Penyebab dan Obat Sakit Gigi yang Tidak Berlubang

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 6 menit
Penyebab dan Obat Sakit Gigi yang Tidak Berlubang

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Rasa nyeri pada gigi bisa disebabkan oleh banyak hal, bisa karena gigi berlubang maupun tidak berlubang.
  • Sakit gigi berlubang biasanya menyebabkan nyeri yang sangat mengganggu aktivitas, apalagi jika lubangnya telanjur membesar.
  • Penyebab sakit gigi tidak berlubang umumnya karena trauma gigi, sinusitis, kebiasaan menggertakkan gigi, resorpsi, atau kondisi medis lainnya.
  • Sakit gigi berlubang maupun tidak berlubang bisa diobati dengan sakit gigi golongan NSAID, contohnya paracetamol atau ibuprofen.
  • Jika ingin yang lebih alami, cobalah kompres dengan es atau mengunyah bawang putih untuk membantu meredakan sakit gigi.

Sakit gigi merupakan kondisi yang ditandai dengan adanya rasa nyeri di dalam atau di sekitar gigi dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Rasa nyeri yang dialami pun dapat terjadi secara terus-menerus atau hilang timbul. Terlebih jika mengalami sakit gigi berlubang dan lubangnya sudah membesar, nyerinya bisa sangat mengganggu aktivitas. Lantas, bagaimana jika bukan disebabkan oleh gigi berlubang, obat apa saja yang ampuh meredakan gejalanya? 

Gejala sakit gigi berlubang dan tidak berlubang

Selain nyeri, gejala yang dapat timbul akibat sakit gigi yakni pembengkakan di wajah atau di pipi tempat dimana gigi terinfeksi. Terkadang juga disertai dengan demam, pusing serta gusi merah dan meradang. Tak jarang dari mulut penderitanya pun tercium bau yang tak sedap.

Iklan dari HonestDocs
Pencabutan Gigi Di Tooth's Kingdom Dental Care

Pencabutan gigi adalah tindakan di mana sebuah gigi atau beberapa gigi diangkat oleh ahli bedah mulut dan wajah-rahang (maksilofasial) menggunakan peralatan kedokteran gigi lengkap. Ini adalah teknik sederhana yang dikenal sebagai bedah mulut, biasanya membutuhkan bius lokal atau umum, dan obat penenang

Sakit gigi umumnya disebabkan oleh masalah gigi berlubang. Meski begitu, pada beberapa kasus, sakit gigi juga bisa dirasakan oleh gigi yang tidak berlubang. Apa pun bentuknya, sakit gigi dapat menunjukkan adanya gejala serius yang harus segera ditangani dengan cepat. 

Penyebab sakit gigi yang tidak berlubang

Penyebab sakit gigi umumnya terkait dengan masalah gigi berlubang. Namun, mengingat kompleksitas bagian dalam gigi yang terhubung dengan berbagai jaringan di sekitarnya membuat sakit gigi tidak hanya disebabkan oleh gigi yang berlubang saja.

Berikut beberapa penyebab sakit gigi yang tidak berlubang, antara lain:

1. Trauma gigi

Trauma gigi, atau yang dikenal dengan Traumatic Dental Injury (TDI), merupakan gejala kerusakan pada jaringan keras gigi yang mengandung bahan kapur. Jaringan pada gigi terdiri dari jaringan email, jaringan dentin, dan jaringan sementum.

Trauma pada gigi ini umumnya terjadi akibat ketidaksengajaan (unintentional trauma), seperti terjatuh atau kecelakaan yang memberikan pukulan keras terhadap mulut sehingga menyebabkan keretakan pada gigi yang terlihat dengan jelas.

Meski begitu, tak jarang keretakan pada gigi ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang karena ukurannya begitu kecil atau tipis, sehingga tidak disadari oleh penderitanya. Lambat laun, kondisi ini memberikan celah pada bakteri untuk masuk dan menginfeksi hingga ke jaringan sementum (akar) gigi yang menimbulkan peradangan.

Iklan dari HonestDocs
Pencabutan Gigi Di Tooth's Kingdom Dental Care

Pencabutan gigi adalah tindakan di mana sebuah gigi atau beberapa gigi diangkat oleh ahli bedah mulut dan wajah-rahang (maksilofasial) menggunakan peralatan kedokteran gigi lengkap. Ini adalah teknik sederhana yang dikenal sebagai bedah mulut, biasanya membutuhkan bius lokal atau umum, dan obat penenang

2. Sinusitis

Secara anatomi, gigi geraham atas letaknya berdekatan bahkan terkadang akarnya sampai pada satu rongga sinus, yang disebut dengan sinus maksilaris. Ketika terjadi infeksi pada bagian gigi tersebut, maka infeksinya dapat menjalar hingga ke rongga sinus dan memicu terjadinya sinusitis.

Untuk menangani kasus seperti ini, tindakan terbaik yang harus dilakukan yakni dengan segera memeriksakan diri ke dokter. Biasanya dokter akan meresepkan antibiotik untuk melawan bakteri penyebabnya.

Apabila gejalanya terus berlanjut, maka dokter akan menyarankan pencabutan gigi yang terinfeksi agar tidak terjadi komplikasi ke organ sekitar sinus.

3. Kebiasaan menggertakkan gigi

Kebiasaan menggeretakan gigi atau dikenal juga dengan istilah bruxism dapat memicu tekanan berlebih pada jaringan pendukung gigi. Akibatnya bukan hanya pada sakit gigi saja, sendi rahang dan otot pun turut terkena imbasnya.

4. Resorpsi

Resorpsi merupakan kondisi yang menggambarkan hilangnya struktur gigi akibat kerja sel tubuh yang menyerang bagian dari gigi. Berdasarkan etiologinya, resorpsi dibagi menjadi dua yakni resorpsi internal dan ekternal.

Sebenarnya ada banyak faktor yang memicu terjadi resorpsi, di antaranya trauma, inflamasi dan bahan kimia. Menurut Scleroderma Foundation, kondisi ini sering kali disebabkan oleh penyakit scleroderma, yaitu suatu penyakit yang menyerang sistem imun dan menimbulkan gejala berupa pengerasan dan penebalan kulit.

Iklan dari HonestDocs
Pencabutan Gigi Di Tooth's Kingdom Dental Care

Pencabutan gigi adalah tindakan di mana sebuah gigi atau beberapa gigi diangkat oleh ahli bedah mulut dan wajah-rahang (maksilofasial) menggunakan peralatan kedokteran gigi lengkap. Ini adalah teknik sederhana yang dikenal sebagai bedah mulut, biasanya membutuhkan bius lokal atau umum, dan obat penenang

5. Kondisi medis

Sakit gigi yang terasa menyakitkan juga dapat menandakan adanya kondisi medis yang lebih serius. Menurut Yale Medical School, sakit gigi erat kaitannya dengan gejala angina. Angina sendiri merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri di dada akibat kurangnya oksigen dalam darah yang menuju ke jantung.

Bahkan menurut para ahli, bakteri dalam mulut juga dapat masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan stroke atau serangan jantung yang mematikan. Untuk itu, berhati-hatilah ketika mengalami sakit gigi yang tak kunjung sembuh. Periksakan segera ke dokter gigi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Obat sakit gigi yang tidak berlubang

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi sakit gigi berlubang maupun tidak berlubang. Selain dengan periksa ke dokter, Anda juga dapat mengobati sakit gigi dengan obat sakit gigi di apotek sampai menggunakan bahan-bahan alami yang ada di rumah.

Secara khusus, berikut beberapa pilihan obat sakit gigi yang tidak berlubang:

1. Obat pereda nyeri

Obat pereda nyeri seperti paracetamol atau obat golongan NSAID seperti aspirin dan ibuprofen dapat membantu mengatasi sakit gigi, baik sakit gigi berlubang maupun tidak berlubang. 

Baik paracetamol maupun aspirin atau ibuprofen, sama-sama mampu meredakan rasa sakit dan mengurangi peradangan. Namun, paracetamol lebih cocok diberikan untuk anak-anak karena efek sampingnya yang lebih ringan dibandingkan obat golongan NSAID.

Jika sakit gigi dirasa sudah sangat menyiksa, maka cobalah untuk menggunakan obat yang mengandung metampiron, contohnya seperti Antalgin, Hufralgin, atau Infalgin. Berbeda dengan paracetamol atau ibuprofen yang dijual bebas, metampiron hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.

2. Obat topikal

Obat sakit gigi berlubang dan tidak berlubang juga tersedia dalam bentuk topikal. Bisa berbentuk gel atau cairan yang digunakan dengan cara dioles atau diteteskan langsung pada gigi yang sakit. 

Obat jenis topikal ini mengandung benzokain yang bekerja dengan cara mematikan saraf sementara, sehingga mampu meredakan rasa sakit dengan cepat.

3. Hidrogen peroksida

Hidrogen peroksida merupakan pembasmi bakteri yang ampuh dan terbukti khasiatnya sebagai obat sakit gigi berlubang maupun yang tidak berlubang. Senyawa kimia anorganik ini memiliki sifat oksidator kuat dan terbuat dari hidrogen dan oksigen.

Hidrogen peroksida dapat digunakan sebagai obat kumur untuk mengobati sakit gigi. Ambil sebanyak 1 cup kecil hidrogen peroksida, lalu campurkan dengan segelas air. Kemudian berkumurlah selama 5 menit, muntahkan, dan ulangi lagi selama 5 menit sampai rasa sakitnya berkurang.

Baca Juga: Obat Sakit Gigi yang Terbukti Paling Manjur, Alami dan Medis

4. Air garam

Ketika sakit gigi tiba-tiba menyerang, salah satu tindakan terbaik yang dapat dilakukan sebelum berkunjung ke dokter yakni dengan berkumur menggunakan air garam. Air garam dapat menjadi obat sakit gigi yang tidak berlubang karena mampu membunuh bakteri pada mulut sekaligus menenangkan rasa sakit.

Caranya pun sangat sederhana. Cukup dengan mencampurkan 1/2 sendok teh garam meja dengan segelas air putih, kemudian berkumurlah selama beberapa menit.

5. Kompres air es

Selain memberikan efek nyeri yang luar biasa, sakit gigi juga dapat menyebabkan pipi atau wajah mengalami pembengkakan. Kondisi ini menunjukkan adanya abses (kantung nanah) di akar gigi. Apabila tidak ditangani dengan segera, maka akan menjalar ke rahang atau bagian gigi yang lainnya.

Sebagai pertolongan sementara untuk meringankan rasa sakit, cobalah untuk mengompres bagian pipi yang bengkak dengan handuk yang telah dicelupkan ke air es. Tempelkan pada pipi yang bengkak selama beberapa menit, kemudian ulangi lagi sampai rasa sakit sudah cukup berkurang.

6. Es

Selain mengompres dengan menggunakan air es, ada cara lain yang lebih sederhana untuk mengurangi nyeri akibat sakit gigi. Caranya cukup dengan menggunakan esnya saja.

Pertama, ambil es dengan tangan di sisi tubuh yang sama dengan lokasi sakit gigi. Setelah itu, gosokkan es di ruas antara jempol dengan telunjuk selama 7 menit atau sampai mati rasa. Para ahli percaya bahwa cara ini dapat mengganggu pengiriman sinyal rasa sakit menuju otak.

7. Minyak cengkeh

Cengkeh yang menjadi salah satu jenis rempah-rempah khas Indonesia ini ternyata cukup efektif untuk dijadikan obat sakit gigi yang tidak berlubang. Bahkan menurut para ahli, keefektifannya mendekati kemampuan benzokain yang menjadi kandungan utama dalam obat topikal sakit gigi.

Dalam mengobati sakit gigi, biasanya cengkeh yang dipakai sudah diolah kedalam bentuk minyak cengkeh. Cara menggunakannya dengan merendam bola kapas ke dalam minyak cnegkeh terlebih dahulu, laluitempelkan langsung pada gigi dan gusi yang sakit.

8. Bawang putih

Selain cengkeh, bawang putih juga termasuk ke dalam salah satu bahan alami yang memiliki kemampuan dalam mengatasi sakit gigi. Pasalnya, bawang putih bersifat anti-inflamasi yang mampu meredakan peradangan, termasuk pada gigi.

Untuk menjadikannya sebagai obat sakit gigi yang tidak berlubang caranya cukup mudah. Haluskan saja 2 siung bawang putih sampai benar-benar halus, kemudian tempelkan pada area gigi yang sakit selama 30 menit atau lebih.

Baca Juga: Manfaat Bawang Putih untuk Telinga dan Cara Penggunaannya

9. Oil pulling 

Oil pulling merupakan salah satu pengobatan tradisional India yang telah berabad-abad digunakan untuk menjaga kesehatan, terutama kesehatan mulut. Pada dasarnya, metode pengobatan ini dilakukan dengan cara berkumur menggunakan minyak, biasanya berupa minyak bunga matahari atau minyak wijen.

Cara memanfaatkannya sangat sederhana. Cukup berkumur-kumur dengan minyak yang dipilih selama 10-15 menit. Ketika berkumur, minyak akan bercampur dengan air liur untuk mengikat bakteri di mulut. Setelah 10-15 menit berkumur, biasanya minyak akan berubah menjadi kental.

Buang minyak tersebut dan bersihkan mulut secara menyeluruh dengan cara berkumur menggunakan air hangat. Lakukan sampai mulut terasa nyaman atau bebas dari minyak.

Perlu diperhatikan bahwa obat sakit gigi berlubang maupun yang tidak berlubang di atas hanya berfungsi sebagai pengobatan sementara. Penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter guna mengetahui penyebab pasti dan solusi yang tepat untuk mengobati sakit gigi yang Anda alami.

44 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
MayoClinic Staff. (2018). Toothache: First Aid. (https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-toothache/basics/art-20056628)
Arcury TA, et al. (2009). Oral health self-care behaviors of rural older adults. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2784128/)
Agbor MA, et al. (2015). Ethnomedicinal plants used by traditional healers to treat oral health problems in Cameroon. DOI: (http://dx.doi.org/10.1155/2015/649832)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app