Mengetahui Penanganan Luka Bakar Akibat Tersiram Air Panas

Dipublish tanggal: Agu 31, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 26, 2020 Waktu baca: 3 menit
Mengetahui Penanganan Luka Bakar Akibat Tersiram Air Panas

Kecelakaan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Anda mungkin pernah mengalami luka bakar akibat air panas. Luka bakar biasanya disebabkan oleh panas yang berasal dari api, besi panas, atau kompor.   

Air panas yang mendidih dapat menyebabkan luka bakar derajat 2 yang dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit. 

Jenis luka bakar ini bisa berbahaya karena menghancurkan jaringan dan sel yang terkena. Tubuh bahkan bisa mengalami syok akibat tersiram air panas. Dalam kasus yang lebih serius, luka bakar akibat tersiram air panas bisa mengancam jiwa.

Bagaimana Pertolongan Pertama pada Luka Bakar akibat tersiram air panas?

Luka bakar akibat air panas biasanya dapat ditangani dengan pengobatan di rumah. Berikut beberapa tips pertolongan pertama yang dapat membantu Anda mengobati luka bakar atau cedera akibat air mendidih:

  • Lepaskan pakaian atau benda apapun yang berpotensi menjadi sumber panas untuk mencegah cedera lebih lanjut.
  • Alirkan air dengan suhu normal pada daerah yang tersiram setidaknya selama 20 menit. Jangan gunakan es, air es, atau zat berminyak. Jaga agar orang tersebut hangat selama proses ini untuk menjaga suhu tubuh tetap pada kisaran normal.
  • Jika luka bakar menutupi sebagian besar tubuh, jangan merendam diri dalam air dingin. Hal ini bisa menyebabkan Anda kehilangan panas tubuh dan semakin memperburuk keadaan.
  • Jika ada sesuatu yang menempel pada kulit yang melepuh, hindari untuk mengangkatnya. Karena jika tidak dilakukan secara benar dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
  • Tutupi luka bakar dengan perban lembab atau kain bersih. 
  • Jika memungkinkan, posisikan area yang tersiram lebih tinggi dari posisi jantung.

Jika Anda mulai melihat gejala atau tanda-tanda infeksi, atau jika diameter luka bakar berukuran lebih dari 10 cm, segera dapatkan bantuan medis.

Pengobatan Topikal apa yang dapat digunakan untuk penanganan Luka Bakar akibat tersiram air panas?

Krim Perak Sulfadiazin (Silver Sulfadiazine) 

Di masa lalu, krim yang mengandung perak sulfadiazine umumnya digunakan untuk luka bakar. Krim perak sulfadiazin merupakan salah satu obat antimikroba yang efektif, tetapi penggunaan krim perak sulfadiazine perlu mendapatkan perawatan setiap hari. 

Penggunaan krim silver sulfadiazine dapat menyebabkan munculnya pseudo-eschar, yang membuat penilaian luka bakar menjadi sulit dan mungkin menyebabkan berkurangnya tingkat epitelisasi luka (proses pembentukan jaringan kulit kembali).

Jika digunakan pada luka bakar yang terinfeksi, krim perak sulfadiazine harus dioleskan pada kain steril atau tulle gras.

Selain itu, luka bakar yang terinfeksi mendapatkan perawatan khusus di unit luka bakar sesegera mungkin sebelum dilakukan debridement dan pemberian antibiotik intravena.

Krim pelembab

Luka bakar biasanya menyebabkan kulit kering dan gatal-gatal sehingga penggunaan pelembab umumnya direkomendasikan. Ada banyak produk pelembab yang tersedia, tetapi krim sorbolene berbasis air yang sederhana sangat manjur dan hemat biaya. 

Pada pasien dengan kulit yang utuh dan tidak melepuh, krim pelembab dapat digunakan untuk manajemen luka primer. 

Kulit kering dan gatal terkadang bisa bertahan selama berbulan-bulan setelah luka bakar sembuh. Dianjurkan untuk menggunakan krim pelembab berbasis air secara teratur. 

Namun, produk pelembab yang mengandung natrium lauril sulfat, seperti krim berair, tidak direkomendasikan karena dalam beberapa kasus dapat memperburuk kekeringan.

Anti Pruritus

Gejala gatal umumnya muncul setelah luka bakar, terutama oleh pasien dengan ukuran luka yang lebih besar. Menggaruk luka bisa menghambat penyembuhan luka. 

Dalam kebanyakan kasus mungkin diperlukan antihistamin. Sediaan topikal seperti krim pelembab atau oatmeal koloid juga dapat digunakan. 

Pada pasien dengan ukuran luka bakar yang lebih besar, dan resisten terhadap pruritus terhadap pengobatan lini pertama, obat-obatan seperti gabapentin dapat dipertimbangkan.

Minyak

Mengaplikasikan minyak umumnya tidak dianjurkan pada bulan-bulan awal setelah mengalami luka bakar, terutama pada anak-anak, karena minyak tidak mudah diserap ke dalam kulit. 

Dalam jangka panjang, penggunaan minyak mungkin bermanfaat bagi beberapa individu. Beberapa minyak mengandung oatmeal koloid yang dapat menghilangkan rasa gatal. 

Produk seperti Bio-Oil atau vitamin E oil dapat digunakan untuk mengatasi pembentukan luka parut, namun bukti mengenai efektivitas dari penggunaan minyak masih terbatas.


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Weinmann K. (2018). Understanding steam burns. (https://www.empa.ch/web/s604/steam-burns)
Treatment: Burns and scalds. (2017). (https://www.nhs.uk/conditions/burns-and-scalds/treatment/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app