Jangan Anggap Remeh, Manfaat Jalan Kaki Ternyata Luar Biasa

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Jangan Anggap Remeh, Manfaat Jalan Kaki Ternyata Luar Biasa

Terlihat sepele dan biasa, namun ternyata ada banyak manfaat jalan kaki yang dapat dirasakan oleh tubuh andai diterapkan secara rutin. Apa saja manfaatnya? Berikut uraiannya.

Berbagai manfaat jalan kaki yang begitu luar biasa

Gaya hidup sedentari atau minim aktivitas dan gerakan fisik begitu lazim dijumpai, terutama pada mereka para pekerja kantoran yang sepanjang harinya dihabiskan dengan duduk di balik meja kerja. Berkilah lantaran terlanjur merasa nyaman, membuat pola perilaku seperti ini menjadi begitu sulit untuk ditinggalkan.

Faktanya, gaya hidup sedentari merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Dimana banyak dari mereka yang pada akhirnya menderita obesitas, diabetes hingga penyakit jantung dan stroke ihwal 'hobinya' yang cenderung bermalas-malasan. Ditambah lagi kegemarannya dalam mengonsumsi makanan instan dan cepat saji.

Daripada terus-menerus terjerembab dengan rasa malas bergerak yang mengkhawatirkan, bangkit dan beralihlah sedari sekarang. Tak perlu bersusah payah, cukup dengan rutin berjalan kaki setiap hari selama setidaknya 30 menit. Maka akan ada banyak manfaat yang bisa didapatkan seperti yang dijelaskan berikut.

1. Membakar Kalori dan Lemak

Tak perlu merogoh kocek dalam-dalam demi melakukan sedot lemak atau mengikuti membership gym jika dengan berjalan kaki saja dapat membantu membakar kalori dan lemak yang membandel. Namun ini semua tergantung pada beberapa faktor, seperti kecepatan berjalan, jarak yang ditempuh dan medan yang dilalui.

Untuk mulai membiasakan, berjalan kakilah setidaknya 15 menit setiap hari dengan jarak sedang. Kemudian secara bertahap, tingkatkan terus durasi dan jarak tempuhnya. Carilah medan yang lebih menantang seperti jalan menanjak atau perbukitan.

2. Memperbaiki Suasana Hati

Menikmati secangkir cokelat hangat dan camilan-camilan ringan memang dapat menjadi senjata ampuh dalam meningkatkan mood yang memburuk. Namun ada cara lain yang jauh lebih sehat plus bebas kalori, yakni dengan berjalan kaki.

Saat berjalan kaki, tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang akan menciptakan rasa bahagia dan pikiran yang lebih tenang. Terlebih, bila dilakukan di tempat-tempat yang dihiasi dengan pemandangan yang menyejukkan mata.

3. Menjaga Kesehatan Jantung

Berjalan kaki setidaknya 30 menit/hari secara rutin 5 hari seminggu diketahui dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner hingga 19%. Hal ini terkait erat dengan kebugaran kardiorespirasi yang memiliki hubungan signifikan terhadap tekanan darah dan kesehatan jantung. Semakin rutin seseorang berjalan kaki, semakin tinggi pula tingkat kebugaran kardiorespirasinya.

4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh 

Sistem kekebalan tubuh harus berfungsi dengan baik setiap saat untuk mencegah serangan dari infeksi atau bibit penyakit. Salah satu cara termudah untuk menjaganya adalah dengan rutin berjalan kaki. Berjalan kaki sekurang-kurangnya 30 menit sehari diketahui dapat membantu meningkatkan aktivitas sel-sel kekebalan tubuh, yakni sel-B, sel-T dan sel-sel pembunuh alami lainnya.

5. Mengurangi Risiko Diabetes dan Osteoporosis

Gaya hidup pasif atau malas bergerak berperan besar dalam menyebabkan pertumbuhan eksponensial dari salah satu penyakit kronis, yakni diabetes. Untuk itu, para ahli telah merekomendasikan setiap orang agar dapat rutin berjalan kaki sebanyak 5 ribu langkah sehari sebagai langkah pencegahan ataupun pengelolaan dari diabetes tipe 2.

Selain bermanfaat dalam mengontrol gula darah dan mencegah diabetes, kebiasaan berjalan kaki setiap hari juga dapat membantu memperkuat tulang sehingga akan mampu mengurangi risiko osteoporosis, radang sendi dan masalah sejenis terkait kesehatan tulang.

6. Menguatkan Daya Ingat dan Menekan Risiko Demensia

Demensia adalah kondisi neurologis yang ditandai oleh berkurangnya daya ingat dan berbagai fungsi kognitif lainnya secara bertahap. Kondisi ini mampu menempatkan penderitanya pada penurunan fungsi tubuh yang membuatnya menjadi bergantung pada orang lain untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Untuk menekan risikonya, maka lakukan beragam cara mulai dari menjaga pola makan yang sehat, melatih otak secara berkala dan tentunya dengan berjalan kaki atau berolahraga secara teratur.

7. Meningkatkan Produktivitas dan Kreativitas

Berjalan kaki secara teratur dapat membangkitkan semangat untuk bergerak lebih aktif dan energik. Pikiran pun menjadi lebih jernih dan kreatif. Dengan demikian, produktivitas dan kreativitas baik di sekolah maupun di tempat kerja akan senantiasa terjaga.

Kiat untuk merutinkan jalan kaki setiap hari

Agar berjalan kaki dapat dijadikan kebiasaan rutin setiap hari, maka terapkan beberapa tips berikut ini:

  • Pertimbangkan untuk berjalan daripada mengemudi ketika hendak bepergian dalam jarak dekat.
  • Parkirlah kendaraan lebih jauh dari tempat yang dituju.
  • Pilihlah anak tangga dibandingkan menaiki lift.
  • Regangkan badan dan berjalanlah selama 15 menit setiap 1 jam setelah duduk.
  • Berjalanlah di pagi dan sore hari meski hanya berkeliling di area sekitar komplek.

Bila telah terbiasa, buatlah rutinitas jalan kaki menjadi lebih menarik lagi. Caranya, yakni dengan lebih mengeksplorasi rute-rute yang lebih menantang atau memiliki pemandangan indah seperti perbukitan atau pantai. Ajaklah keluarga atau teman dekat untuk turut serta agar tercipta suasana yang lebih mengasyikkan.

Selalu kenakan sepatu yang kuat dan sesuai dengan ukuran kaki. Kenakan pula pakaian yang longgar dan nyaman. Terakhir, jangan lupa untuk minum banyak air putih sesudah berjalan agar tubuh tetap terhidrasi. Berjalanlah setiap hari untuk kesehatan yang lebih baik.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app