Cara Menangani Luka Bakar Agar Tidak Infeksi

Biasanya dokter akan meresepkan salep khusus luka bakar seperti kolagenase, larutan salin, dan obat pereda nyeri agar rasa sakit yang ditimbulkan tidak terlalu tinggi. Untuk menghindari terjadinya infeksi, perlu dilakukan penanganan pertama untuk luka bakar Anda.
Dipublish tanggal: Jun 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 13, 2019 Waktu baca: 2 menit
Cara Menangani Luka Bakar Agar Tidak Infeksi

Apa pun yang akan Anda lakukan, pastikan selalu berhati-hati dan tetap was-was terhadap lingkungan sekitar.  Jika tidak peka sedikit saja, akibatnya bisa jadi cukup serius dan merugikan diri sendiri. 

Misalnya, ketika seseorang sedang berjalan dan secara tidak sengaja kakinya menyenggol knalpot yang masih sangat panas, tentunya hal ini membuat rasa kesal sekaligus sakit pada kaki anda.

Atau ketika sedang menyetrika pakaian anda, setrika yang panas bisa jatuh dan membakar kulit. Kedua hal ini bisa menyebabkan luka bakar yang cukup serius dan mau tidak mau, anda harus segera menanganinya agar tidak menyebabkan infeksi.

Pertolongan pertama pada luka bakar knalpot atau setrika

Anda sebaiknya menghubungi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan secara profesional, apalagi jika mengalami luka bakar terbilang cukup besar dan parah. 

Biasanya dokter akan meresepkan salep khusus luka bakar seperti kolagenase, larutan salin, dan obat pereda nyeri agar rasa sakit yang ditimbulkan tidak terlalu tinggi. Untuk menghindari terjadinya infeksi, perlu dilakukan penanganan pertama untuk luka bakar Anda.

  • Langsung alirkan air dingin pada area luka yang terbentuk selama kira-kira 20 menit. Air dingin akan mencegah panas yang timbul untuk masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam lagi.
  • Siapkan kain lembut bersih, kemudian basahi dengan air dingin. Tepukkan kain tersebut pada luka bakar secara perlahan dan hati-hati agar tidak menyebabkan rasa nyeri yang cukup parah.
  • Untuk mempercepat regenerasi jaringan kulit dan menghindari infeksi, gunakan larutan salin yang bisa Anda beli di apotik pada kulit luka bakar.
  • Usahakan jangan membiarkan luka bakar terbuka lebar atau terkena gesekan dengan kain atau benda-benda asing lainnya. Balut luka bakar dengan penutup luka yang steril dan pastikan pembalut dalam posisi yang longgar.   

Jangan melakukan hal ini pada luka bakar

Anda mungkin pernah mendengar cara-cara lain untuk menangani luka bakar sebagai cara alternatif. Salah satunya yaitu mengoleskan odol pada luka bakar yang memberikan sensasi dinginnya dan akan meredakan rasa sakit.  

Namun, ternyata cara-cara alternatif yang sering dengar belum tentu bisa menyembuhkan luka bakar dengan efektif. Beberapa di antaranya justru bisa menyebabkan komplikasi dan bahaya bagi kulit yang lebih parah. 

Berikut adalah hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada luka bakar akibat knalpot atau strika.

1. Mengoleskan odol pada luka bakar

Di Indonesia, biasanya pertolongan pertama yang diberikan jika seseorang tak sengaja terkena knalpot adalah mengoleskan odol atau pasta gigi pada luka bakar.  

Menurut para ahli dan peneliti di Sanjay Gandhi Post Graduate Institute of Medical Sciences, hal ini ternyata justru berisiko memperparah keadaan luka bakar. Menurut mereka, odol yang memiliki kandungan mint dan kalsium justru berisiko memperluas infeksi dan membahayakan jaringan kulit yang terbakar.

2. Mengoleskan mentega pada luka bakar

Alternatif lainnya yang dipercaya bisa menyembuhkan luka bakar yaitu mengoleskan mentega pada area luka. Mereka percaya bahwa mengoleskan mentega bisa menjaga kulit dari paparan udara dan bakteri penyebab infeksi. 

Namun, ternyata cara ini justru berbahaya karena mentega yang dioleskan pada luka akan menghalangi sirkulasi udara yang dapat menghambat proses penyembuhan karena udara panas yang terperangkap di dalam luka bakar tersebut.

3. Mengompres luka bakar dengan es batu

Banyak juga yang percaya bahwa metode ini bisa membantu mendinginkan panas di kulit, sehingga efek panas dari luka tidak terasa. Padahal, es batu justru dapat menghentikan peredaran darah.  Hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi rusak dan luka bakar memerlukan proses penyembuhan yang lebih lama.


34 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
George, Shareen & G, Basavarajappa & R, Hanumanthappa. (2015). BACTERIOLOGICAL STUDY OF BURNS INFECTION. Journal of Evolution of Medical and Dental Sciences. 4. 14216-14224. 10.14260/jemds/2015/2021. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/287806610_BACTERIOLOGICAL_STUDY_OF_BURNS_INFECTION)
Signs of Infection: Symptoms and Treatments. Healthline. (https://www.healthline.com/health/signs-of-infection)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Langkah awal mengatasi Luka Bakar agar Tidak Parah
Langkah awal mengatasi Luka Bakar agar Tidak Parah

Dengan semua penjelasan pastinya Anda jadi tahu apa yang mesti dilakukan ketika ada seseorang bahkan Anda sendiri mengalami luka bakar. Pertolongan pertama tersebut berguna untuk membuat luka tersebut tidak terlalu parah sehingga nantinya bisa cepat sembuh.

Buka di app