HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Mengenal Epididimis dan Penyakit yang Menyerangnya

Dipublish tanggal: Sep 3, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Pada alat reproduksi pria terdapat Epididimis. Epididimis adalah sebuah saluran pada skrotum yang menempel pada bagian belakang testis. Fungsi dari epididimis adalah untuk menyimpan dan mengangkut sperma yang telah diproduksi oleh testis. Pada epididimis, sperma akan dimatangkan selama satu minggu dan akan disalurkan menuju vas deferens. 

Struktur dan Bagian Epididimis 

Struktur epididimis terdiri dari caput (kepala), corpus (badan), dan cauda (ekor). Panjang dari epididimis sendiri sekitar 4 cm. Di dalam saluran epididimis terdapat lapisan epitel pseudostatified columnar, lapisan ini dikelilingi oleh otto polos dan jaringan ikat.

Selain itu, struktur microvilli juga terdapat di dalam epididimis yang dikenal sebagi stereocilia. Fungsi dari stereocilia ini adalah menyerap cairan yang berasal dari rongga-rongga yang terdapat di tubuh epididimis. Selanjutnya otot polos epididimis mulai berkontraksi dan terjadi gerakan peristaltik untuk mebawa sperma yang berasal dari testis menuju vas deferens. 

Struktur epididimis : 

  • Caput atau kepala epididimis merupakan bagian terluas. Bagian ini menerima spermatozoa dari testis. Sperma yang masuk pada bagian caput msaih sangat cair. 
  • Corpus atau badan epididimis berfungis sebagai tempat sperma dimatangkan. Bagian ini terletak setelah bagian caput atau kepala.
  • Cauda atau ekor epididimis berperan penting dalam mengentalkan sperma. 

Sperma yang masuk pada epididimis adalah sperma yang masih sangat encer atau belum matang. Proses penyimpanan dan pematangan sperma dalam epididimis berlangsung selama satu minggu. 

Pada proses tersebut, sperma yang cair tadi akan diberi nutrisi. Serta memisahkan sel dan komponen yang rusak dan tidak terpakai lagi dari sperma utama. Komponen yang tidak terpakai ini bisa menetap di epididimis hingga satu bulan hingga nantinya diserap oleh stereocilia. 

Penyakit Epididimis 

Teramat pentingnya peran epididimis bagi seorang pria tentunya perlu dijaga kesehatannya. Ada beberapa penyakit yang harus diwaspadai, diantaranya adalah : 

Epididimitis 

Penyakit kerapkali menyerang pada pria reamja dan dewasa, sekitar usia 14-35 tahun. Epididimitis adalah peradangan pada epididimis dan bisa menyebabkan bengkak pada bagian tersebut. Peradangan ini juga bisa menyebar hingga ke testis. 

Penyebabnya adalah infeksi bakteri yang bermula dari uretra, prostat atau kantong kemih. Bakteri E. Coli seringkali menjadi penyebab epididymitis pada pria. Namun penyakit ini bisa juga disebabkan oleh pengaruh dari penyakit tuberculosis atau cedera pada pangkal paha. 

Epididimitis dapat diobati dengan antiobiotik seperti doxycycline dan ciprofloxacin. Selain itu untun meredakan rasa sakit dapat juga mengonsumsi parasetamol atau ibuprofen. Beberapa faktor lain yang juga dapat meningkatkan seseorang terserang epididymitis adalah infeksi prostat. 

Epididimo-orchitis 

Epididimo-orchitis bisa dipicu oleh virus maupun bakteri. Salah satu virus penyebabnya adalah virus mumps sebagai penyebab penyakit gondongan. Sedangkan untuk bakteri adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala yang dapat dilihat adalah paradangan pada tetisits dan epididimis. 

Selain itu terjadi juga pembengkakan pada skrotum. Ada beberapa metode pengobatan yang diterapkan oleh dokter untuk penderia epididimo-orchitis seperti pemberian antiobiotik dan antiinflamasi (antiradang). Penyakit ini dapat menyerang seseorang setelah terkena penyakit gondongan. 

Gejalanya akan muncul empat sampai tujuh hari setelahnya. Jika sudah terasa sakit dan skrotum membengkak, segera temui dokter untuk diberikan pengobatan yang tepat. Perlu untuk diwaspadai komplikasi yang bisa terjadi saat seseorang menderita penyakit ini. 

Beberapa kompilkasi yang dapat mungkin terjadi adalah kambuhnya epididimistis, mengecilnya ukuran testis atau artrofi, hingga mengalami abses skrotum (kondisj dimana jaringan yang terinfeksi terisi oleh nanah). 

Kista epididimis 

Penyebab dari kista epididimis (spermatocele) masih belum diketahui, tapi kemungkinan disebabkan oleh sumabtan dalam saluran epididimis. Pada saluran epididimis, kista yang berisi cairan akan terbentuk dan teras seperti benjolan padat pada buah zakar. 

Meski tidak terlalu berbahaya, Anda perlu melakukan pemeriksaan rutin sendiri di rumah. Pada kasus tertentu dokter mungkin akan menyarankan operasi pengangkatan kista jika dirasa membahayakan. Operasi ini dikenal dengan istilah spermatocelectomy. 

Mendiagnosis Penyakit Epididimis 

Untuk mendiagnosis suatu penyakit yang menyerang epididimis, umumnya dokter akan memeriksa riwayat penyakit dari pasien. Kemudian pemeriskaan pada kelenjar getah being area selangkangan dan menilai ukuran testis. Selain itu dapat juga menggunakan tes lainnya seperti tes urine, tes darah, skrining infeksi menular seksual dan USG.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Epididymitis: Signs, Diagnosis, and Treatment. Healthline. (https://www.healthline.com/health/epididymitis)
Epididymitis: Causes, symptoms, and treatment. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/318146.php)
Epididymitis: Causes, Symptoms, and Treatments for Inflammation of the Epididymis. WebMD. (https://www.webmd.com/men/what-is-epididymitis)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app