Memahami Prosedur Pasang Ring Jantung dan Risikonya

Dipublish tanggal: Sep 10, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Apr 2, 2020 Waktu baca: 3 menit
Memahami Prosedur Pasang Ring Jantung dan Risikonya

Ring jantung atau dalam bahasa medis disebut dengan istilah stent merupakan tabung kecil yang memiliki peran penting dalam mengatasi gangguan penyumbatan pembuluh darah yang terjadi di jantung. 

Alat kesehatan ini akan dipasang di dalam pembuluh darah pasien penderita penyakit jantung agar aliran darah yang tersumbat dalam kembali berjalan dengan lancar.

Secara umum pemasangan ring jantung ini ditujukan para orang-orang yang menderita penyakit jantung koroner atau pun mereka yang mengalami gangguan penyumbatan pembuluh darah akibat adanya penumpukan plak di jantung. 

Biasanya penumpukan plak yang terjadi di aliran pembuluh darah ini disebabkan karena kolestrol atau zat-zat lain yang menempel dalam jumlah yang banyak di dinding pembuluh darah.

Prosedur pemasangan Ring Jantung

Saat melakukan pemasangan ring jantung atau stent dokter mulanya akan akan melakukan prosedur pemasangan kateter pada jantung. 

Kateter tersebut dimasukkan oleh dokter ke dalam aliran pembuluh darah yang berasal dari pangkal paha atau lengan. Setelah kateter berhasil masuk, dokter akan memasukkan sebuah kabel penuntun untuk menuntun balon dan ring ke daerah jantung yang mengalami masalah.

Balon yang masih dalam keadaan kempis akan diletakkan secara hati-hati pada bagian luar kabel penuntun sekaligus meletakkan ring atau stent di lapisan terluar.

Setelah berhasil masuk ke dalam, balon yang sebelumnya kempis akan dikembangkan sehingga ring juga akan ikut mengembang. 

Dengan cara ini, rongga arteri yang sebelumnya tersumbat karena penumpukan plak yang disebabkan banyaknya jumlah kolestrol bisa menjadi lebih besar. 

Setelah berhasil memasang ring dengan sempurna di rongga arteri, balon akan dikempiskan lagi sehingga bisa dikeluarkan dari dalam tubuh pasien. 

Secara umum prosedur operasi pemasangan ring jantung hanya akan memakan waktu kurang lebih satu hingga tiga jam. 

Namun, untuk waktu persiapan dan pemulihan, pasien dengan gangguan penyumbatan arteri perlu menjalani rawat inap di rumah sakit selama beberapa hari hingga dokter memperbolehkannya untuk kembali ke rumah.

Perawatan setelah pasang ring jantung

Setelah melalui prosedur pemasangan ring jantung, pasien akan disarankan lebih banyak mengkonsumsi air mineral. 

Untuk mengatasi rasa sakit yang disebabkan karena luka sayatan pascaoperasi, dokter biasanya akan memberikan obat yang dapat meredakan rasa nyeri yang timbul. 

Selain itu, untuk mencegah terjadinya gumpalan atau pembekuan darah dalam tubuh, obat antikoagulan bisa diberikan.

Agar mempercepat proses penyembuhan, pasien harus membatasi semua aktivitas fisik yang biasa dilakukan, termasuk berpergian keluar atau menyetirk kendaraan motor. 

Meski pasien tetap diperbolehkan melakukan kegiatan sehari-harinya, dokter akan menyarankan untuk melakukan kegiatan tersebut secara bertahap atau setidaknya selama 1 minggu setelah menjadi prosedur operasi pemasangan ring jantung.

Risiko yang akan Anda hadapi ketika memasang ring di jantung

Sama seperti tindakan bedah lainnya, pemasangan ring di jantung juga memiliki sejumlah resiko yang bisa dihadapi oleh pasien. Berikut ini resiko atau pun komplikasi yang mungkin dapat terjadi:

Penggumpalan darah

Resiko pertama yang dapat muncul akibat pemasangan ring di jantung adalah penggumpalan darah.

Serangan jantung

Serangan jantung juga bisa saja terjadi setelah prosedur operasi ini dilakukan oleh pasien.

Alergi obat yang digunakan selama proses pemulihan

Beberapa orang juga dapat mengalami alergi obat yang dipakai selama proses penyembuhan tengah berlangsung setelah memang ring jantung.

Pembuluh darah yang menyempit kembali

Resiko lain yang akan dihadapi pasien yang telah memasang ring dijantung adalah terjadinya penyempitan kembali pembuluh darah yang seharusnya mengalir dengan lancar di jantung.

Terjadi komplikasi lain seperti stroke dan kejang

Beberapa komplikasi lain juga bisa Anda dapatkan ketika melakukan prosedur pemasangan ring jantung, antara lain stroke dan kejang.

Meskipun memiliki banyak sekali resiko, pilihan untuk tidak menjalani prosedur ini pada penderita penyempitan pembuluh darah di jantung akan mengalami resiko yang lebih buruk.

Sebab, bila penyempitan pembuluh darah tersebut tidak segera ditangani dengan cara yang tepat, hal ini bisa menyebabkan dampak yang lebih serius bahkan bisa menyebabkan seseorang kehilangan nyawa. 

Untuk memperoleh gambaran jelas terkait proses pemasangan ring jantung, silahkan lakukan konsultasi terlebih dahulu ke dokter spesialis jantung.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Cardiac Catheterization & Coronary Angioplasty and Stent (Interventional Procedures). Cleveland Clinic. (Accessed via: https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/16833-cardiac-catheterization--coronary-angioplasty-and-stent-interventional-procedures)
Stents. National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI). (Accessed via: https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/stents)
What is a stent? Uses, risks, and recovery. Medical News Today. (Accessed via: https://www.medicalnewstoday.com/articles/324222)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app