Gliclazide: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 16, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 22, 2019 Waktu baca: 4 menit

Diabetes tipe 2 adalah penyakit di mana tubuh tidak dapat menghasilkan cukup insulin, atau insulin yang dibuat tidak berfungsi dengan baik. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh tubuh yang membantu merubah gula darah agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh tubuh. 

Saat tubuh tidak bereaksi terhadap insulin, atau kadar hormon insulin kurang dari normal, hal ini dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Mengenai Gliclazide

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Kapsul

Kandungan:

Obat antidiabetes

Apa itu Gliclazide ?

Gliclazide adalah obat yang dikenal sebagai hipoglikemik oral yang termasuk ke dalam golongan sulfonylureas. 

Obat ini digunakan untuk mengontrol gula darah pada orang dengan diabetes tipe 2. Obat ini digunakan ketika diet, olahraga, dan pengurangan berat badan tidak cukup untuk mengontrol kadar gula darah dengan cukup baik tanpa pengobatan. Mengontrol kadar gula darah tinggi membantu mencegah terjadinya penyakit jantung, stroke, ginjal, masalah peredaran, dan kebutaan.

Bagaimana cara Gliclazide bekerja?

Gliclazide bekerja dengan cara meningkatkan jumlah insulin yang dikeluarkan oleh pankreas dan membantu tubuh menggunakan insulin secara lebih efisien. Dokter Anda mungkin menyarankan obat ini untuk kondisi selain yang tercantum dalam artikel informasi obat ini.

Bagaimana dosis dan cara pemberian obat ini?

Gliclazide tersedia dalam 2 jenis tablet - normal (rilis standar) dan long-acting (rilis lambat). Tablet rilis standar melepaskan gliclazide ke dalam tubuh Anda dengan cepat sehingga Anda mungkin perlu meminumnya beberapa kali sehari tergantung pada dosis Anda.

Sedangkan tablet rilis lambat larut perlahan yang berarti Anda tidak harus meminumnya secara teratur seperti tablet rilis standar. Satu dosis di pagi hari biasanya cukup. Dokter atau apoteker Anda akan menjelaskan jenis tablet gliclazide apa yang Anda gunakan dan seberapa sering meminumnya.

Untuk dosis Gliclazide tablet rilis standar, dosis harian maksimum adalah 320mg (4 x 80mg tablet). Jika Anda perlu minum lebih dari 160mg (2 x 80mg tablet) sehari, minum tablet dua kali sehari setelah makan pagi dan sore.

Untuk gliclazide lepas lambat, dosis harian maksimum adalah 120mg. Ambil dosis Anda sekali sehari sebelum sarapan.

Banyak hal yang dapat memengaruhi dosis obat yang dibutuhkan seseorang, seperti berat badan, kondisi medis, dan obat-obatan lainnya. Jika dokter Anda merekomendasikan dosis berbeda dari yang tercantum di sini, jangan mengubah cara Anda minum obat tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.

Penting untuk minum obat ini persis seperti yang ditentukan oleh dokter Anda. Jika Anda melewatkan satu dosis, minum sesegera mungkin dan lanjutkan dengan jadwal rutin Anda. Jika hampir waktunya untuk dosis Anda berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan dengan jadwal dosis reguler Anda.

Jangan mengambil dosis ganda untuk menebus dosis obat yang terlewat.

Apa efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat ini?

Seperti semua obat-obatan, tablet Gliclazide dapat menyebabkan efek samping walaupun tidak semua orang akan mengalami efek samping yang disebutkan.

Hubungi dokter Anda jika Anda mengalami:

Reaksi alergi
Muncul ruam pada kulit, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah atau tenggorokan, atau kesulitan bernapas atau menelan.

Saluran pencernaan

Sakit perut atau ketidaknyamanan, gangguan pencernaan, diare, sembelit.

Masalah hati (liver)
Hepatitis atau gagal hati menyebabkan kelelahan, kelemahan, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, demam, perubahan enzim hati (terlihat dalam tes lab), penyakit kuning (kulit menguning atau putih mata).

Masalah kulit
Muncul ruam kulit atau kulit pucat, kemerahan, gatal dan gatal-gatal, reaksi kulit terhadap sinar matahari.

Darah
Walapun jarang terjadi, Gliclazide dapat menyebabkan gangguan pada komponen darah seperti anemia atau mungkin Anda lebih mungkin terserang infeksi, demam, sakit tenggorokan akibat kekurangan jumlah sel darah putih dan, memar atau perdarahan yang tidak normal akibat kekurangan jumlah trombosit.

Gejala hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
Berkeringat, kulit lembab, gemetar, lemah, penglihatan ganda, jantung berdebar, kebingungan, sakit kepala, lapar, merasa atau sakit, gangguan tidur, gelisah, tidak mampu berkonsentrasi, mengantuk, kehilangan kesadaran , reaksi yang melambat, depresi, kesulitan melihat atau berbicara, lumpuh, mati rasa, pusing, kehilangan kendali diri, merasakan atau melihat hal-hal yang tidak ada, kesulitan bernapas, detak jantung melambat atau lebih cepat, nyeri dada (angina).

Kehamilan dan menyusui

Gliclazide umumnya tidak dianjurkan pada kehamilan dan menyusui. Tidak jelas apakah gliclazide membahayakan bayi yang belum lahir. Untuk keamanan, dokter Anda mungkin akan mengubah obat Anda menjadi insulin sebelum Anda hamil atau segera setelah Anda mengetahui Anda hamil.

Jika Anda mengonsumsi gliclazide saat sedang menyusui ada risiko bayi Anda mengalami gula darah rendah. Bicaralah dengan dokter Anda jika Anda ingin menyusui.

Apakah obat ini aman digunakan bersama dengan obat lain?

Beberapa obat seperti danazol, klorpromazin, glukokortikoid, progestogen, atau agonis β-2 dapat menyebabkan kadar gula darah yang tinggi, oleh karena itu obat-obatan ini akan menghambat fungsi obat Gliclazide.

Sedangkan obat-obatan seperti fenilbutazon, alkohol, flukonazol, β-blocker, dan kemungkinan inhibitor ACE. Telah ditemukan bahwa rifampisin meningkatkan dapat menyebabkan efek kadar gula darah lebih parah, sehingga dapat meningkatkan efek samping dari penggunaan obat Gliclazide.

Perhatian

Ada beberapa kondisi dimana Gliclazide tidak boleh digunakan. Jangan minum tablet Gliclazide dan beri tahu dokter Anda jika Anda mengalami kondisi seperti:

  • Reaksi alergi terhadap tablet Gliclazide atau salah satu bahan dalam tablet. Reaksi alergi dapat berupa muncul ruam, gatal, kesulitan bernapas atau pembengkakan pada wajah, bibir, tenggorokan atau lidah.
  • Sedang menyusui.
  • Memiliki penyakit hati atau ginjal yang parah.
  • Menderita porphyria (penyakit keturunan yang mempengaruhi hati atau sumsum tulang).
  • Pernah memiliki reaksi diabetes melitus yang parah (seperti "asidosis" atau koma diabetes).
  • Menderita diabetes melitus tipe I.
  • Menderita diabetes dan perlu operasi, menderita trauma parah atau infeksi, beri tahu dokter Anda bahwa Anda menggunakan tablet Gliclazide.



3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Gliclazide: medicine to treat type 2 diabetes. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/medicines/gliclazide/)
GLICLAZIDE - ORAL TABLET side effects, medical uses, and drug interactions.. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/gliclazide-oral_tablet/article.htm)
Gliclazide - C15H21N3O3S. U.S. National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information. (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Gliclazide)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app