi :
  • Pada anak-anak yang mengalami pubertas dini tipe sentral, hormon Gn-RH akan meningkat saat dilakukan tes stimulasi pelepasan hormon.
  • Tingkat hormon akan tetap sama pada anak-anak dengan pubertas dini perifer.
  • Pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) untuk mengungkapkan masalah pada kelenjar hipofisis.

Perawatan untuk pubertas dini

Jika dokter Anda berpikir bahwa anak Anda mengalami pubertas dini, dokter akan merujuk anak Anda ke ahli endokrin anak (dokter yang berspesialisasi dalam pertumbuhan dan gangguan hormonal pada anak-anak) untuk evaluasi dan pengobatan lebih lanjut.

Pubertas dini tipe sentral

Tujuan dari perawatan pubertas dini tipe sentral adalah untuk menghentikan sementara produksi hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH) dengan pemberian obat golongan agonis GnRH untuk membantu memblokir aktivitas kelenjar gonad. 

Biasanya diberikan sebagai suntikan setiap satu hingga tiga bulan, atau sebagai implan yang perlahan-lahan melepaskan obat selama setahun.

Pubertas dini tipe perifer

Karena pubertas dini tipe perifer biasanya disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya, seperti tumor, mengobati kondisi yang mendasarinya (seperti mengangkat tumor) dapat mengatasi pubertas dini yang dialami seorang anak. Namun, obat-obatan untuk menghentikan produksi hormon estrogen dan testosteron yang terlalu cepat juga dapat diresepkan.

Pubertas adalah satu fase yang menjembatani masa anak dengan masa dewasa. Fase transisi ini ditandai dengan berbagai macam perubahan baik dari segi fisik-biologis maupun segi psikis. 

Fase ini harus dilalui oleh setiap anak supaya menjadi dewasa. Pubertas ditandai dengan timbulnya tanda-tanda seks sekunder dan adanya pacu tumbuh. Awitan pubertas berbeda antara anak perempuan dan lelaki.

Pubertas dini, atau pubertas prekoks adalah suatu kelainan hormonal yang menyebabkan baik anak laki-laki maupun anak perempuan memasuki masa pubertas terlalu cepat. 

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, secara umum  anak perempuan mengalami pubertas pada usia 8-13 tahun, sedangkan anak laki-laki mengalami pubertas pada usia 9-14 tahun. Jadi jika seorang anak mengalami pubertas lebih cepat dari waktu yang seharusnya, anak tersebut mengalami pubertas prekoks.

Apa penyebab terjadinya pubertas dini?

Pubertas dini terjadi  pada sekitar 1 dari 5.000 hingga 10.000 anak. Berdasarkan penyebab yang mendasarinya, pubertas dini dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu: 

Pubertas dini tipe sentral

Pubertas dini tipe sentral adalah jenis pubertas dini yang lebih sering terjadi. Prosesnya identik dengan pubertas normal, tetapi terjadi lebih awal. Kelenjar pituitari adalah kelenjar yang menghasilkan hormon, yang disebut gonadotropin. 

Hormon gonadotropin berfungsi untuk merangsang testis atau ovarium untuk memproduksi hormon lain seperti testosteron atau estrogen. Hormon-hormon seks inilah yang menyebabkan perubahan pubertas, seperti perkembangan payudara pada anak perempuan.

Pada pubertas dini tipe sentral, kelainan terjadi pada kelenjar pituitari yang menyebabkan hormon-hormon tersebut menjadi terlalu aktif sebelum waktunya. Kelainan pada kelenjar pituitari dapat disebabkan oleh :

  • Tumor di otak atau sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat)
  • Cacat di otak hadir saat lahir, seperti penumpukan cairan berlebih (hidrosefalus) atau tumor non-kanker (hamartoma)

Pubertas dini tipe perifer

Pubertas dini tipe perifer (PPP) adalah tipe yang lebih jarang terjadi. Tidak seperti tipe sentral, tipe perifer tidak distimulasi oleh pelepasan gonadotropin kelenjar pituitari secara prematur. 

Tetapi kondisi ini disebabkan oleh produksi hormon androgen dan estrogen di bagian lain dari tubuh yang terlalu awal. Inilah sebabnya mengapa kadang-kadang disebut sebagai gonadotropin independent precocious puberty (GIPP).

Produksi androgen dan estrogen yang terlalu cepat dapat disebabkan oleh masalah mendasar pada:

  • testis
  • ovarium
  • kelenjar adrenal
  • kelenjar di bawah otak

Beberapa kemungkinan penyebabnya termasuk:

  • tumor di kelenjar pituitari atau adrenal
  • kista ovarium pada anak perempuan
  • tumor testis pada anak laki-laki

Faktor risiko lain yang dapat menyebabkan pubertas dini meliputi:

  • kegemukan
  • konsumsi atau paparan produk yang mengandung testosteron atau estrogen, seperti pil KB.

Gejala pubertas dini

Gejala pubertas dini berbeda pada anak laki-laki maupun perempuan. Secara umum, tanda-tanda pubertas dini pada anak laki-laki dan perempuan meliputi:

  • pertumbuhan yang cepat
  • Pertumbuhan rambut kemaluan dan ketiak
  • muncul jerawat
  • bau badan seperti orang dewasa

Gejala pubertas dini khusus untuk anak perempuan, diantaranya :

  • mulai menstruasi
  • perkembangan payudara

Gejala pubertas dini khusus untuk laki-laki diantaranya :

  • testis dan penis yang membesar
  • pertumbuhan rambut wajah
  • mimpi basah
  • suara yang dalam

Apakah pubertas dini bisa dicegah?

Sebagian besar penyebab pubertas dini berkaitan dengan gender, ras, dan riwayat keluarga, serta penyebab lain yang sebagian besar tidak dapat dihindari, sehingga sulit bagi Anda  untuk dapat mencegah kondisi ini. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi faktor risiko terjadinya pubertas dini meliputi :

  • Menjaga berat badan anak Anda dalam kisaran yang normal dapat membantu menurunkan risiko pubertas dini.
  • Anda juga harus menghindari pemberian obat yang mengandung hormon, suplemen makanan, atau produk lain yang mungkin mengandung estrogen atau testosteron, kecuali jika diresepkan atau direkomendasikan oleh dokter.

Bagaimana penanganan pubertas dini yang tepat?

Pertama-tama dokter anak Anda akan meninjau riwayat kesehatan anak Anda dan riwayat kesehatan keluarga. Pemeriksaan fisik juga akan dilakukan untuk mencari tanda-tanda seks sekunder. Untuk menegakan diagnosa pubertas dini, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang yang meliputi :

  • Rontgen tulang untuk menentukan “usia tulang” anak Anda.
  • Tes stimulasi pelepasan hormon gonadotropin (Gn-RH) dan tes darah untuk memeriksa kadar hormon lain, seperti testosteron pada anak laki-laki dan progesteron pada anak perempuan, dapat membantu memastikan diagnosis pubertas dini. Interpretasi tes stimulasi pelepasan hormon gonadotropin meliputi :
  • Pada anak-anak yang mengalami pubertas dini tipe sentral, hormon Gn-RH akan meningkat saat dilakukan tes stimulasi pelepasan hormon.
  • Tingkat hormon akan tetap sama pada anak-anak dengan pubertas dini perifer.
  • Pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) untuk mengungkapkan masalah pada kelenjar hipofisis.

Perawatan untuk pubertas dini

Jika dokter Anda berpikir bahwa anak Anda mengalami pubertas dini, dokter akan merujuk anak Anda ke ahli endokrin anak (dokter yang berspesialisasi dalam pertumbuhan dan gangguan hormonal pada anak-anak) untuk evaluasi dan pengobatan lebih lanjut.

  • Pubertas dini tipe sentral

Tujuan dari perawatan pubertas dini tipe sentral adalah untuk menghentikan sementara produksi hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH) dengan pemberian obat golongan agonis GnRH untuk membantu memblokir aktivitas kelenjar gonad.
Biasanya diberikan sebagai suntikan setiap satu hingga tiga bulan, atau sebagai implan yang perlahan-lahan melepaskan obat selama setahun.

  • Pubertas dini tipe perifer

Karena pubertas dini tipe perifer biasanya disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya, seperti tumor, mengobati kondisi yang mendasarinya (seperti mengangkat tumor) dapat mengatasi pubertas dini yang dialami seorang anak. Namun, obat-obatan untuk menghentikan produksi hormon estrogen dan testosteron yang terlalu cepat juga dapat diresepkan.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Apakah di umur 17 tahun ini masih bisa tumbuh?dan bagai mana caranya?
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Bagaimana kalaw kita kurang yakin dengan tubuh kita yang pubertas
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app