Berbagai Macam Pemicu Gejala Alergi yang Tidak Disadari

Dipublish tanggal: Agu 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Mar 5, 2020 Waktu baca: 2 menit
Berbagai Macam Pemicu Gejala Alergi yang Tidak Disadari

Alergi merupakan sebuah reaksi tubuh atau respons dari sistem imun terhadap zat yang biasanya tidak berbahaya. Ketika tubuh Anda bersentuhan dengan penyebab alergi, memungkinkan munculnya gejala alergi

Hal ini dikarenakan, reaksi dari gejala alergi biasanya muncul setelah beberapa menit saling kontak dengan alergen (penyebab alergi/reaksi). Namun, gejala alergi juga bisa berkembang secara bertahap dalam waktu beberapa jam.

Munculnya gejala alergi tergantung dari bagaimana Anda melakukan kontak dengan alergen, dan apa jenis alergen tersebut. 

Walaupun begitu, terdapat beberapa gejala alergi yang pada umumnya muncul dan dialami oleh kebanyakan orang yang terkena alergi. Berikut ini beberapa gejala alergi tersebut:

  • Jika alergen Anda hirup, akan menunjukkan gejala seperti hidung tersumbat, hidung gatal, berlendir atau berair, dan juga bersin-bersin.
  • Anda juga akan merasakan gejala seperti sesak napas, bengek, dan juga batuk, akibat dari alergen yang dihirup.
  • Ketika alergen menyentuh mata Anda, bisa menimbulkan gejala seperti mata memerah, mata gatal, berair, dan juga bengkak.
  • Gejala seperti kulit memerah dan ruam, kulit kering dan pecah-pecah, gatal-gatal, lecet, dan terkelupas, disebabkan alergen yang menyentuh bagian kulit Anda.
  • Sakit perut, mual, kram, diare, atau muntah juga salah satu gejala dari alergen melalui makan. Gejala yang satu ini juga bisa memicu reaksi yang mengancam jiwa.
  • Terjadinya pembengkakan bibir, kelopak mata, dan juga lidah.

Pemicu dari gejala Alergi

Alergi sangat umum ditemui, baik dari lingkungan hingga keluarga terdekat. Jika orang tua Anda memiliki alergi, besar kemungkinannya Anda juga memiliki alergi. 

Bagi Anda yang memiliki alergi, sistem kekebalan tubuh anda terlalu sensitif sehingga bahan atau zat yang tidak berbahaya pun bisa menimbulkan respon. Gejala alergi terjadi tergantung dari faktor pemicunya. Berikut beberapa pemicu dari gejala alergi:

Partikel di Udara

Alergi akan muncul ketika anda menghirup substansi di udara, seperti serbuk sari, debu, ataupun tungau.

Makanan

Beberapa orang akan mengalami alergi ketika memakan jenis makanan tersebut. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh anda keliru dalam merespon protein yang ada pada makanan, dan justru menganggapnya sebagai suatu ancaman.

Obat

Beberapa obat juga bisa menjadi pemicu dari alergi bagi tubuh Anda. Hal ini dikarenakan, sistem tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap suatu jenis obat yang dikonsumsi, dimana sistem kekebalan tubuh menganggap zat tertentu yang terdapat dalam obat merupakan substansi yang bisa membahayakan tubuh.

Sengatan atau Gigitan Serangga

Sengatan dan gigitan serangga juga bisa menjadi pemicu dari alergi. Hal ini dikarenakan, sengatan dan gigitan serangga tersebut bisa menyebabkan respon dan reaksi pada kulit secara langsung.

Masih ada beberapa pemicu gejala alergi lainnya, seperti suhu dingin atau panas, lingkungan, dan juga sinar matahari. 

Terkadang menggaruk kulit juga bisa menjadi pemicu alergi, bahkan bulu binatang dan binatang peliharaan pun juga bisa menjadi pemicunya.

Reaksi terhadap gejala Alergi

Alergi dapat berakibat fatal dan menyebabkan reaksi yang parah, yang dikenal dengan sebutan Anafilaksis. Reaksi ini biasanya terjadi pada seluruh tubuh dan dapat menyebar dengan sangat cepat. 

Tanda-tanda dari Anafilaksis seperti, jantung berdebar, pusing, sesak napas, pembengkakan pada bibir dan lidah, mual, hingga penurunan kesadaran

Reaksi tersebut juga bisa menurunkan tekanan darah, yang menyebabkan kondisi menjadi gawat darurat. Oleh karena itu, jika beberapa gejala alergi muncul, segeralah kunjungi dokter untuk diobati secepatnya.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app