ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Dehista Kaplet 4mg: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Waktu baca: 4 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Dehista adalah obat yang digunakan untuk mengobati pilek, bersin-bersin, mata berair, gatal pada mata, hidung, tenggorokan, atau kulit, yang disebabkan oleh reaksi alergi, common cold, atau influenza.
  • Manfaat Dehista juga dapat membantu mengobati rhitinis alergi, urtikaria (biduran) dan gejala hay fever.
  • Dosis Dehista untuk dewasa dan anak usia > 12 tahun adalah 1 tablet, sedangkan untuk anak usia 6-12 tahun cukup 1/2 tablet.
  • Dehista dapat menyebabkan kantuk. Maka hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin setelah minum obat ini.
  • Tidak boleh digunakan untuk anak usia < 2 tahun (kecuali atas saran dokter), bayi baru lahir, bayi prematur, dan penderita serangan asma akut.
  • Klik untuk mendapatkan Dehista atau obat alergi lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Dehista adalah obat yang digunakan untuk mengobati pilek, bersin-bersin, mata berair, gatal pada mata, hidung, tenggorokan, atau kulit, yang disebabkan oleh reaksi alergi, common cold, atau influenza. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati rinitis alergi, urtikaria, dan hay fever. 

Dehista mengandung Chlorpheniramine maleate, obat antihistamin generasi pertama yang bertindak terutama sebagai inverse agonist histamin perifer H1-reseptor. Selain itu juga mempunyai efek antikolinergik dan sebagai obat penenang ringan.

Chlorphenamine maleate tersedia berupa sediaan tunggal namun sering pula dikombinasikan dengan obat-obat lain dalam berbagai sediaan (umumnya sediaan obat flu). Misalnya dikombinasikan dengan Phenylpropanolamine yang diindikasikan sebagai obat alergi dengan sifat antihistamin dan dekongestan.

Mengenai Dehista Kaplet 4mg

Pabrik

Berlico

Golongan

Obat Bebas Terbatas

Kemasan

Dehista dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut:

  • 20 x 10 kaplet 4 mg

Kandungan

Dehista mengandung zat aktif sebagai berikut:

Manfaat Dehista Kaplet 4mg

Kegunaan Dehista adalah untuk kondisi-kondisi berikut:

  • Mengobati pilek, bersin-bersin, mata berair, gatal pada mata, hidung, tenggorokan atau kulit, yang disebabkan oleh reaksi alergi, common cold, atau influenza.
  • Mengobati rinitis alergi, urtikaria, dan hay fever.

Kontraindikasi

Dehista kaplet 4mg tidak boleh digunakan untuk:

  • Anak usia < 2 tahun, kecuali atas petunjuk dokter.
  • Bayi baru lahir (neonatus), bayi prematur, atau penderita serangan asma akut.

Efek samping Dehista Kaplet 4mg

Berikut adalah beberapa efek samping Dehista:

  • Efek samping yang paling sering terjadi adalah mengantuk. Rasa kantuk biasanya menghilang setelah beberapa hari pengobatan.
  • Obat ini juga menyebabkan efek sedasi, namun lebih lemah dibandingkan antihistamin generasi pertama lainnya (trimeprazin dan prometazin). Efek sedasi dari obat alergi sebenarnya dibutuhkan untuk mengendalikan gatal karena alergi.
  • Efek samping lainnya termasuk pusing, kebingungan, sembelit, kecemasan, mual, penglihatan kabur, gelisah, penurunan koordinasi, mulut kering, pernapasan cepat, halusinasi, iritabilitas, masalah dengan ingatan atau konsentrasi, tinnitus, dan kesulitan buang air kecil.

Dosis Dehista Kaplet 4mg

Dehista diberikan dengan dosis sebagai berikut:

  • Dewasa dan anak-anak usia 12 tahun atau lebih: 1 tablet (4 mg).
  • Anak-anak usia 6-12 tahun: 1/2 tablet (2 mg).
  • Anak usia < 6 tahun: konsultasikan dengan dokter.

Petunjuk penggunaan:

  • Obat diminum setiap 4 sampai 6 jam
  • Jangan meminum obat lebih dari 6 dosis dalam 24 jam.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Dehista harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Interaksi Dehista Kaplet 4mg

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Dehista adalah:

  • Obat-obat depresan sistem saraf pusat (misalnya obat penenang, tranquilisers): meningkatkan efek samping pada sistem saraf pusat.
  • Hal yang sama juga terjadi jika digunakan bersamaan dengan alkohol.
  • Alprazolam, Aripiprazole, Benzocaine, Buspirone, Cetirizine, atau Cyproheptadine: meningkatkan risiko atau keparahan efek samping obat.
  • Amiodarone, Celecoxib, Cimetidine, Clarithromycin, atau Clotrimazole: menurunkan metabolisme Dehista.

Perhatian

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat Dehista kaplet 4mg adalah sebagai berikut :

  • Obat ini mempunyai aktivitas sebagai antimuskarinik sehingga harus digunakan secara hati-hati pada penderita hipertrofi prostat, retensi urin, pasien dengan risiko glaukoma sudut sempit, obstruksi pyloroduodenal, gangguan fungsi hati dan epilepsi.
  • Penurunan dosis mungkin perlu dilakukan pada penderita gangguan ginjal.
  • Pemakaian obat-obat golongan antihistamin harus dihentikan minimal 48 jam sebelum menjalani tes alergi kulit, karena dapat mengganggu hasil tes.
  • Jika obat antihistamin dibutuhkan selama menyusui, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan dosis terendahnya.
  • Penggunaan antihistamin untuk pasien epilepsi dan pasien dengan risiko kejang, pasien dengan penurunan fungsi hati dan ginjal, usia tua, ibu hamil, dan ibu menyusui harus dilakukan dengan hati-hati.
  • Dehista menyebabkan kantuk. Jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini.

Penggunaan Dehista Kaplet 4mg untuk ibu hamil

FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) menggolongkan Chlorpheniramine maleate ke dalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut:

Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan risiko pada janin di trimester berapapun.

Penelitian pada hewan tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Belum adanya penelitian klinis yang memadai dan terkendali dengan baik pada ibu hamil membuat pemakaian obat Dehista untuk ibu hamil tetap harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Ringkasan hal-hal penting terkait obat Dehista

  • Buang semua sisa obat Dehista yang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
  • Gunakan obat Dehista sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
  • Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
  • Penggunaan obat ini untuk penderita epilepsi dan pasien yang berisiko kejang, pasien yang mengalami gangguan hati dan ginjal, pasien lansia, ibu hamil, dan ibu menyusui harus dilakukan secara hati-hati.
  • Obat ini dapat mengganggu kemampuan untuk melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan tinggi (misalnya mengemudi atau mengoperasikan mesin berat).
  • Alkohol dan obat penenang lain dapat meningkatkan ngantuk.
  • Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.

Artikel terkait:


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Morita, T., Tei, Y., Shishido, H., & Inoue, S. (2004). Chlorpheniramine maleate as an alternative to antiemetic cyclizine. Journal Of Pain And Symptom Management, 27(5), 388-390. https://doi.org/10.1016/j.jpainsymman.2004.02.004. Journal of Pain and Symptom Management. (https://www.jpsmjournal.com/article/S0885-3924(04)00070-3/fulltext)
Allergic reaction to chlorpheniramine maleate - Annals of Allergy, Asthma & ImmunologyPlum Print visual indicator of research metrics. Annals of Allergy, Asthma & Immunology. (https://www.annallergy.org/article/S1081-1206(15)00333-6/abstract)
Indication-specific dosing for ChlorTrimeton, Diabetic Tussin (chlorpheniramine), frequency-based adverse effects, comprehensive interactions, contraindications, pregnancy & lactation schedules, and cost information.. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/chlortrimeton-chlorpheniramine-343386)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app