Meloxicam: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 4, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Mar 19, 2019 Waktu baca: 4 menit

Apa itu obat Meloxicam?

Meloxicam adalah termasuk obat golongan anti-inflamasi non steroid (NSAID). Seperti jenis golongannya, Meloxicam adalah obat yang digunakan untuk menangani gejala gejala peradangan serta nyeri otot serta nyeri sendi, biasanya obat ini digunakan untuk penyakit seperti Rheumatoid Arthritis ataupun Ankylosing Spondylitis. Meloxicam bisa juga digunakan untuk penyakit seperti Osteoarthritis dan Juvenile Rheumatoid Arthritis.

Mengenai Meloxicam

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

Antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs)

Manfaat Meloxicam

Meloxicam biasa digunakan dalam keadaan nyeri sendi serta radang sendi dalam penyakit Rheumatoid Arthritis serta Ankylosing Spondylitis, serta penyakit lain seperti Osteoarthritis dan Juvenile Rheumatoid Arthritis, dan merupakan obat yang dibeli hanya melalui resep dokter, sehingga kita pun sebagai konsumen harus bijak dalam menggunakan obat ini. 

Meloxicam bekerja dengan cara menghambat enzim yang bernama prostalglandin sehingga menghambat pembengkakan serta nyeri yang dirasakan bisa mereda atau membaik. Obat ini bisa digunakan baik oleh anak, dewasa atau lanjut usia. 

Berbeda dengan anti-inflamasi non steroid pada umumnya, Meloxicam meruapakan obat yang bekerja melalui inhibitor COX-2 sehingga proses inflamasi dan radang dapat dihambat tanpa terjadi efek samping terhadap ginjal ataupun lambung seperti kebanyakan NSAID lainnya.

Dosis Meloxicam

Bentuk sediaan Meloxicam sendiri adalah tablet yang dikonsumsi tergantung dari keluhan serta usia pemakainya.

  • Osteoarthritis eksaserbasi akut           : 7.5mg/hari. Maksimal 15mg/hari dalam dosis tunggal.
  • Rheumatoid Arthritis & Ankylosing Spondylitis : 15mg/hari dalam dosis tunggal. Dosis lansia adalah 7.5mg/hari untuk pemakaian jangka panjang.
  • Juvenile Rheumatoid Arthritis            :  ≥2 tahun 0.125 mg/kg dosis tunggal. Maksimal 7.5mg/hari.

Penggunaan obat ini harus menggunakan resep dari dokter, konsultasikan lebih lanjut kepada dokter yang telah memeriksa anda secara langsung sehingga mengetahui kondisi medis anda. 

Saran kami, bila memang memiliki keluhan keluhan medis seperti diatas ataupun hal lainnya, segera periksakan diri anda ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bacalah petunjuk pada kemasan obat dan ikuti anjuran dokter dalam mengkonsumsi obat ini.

Efek Samping Meloxicam

Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Meloxicam sendiri adalah:

Alergi seperti gatal, kesulitan bernafas, pembengkakan wajah, lidah dan tenggorokan atau bahkan sampai pingsan. Segera cari bantuan medis bila anda mengalami keluhan seperti ini.

  • Nyeri ulu hati
  • Diare atau konstipasi
  • Sulit tidur
  • Pembengkakan pada wajah
  • Efek samping lain meliputi pusing, nyeri kepala, mual dan muntah.

Tentunya tidak semua orang akan mengalami efek samping tersebut diatas, bila anda merasa khawatir dalam penggunaan obat ini ataupun mengalami salah satu keluhan yang telah disebutkan diatas, konsultasikan keadaan medis anda kepada tenaga medis atau dokter terdekat.

Ibu hamil dan menyusui

Perlu diketahui bahwa penggunaan Meloxicam untuk ibu hamil dan menyusui termasuk dalam kagetori C, yaitu studi pada binatang mengindikasikan adanya efek pada janin ataupun belum dilakukannya studi pada manusia, sehingga obat ini dapat digunakan hanya jika dirasakan bahwa manfaatnya akan lebih besar dibandingkan dengan efeknya kepada janin. Bila dipakai oleh ibu hamil trimester 3 dan mendekati persalinan maka termasuk kedalam kagetori D, yaitu tidak direkomendasikan saran kami hubungi dan konsultasikan kembali kepada dokter anda bila anda ingin mengkonsumsi Meloxicam dalam keadaan hamil atau menyusui.

Interaksi Meloxicam

  • Meningkatkan risiko pendarahan lambung apabila digunakan dengan obat antikoagulan, aspirin, clopidogrel, kortikosteroid, heparin, rivaroxaban, atau antidepresan penghambat pelepasan selektif serotonin (SSRI)
  • Meningkatkan risiko efek samping meloxicam apabila digunakan dengan obat probenecid.
  • Menurunkan keefektifan meloxicam  apabila digunakan dengan obat cholestyramine. 
  • Penggunaan ACE inhibitor, penghambat reseptor angiotensin, atau diuretik dapat menurunkan keefektifannya obat-obatan tersebut dan dapat menyebabkan gangguan pada ginjal.

Peringatan

Dalam menggunakan Meloxicam, ada beberapa hal yang perlu di waspadai, seperti:

Walaupun memiliki efek samping yang lebih sedikit terhadap lambung dibanding NSAID lainnya, kita harus tetap berhati hati dalam memberikan Meloxicam pada penderita maag, gastritis, tukak lambung karena bisa memperburuk kondisi bahkan bisa sampai menyebabkan perdarahan saluran cerna pada pemakaian jangka panjang.

Dikarenakan Meloxicam menyebabkan pusing, berhati-hati dalam menjalankan aktifitas berat seperti menyetir serta mempekerjakan mesin mesin berat karena bisa berbahaya.

Penelitian yang menggunakan Meloxicam lebih dari 3 tahun dapat meningkatkan resiko gangguan jantung yang serius seperti infark miokard serta struk. Untuk meminimalisasi hal ini terjadi, gunakan dosis terendah dan dalam jangka waktu yang singkat. Pemeriksaan secara berkala diperlukan untuk menghindari efek dan resiko yang tidak diinginkan. Berhati-hati dalam pemberian obat ini untuk penderita gagal jantung, hipertensi, edema, dan gangguan fungsi hati dan ginjal.

Overdosis

Keluhan overdosis biasanya didapatkan bila mengonsumsi 5-10x lebih banyak dari target dosis yang telah ditentukan. Gejala overdosis lain bisa berupa mulut membiru, kejang, nyeri dada, ruam kulit yang parah, denyut jantung yang melambat atau bertambah cepat di atas rata rata, pembengkakan pada mata, wajah, mulut dan lidah, gangguan fungsi ginjal sampai depresi pernapasan. Segera cari bantuan medis bila anda atau kerabat anda mengalami keluhan seperti ini. 


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app