Melatonin: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mei 21, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 4 menit

Melatonin adalah hormon yang ditemukan secara alami di dalam tubuh. Hormon ini diproduksi di kelenjar pineal yang terletak di pusat otak. Melatonin juga dikenal dengan nama 5-Methoxy-N-Acetyltryptamine, MEL, Melatonina, Mélatonine, MLT, N-acetyl-5-methoxytryptamine, N-Acétyl-5-Méthoxytryptamine, Pineal Hormone.

Mengenai Melatonin

Golongan

Suplemen herbal

Kemasan

Gel, tablet, suntikan

Kandungan

Manfaat Melatonin

Berikut beberapa manfaat melatonin bagi kesehatan:

  • Mengatasi masalah tidur pada orang dengan gangguan siklus bangun tidur
  • Mengatasi kesulitan tidur (sindrom fase tidur tertunda)
  • Mengatasi gangguan tidur pada tunanetra
  • Mengatasi insomnia
  • Mengobati gangguan rahim (endometriosis)
  • Mengatasi tekanan darah tinggi
  • Mengurangi kecemasan sebelum operasi
  • Mengobati tumor
  • Mencegah kulit terbakar sinar matahari
  • Mengatasi jet lag
  • Meningkatkan trombosit darah rendah karena kanker

Efek samping Melatonin

Melatonin mungkin aman bagi kebanyakan orang dewasa ketika diminum atau disuntikkan ke tubuh atau diaplikasikan ke kulit dalam jangka pendek. Melatonin mungkin aman jika diminum dalam dosis yang tepat hingga 2 tahun pada beberapa orang. 

Beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan melatonin jangka panjang yaitu:

Jangan mengemudi atau menggunakan mesin selama 4 hingga 5 jam setelah minum melatonin. Jika Anda khawatir dengan efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan melatonin, silakan temui dan konsultasikan dengan dokter Anda.

Dosis Melatonin

Dosis penggunaan melatonin yang tepat dapat bergantung pada beberapa faktor seperti usia pengguna, kondisi kesehatan dan kondisi lainnya. Pastikan Anda membaca dan  mengikuti petunjuk yang tersedia pada label produk atau konsultasikan dengan dokter Anda. 

Berikut dosis penggunaan melatonin yang disarankan:

  • Dosis untuk orang dewasa
  • Gangguan tidur pada tunanetra: 0,5 mg sampai 5 mg melatonin diminum setiap hari sebelum tidur hingga 6 tahun telah digunakan.
  • Kesulitan tidur: 0,3 hingga 5 mg melatonin setiap hari hingga 9 bulan telah digunakan.
  • Masalah tidur pada orang dengan gangguan siklus tidur-bangun: 2-12 mg melatonin diminum sebelum tidur hingga 4 minggu.
  • Insomnia yang disebabkan oleh obat beta-blocker: 2,5 mg melatonin diminum setiap hari hingga 4 minggu.
  • Endometriosis: 10 mg melatonin yang diminum setiap hari selama 8 minggu.
  • Tekanan darah tinggi: 2-3 mg melatonin pelepasan terkontrol selama 4 minggu.
  • Insomnia primer: 2 mg hingga 3 mg melatonin sebelum tidur hingga 29 minggu.
  • Insomnia sekunder: 2-12 mg hingga 4 minggu.
  • Jet lag: 0,5-8 mg melatonin pada waktu tidur biasanya diminum pada hari kedatangan di tujuan, berlanjut selama 2 hingga 5 hari. Dosis rendah 0,5-3 mg sering digunakan untuk menghindari efek samping dari dosis yang lebih tinggi.
  • Mengurangi kecemasan sebelum operasi pada orang dewasa: 3-10 mg melatonin diminum 60-90 menit sebelum operasi.
  • Tumor padat dalam kombinasi dengan terapi konvensional: 10-40 mg melatonin setiap hari, bersama dengan radioterapi, kemoterapi, atau interleukin 2 (IL-2), telah digunakan. Melatonin biasanya dimulai 7 hari sebelum dimulainya kemoterapi dan dilanjutkan sepanjang kursus perawatan penuh. 20 mg melatonin intravena setiap hari selama 2 bulan, diikuti oleh 10 mg melatonin oral setiap hari, juga telah digunakan.
  • Terbakar sinar matahari: Sebuah gel yang mengandung 0,05% hingga 2,5% melatonin, diberikan 15 menit sebelum atau hingga 4 jam setelah paparan sinar matahari.
  • Dosis untuk anak-anak
  • Gangguan tidur pada tunanetra: 0,5-4 mg melatonin setiap hari hingga 6 tahun.
  • Masalah tidur pada orang dengan gangguan siklus tidur-bangun: 0,5-12 mg melatonin setiap hari hingga 12 minggu pada anak-anak dan remaja berusia 3 bulan hingga 18 tahun.
  • Insomnia primer: 5 mg atau 0,05-0,15 mg / kg berat badan yang diminum sebelum tidur selama 4 minggu pada anak usia 6-12 tahun dengan insomnia primer.
  • Insomnia sekunder: 6-9 mg melatonin diminum sebelum tidur selama 4 minggu, pada anak-anak berusia 3-12 tahun.
  • Mengurangi kecemasan sebelum operasi: 0,05-0,5 mg / kg berat badan telah diambil sebelum anestesi pada anak usia 1-8 tahun.

Interaksi Melatonin

1.Interaksi Mayor

Obat penenang (depresan SSP) berinteraksi dengan melatonin

Mengonsumsi melatonin bersamaan dengan obat penenang dapat menyebabkan kantuk terlalu berat.Beberapa obat penenang seperti clonazepam (Klonopin), lorazepam (Ativan), fenobarbital (Donnatal), zolpidem (Ambien), dan lain-lain.

Interaksi moderate

  • Pil KB (obat kontrasepsi) berinteraksi dengan melatonin
  • Kafein berinteraksi dengan melatonin
  • Fluvoxamine (Luvox) berinteraksi dengan melatonin
  • Obat untuk diabetes (obat antidiabetes) berinteraksi dengan melatonin
  • Obat-obatan yang menurunkan sistem kekebalan (Imunosupresan) berinteraksi dengan melatonin
  • Obat-obatan yang memperlambat pembekuan darah (obat-obatan Antikoagulan / Antiplatelet) berinteraksi dengan melatonin
  • Nifedipine GITS (Procardia XL) berinteraksi dengan melatonin
  • Obat penenang (Benzodiazepin) berinteraksi dengan melatonin
  • Verapamil (Calan, Covera, Isoptin, Verelan) berinteraksi dengan melatonin

2.Interaksi Minor

Flumazenil (Romazicon) berinteraksi dengan melatonin

Mengonsumsi flumazenil (Romazicon) bersamaan dengan melatonin dapat menurunkan efektivitas suplemen melatonin.

Perhatian

  • Hindari penggunaan melatonin selama masa kehamilan melalui minuman atau suntikan, karena ini tidak aman bagi janin dalam kandungan. Melatonin juga dapat mengganggu ovulasi, membuatnya lebih sulit untuk hamil.
  • Tidak diketahui mengenai keamanan mengonsumsi melatonin selama menyusui, sebaiknya Anda menghindarinya sampai ada penelitian lebih lanjut lagi.
  • Berhati-hatilah mengonsumsi melatonin bagi anak-anak, karena dapat memberi efek pada hormon lain yaitu dapat mengganggu perkembangan selama masa remaja.
  • Hindari penggunaan melatonin pada orang dengan gangguan pendarahan, karena dapat memperburuk kondisinya.
  • Melatonin dapat memperburuk gejala depresi.
  • Melatonin dapat meningkatkan risiko kejang.
  • Berhati-hatilah jika Anda menderita diabetes, melatonin dapat meningkatkan gula darah pada penderita diabetes.
  • hindari menggunakan melatonin jika Anda mempunyai tekanan darah tinggi, melatonin dapat meningkatkan tekanan darah pada orang yang menggunakan obat tertentu untuk mengendalikan tekanan darah.
  • Melatonin dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh dan dapat mengganggu terapi imunosupresif yang digunakan oleh orang yang menerima transplantasi.
  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan melatonin.

12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Atli Arnarson, PhD, melatonin (https://www.healthline.com/nutrition/melatonin-side-effects), 8 February 2018
NCCIH.NIH, melatonin (https://nccih.nih.gov/health/melatonin).

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app