Makanan Penambah Darah yang Perlu Anda Ketahui

Dipublish tanggal: Mar 15, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Apr 14, 2019 Waktu baca: 4 menit
Makanan Penambah Darah yang Perlu Anda Ketahui

Darah di dalam tubuh kita terdiri dari sel darah merah dan sel darah putih, trombosit dan plasma (komponen cairan di dalam darah). Jika volume plasma dalam darah Anda rendah (hypovolemia), maka pilihan yang tepat untuk meningkatkannya adalah dengan treatment khusus. Sementara itu, kekurangan sel darah merah atau hemoglobin (protein di dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh bagian badan) disebut dengan anemia. 

Apa itu anemia?

Penurunan sel darah merah dalam tubuh umumnya dapat disebabkan karena kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi ini mengakibatkan tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin, yakni substansi dalam sel darah merah yang berperan membawa oksigen keseluruh jaringan tubuh.

Salah satu penyakit yang sering menyerang kebanyakan manusia adalah anemia. Istilah tersebut merujuk pada salah satu gejala dimana penderita memiliki tekanan darah yang cenderung lebih rendah dibandingkan  normal. 

Beberapa jenis makanan dapat menambah jumah sel darah merah. Penderita anemia memerlukan nutrisi yang berbeda dari orang yang memiliki darah normal. 

Maka dari itu, mereka membutuhkan asupan makanan tambahan yang bisa meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah mereka. Agar hemoglobin dalam darah meningkat dengan cepat, Anda hanya perlu mengkonsumsi makanan yang tepat.

Kondisi tubuh juga memberikan respon yang tidak baik seperti pucat, mudah lelah, lemas, kesulitan berkonsentrasi dan pusing sehabis duduk terlalu lama. Anemia yang tidak diobati bisa menjadi masalah yang serius. Oleh karena itu, Anda perlu untuk mengonsumsi berbagai makanan yang dapat menambah darah.

Cara mengatasi tekanan darah rendah

Banyak nutrisi dalam makanan yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah, di antaranya adalah:

  • Zat besi, berfungsi untuk pembuatan hemoglobin
  • Vitamin C, berguna untuk membantu tubuh dalam menyerap zat besi
  • Asam folat, berfungsi untuk menambah sel darah merah
  • Vitamin B12,nutrisi penting yang berfungsi untuk menambah darah
  • Tembaga
  • Mineral
  • Vitamin A
  • Makanan yang dapat meningkatkan kadar darah bisa berasal dari kacang-kacangan, sayur sayuran, jenis makanan laut, buah-buahan yang beraneka warna dan masih banyak lagi.

Sejumlah makanan penambah darah

Makanan untuk menambah darah sangat penting diperhatikan karena jika tidak bisa saja kurang darah yang diderita akan mengganggu produktifitas serta kesehatan. Coba konsumsi beragam makanan penambah darah berikut ini:

1. Pisang

Pisang cukup terkenal dengan kandungan potasiumnya yang tinggi. Ternyata pisang juga mengandung zat besi yang dapat meningkatkan produksi hemoglobin dalam tubuh. Konsumsilah minimal 1 buah pisang dalam sehari untuk mendapatkan manfaat secara maksimal.

2. Buah jeruk

Jeruk merupakan salah satu buah yang mengandung asam folat tinggi. Hal ini membuat jeruk dapat membantu menambah darah karena asam folat sendiri dapat membantu tubuh membuat sel darah merah baru. Fungsi lainnya adalah dapat membantu penyerapan zat besi pada tubuh karena tinggi kadar vitamin C.

3. Jambu biji

Jambu biji dikenal sebagai buah yang kaya kandungan sumber vitamin C. Dengan mengonsumsi jambu biji secara rutin maka akan sangat membantu tubuh dalam menyerap zat besi.

4. Pepaya

Daun papaya sangat berhasiat untuk menambah platelets di dalam darah Anda. Pepaya mampu memberikan asupan vitamin C, zat besi, dan asam folat (vitamin B9). Kandungan-kandungan nutrisi semacam inilah yang dibutuhkan oleh tubuh dalam membentuk hemoglobin.

5. Wortel

Wortel merupakan buah yang kaya akan vitamin A. Vitamin A dalam bentuk retinol berperan dalam membantu tubuh memproduksi sel darah merah dan mengantarkan oksigen ke sel-sel tubuh. Untuk dapat meningkatkan jumlah sel darah merah dalam tubuh, Anda disarankan untuk makan wortel minimal dua kali per minggu.

6. Bayam

Bayam merupakan sayuran penambah darah dengan kandungan zat besi tinggi. Bayam juga bisa menjadi makanan penambah darah untuk ibu hamil dan wanita yang mengalami anemia saat menstruasi.

7. Kismis

Adanya kandungan zat besi dalam kismis yang membantu pembentukan hemoglobin dalam darah. Anda pun bisa menikmati buah kering ini dengan berbagai cara, seperti ditambahkan dalam kue, sereal, oatmeal, dan lainnya.

8. Sawi hijau

Dalam sawi tidak hanya terkandung zat besi dan vitamin saja, tetapi ia juga memiliki kandungan mineral lengkap seperti kalium, potasium, fosfor, selenium, magnesium, dan masih banyak lagi.

9. Kacang hijau

Manfaat kacang hijau dapat mengatasi anemia atau kekurangan sel darah merah. Kandungan asam folat dan zat besi tinggi di dalam kacang hijau dapat meningkatkan hemoglobin di dalam tubuh.

10. Almond

Berbeda dengan kacang lain, kacang ini memiliki jumlah nutrisi yang lebih lengkap. Di dalamnya terkandung vitamin, lemak baik, serat, antioksidan, mineral alami, dan lain sebagainya.

11. Ikan salmon

Ikan salmon menjadi sumber nutrisi vitamin B12 terbaik yang sangat dibutuhkan oleh penderita anemia. Peran penting vitamin B12 lainnya adalah mengoptimalkan pembelahan sel dan menjaga sistem saraf saat proses pembentukan DNA.

12. Beras merah

Beberapa kandungan yang ada di dalam beras merah seperti serat sangat bagus untuk program diet. Dan tentunya beras merah juga mengandung zat besi yang sangat diperlukan bagi para penderita anemia atau darah rendah.

13. Kembang kol

Kandungan gizi dalam bunga kol setara dengan kandungan brokoli, dimana ia sangat baik untuk mengoptimalkan regenerasi sel darah merah. Ada juga kandungan lain yang tak kalah penting seperti protein, kalium, kalsium, niasin, dan thiamine. Dengan demikian, mengonsumsi kembang kol dapat meningkatkan jumlah darah di dalam tubuh Anda.

Nah, itulah sumber makanan untuk penambah darah yang bisa Anda konsumsi mulai sekarang. Variasikanlah setiap harinya dengan porsi yang seimbang, tidak kurang ataupun berlebihan. Konsumsi makanan penambah darah secara berlebihan malah akan membuat munculnya penyakit baru.


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Patel, K. V., Ferrucci, L., Ershler, W. B., Longo, D. L., Guralnik, J. M. (2009, March 9). Red blood cell distribution width and the risk of death in middle-aged and older adults. Archives of internal medicine, 169(5), 515-523 (http://jamanetwork.com/journals/jamainternalmedicine/fullarticle/414843)
Mayo Clinic Staff. (2016, November 9). Vitamin deficiency anemia: Overview (http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vitamin-deficiency-anemia/home/ovc-20265306)
Carmel, R. (2008, September 15). How I treat cobalamin (vitamin B12) deficiency. Blood, 112(6), 2214-2221 (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2532799/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app