Lodecon Forte: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Sep 3, 2021 Waktu baca: 6 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Lodecon Forte adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin-bersin disertai batuk tidak berdahak.
  • Mengandung 5 zat sekaligus, yakni paracetamol, phenylephrine, guaifenesin, chlorpheniramine maleate, dan dextromethorphan.
  • Dosis Lodecon Forte untuk dewasa adalah 3 x sehari 1 caplet, sedangkan untuk anak usia 6-12 tahun adalah ½-1 caplet.
  • Efek samping Lodecon Forte pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah, bisa juga memicu perdarahan lambung pada penggunaan jangka panjang.
  • Hati-hati penggunaan obat pada penderita epilepsi dan pasien yang berisiko kejang, pasien yang mengalami gangguan hati dan ginjal, asma, pasien lansia, ibu hamil dan ibu menyusui.
  • Klik untuk mendapatkan Lodecon Forte atau obat batuk dan flu lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Lodecon Forte adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin-bersin disertai batuk tidak berdahak. Obat ini mengandung 5 zat sekaligus, yakni paracetamol, phenylephrine, guaifenesin, chlorpheniramine maleate, dan dextromethorphan.

Paracetamol merupakan obat yang memiliki aktivitas sebagai antipiretik sekaligus analgetik, sedangkan phenylephrine berfungsi sebagai dekongestan. Kandungan guaifenesin pada Lodecon Forte bekerja sebagai ekspektoran, sedangkan chlorpheniramine maleate berfungsi sebagai obat alergi golongan antihistamin generasi pertama, dan dextromethorphan bekerja sebagai penekan batuk dari kelas morphinan.

Mengenai Lodecon Forte

Pabrik

Solas Langgeng

Golongan

Bisa diperoleh tanpa resep dokter di apotek atau toko obat berijin resmi.

Kemasan

Lodecon Forte dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut:

  • Dos 10 x 10 caplet

Kandungan

Tiap kemasan obat Lodecon Forte mengandung zat aktif sebagai berikut:

Sekilas tentang zat aktif

Paracetamol, yang dikenal juga dengan nama acetaminophen, adalah obat yang digunakan sebagai analgetik (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak signifikan.
Phenylephrine adalah obat yang digunakan sebagai dekongestan. Obat ini adalah α1-adrenergik agonis reseptor selektif kelas phenethylamine. Selain sebagai dekongestan, phenylephrine juga berfungsi sebagai obat untuk melebarkan pupil dan meningkatkan darah.
Dextromethorphan adalah obat yang termasuk kelas morphinan yang memiliki efek sebagai penenang, disosiatif, dan stimulan. Obat ini digunakan sebagai obat penekan batuk, terutama batuk karena iritasi tenggorokan dan bronkial ringan.
Guaiphenesin atau glyceryl guaiacolate adalah obat yang termasuk ekspektoran, yaitu obat yang berfungsi mengeluarkan dahak dari saluran pernafasan terutama pada infeksi saluran pernapasan akut. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan volume dan mengurangi viskositas mukus dari trakea dan bronkus sehingga mempermudah pengeluaran dahak dari jalan napas lewat mekanisme batuk.
Chlorpheniramine maleate/chlorphenamine/chlortrimeton/CTM adalah obat yang termasuk golongan alkilamina antihistamin generasi pertama. Obat ini digunakan untuk mengobati gejala alergi seperti rhinitis dan urtikaria. Dibandingkan dengan antihistamin generasi pertama lainnya, chlorpheniramine maleate memiliki efek sedatif yang relatif lemah.

Manfaat Lodecon Forte

Kegunaan Lodecon Forte adalah untuk mengobati gejala influenza seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin, sekaligus meredakan batuk tidak berdahak, kering, dan terasa sakit di tenggorokan.

Kontraindikasi

Lodecon Forte tidak disarankan untuk orang-orang dengan kondisi berikut:

  • Memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu komponen obat ini
  • Memiliki kepekaan terhadap obat simpatomimetik lain seperti efedrin, pseudoefedrin, dan fenilefrin
  • Pasien penderita hipertensi parah, penyakit jantung, diabetes mellitus, dan gangguan fungsi hati yang parah
  • Sedang menggunakan obat-obat golongan monoamine oksidase (MAO) inhibitors, karena bisa meningkatkan tekanan darah

Efek samping Lodecon Forte

Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan Lodecon Forte dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.

Sejumlah efek samping Lodecon Forte yang mungkin terjadi antara lain:

  • Obat yang mengandung paracetamol bisa menyebabkan kerusakan hati, terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada pengguna alkohol.
  • Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan risiko terjadinya perdarahan lambung.
  • Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun, pada penggunaan jangka panjang, dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal termasuk gagal ginjal akut.
  • Efek samping pada kulit kejadiannya jarang. Pada tahun 2013, FDA memperingatkan kemungkinan terjadinya efek pada kulit seperti sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik akibat pemakaian obat yang mengandung paracetamol. Meski hal ini sangat jarang, namun bisa fatal jika terjadi.
  • Obat ini juga menyebabkan efek samping berupa sakit kepala, mengantuk, vertigo, gangguan psikomotor, aritmia, takikardi, mulut kering, palpitasi, dan retensi urin.
  • Jika digunakan dengan dosis yang besar, dextromethorphan berpotensi menyebabkan kejang epilepsi.

Dosis Lodecon Forte

Dosis Lodecon Forte bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang

Secara umum, dosis Lodecon Forte yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

  • Dewasa : 3 x sehari 1 caplet
  • Anak usia 6-12 tahun : ½-1 caplet

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Lodecon Forte harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Interaksi Lodecon Forte

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh. 

Jenis obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan Lodecon Forte adalah:

  • Metoclopramide: Meningkatkan efek analgetik paracetamol
  • Carbamazepine, fenobarbital, dan fenitoin: Meningkatkan potensi kerusakan hati
  • Kolestiramin dan lixisenatide: Mengurangi efek farmakologis paracetamol
  • Antikoagulan warfarin: Paracetamol meningkatkan efek koagulansi obat ini sehingga meningkatkan potensi risiko terjadinya perdarahan.
  • Obat-obat jenis monoamine oksidase (MAO) inhibitors: MAO inhibitors memperpanjang efek obat ini.
  • Dextromethorphan bisa mempotensiasi obat golongan depresan sistem saraf lain.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Lodecon Forte adalah sebagai berikut:

  • Buang semua sisa obat Lodecon Forte yang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
  • Gunakan obat Lodecon Forte sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
  • Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
  • Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.
  • Pemakaian Lodecon Forte harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
  • Hati-hati penggunaan obat pada penderita epilepsi dan pasien yang berisiko kejang, pasien yang mengalami gangguan hati dan ginjal, asma, pasien lansia, ibu hamil dan ibu menyusui.
  • Paracetamol diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) meskipun dalam jumlah yang kecil. Penggunaan Lodecon Forte oleh ibu menyusui sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.
  • Meskipun efek paracetamol terhadap perdarahan lambung relatif lebih kecil daripada obat-obat golongan NSAID, ada baiknya Lodecon Forte dikonsumsi setelah makan.
  • Jika Anda mengkonsumsi alkohol, potensi terjadinya kerusakan hati sangat tinggi terutama pada pemakaian jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
  • Lodecon Forte menyebabkan kantuk. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini.

Penggunaan obat Lodecon Forte untuk ibu hamil

FDA di Amerika Serikat, setara BPOM di Indonesia) mengkategorikan paracetamol dan dextromethorphan ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun, jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung paracetamol atau dextromethorphan oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.

Artikel terkait:


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Kuffner, Edwin & Rumack, Barry. (2000). Treatment of Pain or Fever with Paracetamol (Acetaminophen) in the Alcoholic Patient. American journal of therapeutics. 7. 123-34. 10.1097/00045391-200007020-00009.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/12015719_Treatment_of_Pain_or_Fever_with_Paracetamol_Acetaminophen_in_the_Alcoholic_Patient)
Klotz, U. (2012). Paracetamol (Acetaminophen) - a Popular and Widely Used Nonopioid Analgesic. Arzneimittel-Forschung. 62. 355-9. 10.1055/s-0032-1321785.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/230599556_Paracetamol_Acetaminophen_-_a_Popular_and_Widely_Used_Nonopioid_Analgesic)
Anderson, Brian. (2008). Paracetamol (Acetaminophen): Mechanisms of action. Paediatric anaesthesia. 18. 915-21. 10.1111/j.1460-9592.2008.02764.x.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/23276860_Paracetamol_Acetaminophen_Mechanisms_of_action)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app