Lincomycin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Lincomycin adalah obat golongan antibiotik golongan lincosamide. Obat ini hanya dapat dibeli dengan resep dari dokter dan digunakan untuk membantu mengobati infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri, seperti pneumonia, selulitis, infeksi tulang, dan infeksi serius lainnya.

Kegunaan lain obat Lincomycin, yaitu dapat digunakan sebagai antibiotik alternatif bagi pasien yang memiliki hipersensitif terhadap penicilin. Namun, obat ini tidak disarankan untuk mengobati infeksi virus, seperti pilek dan flu.

Mengenal Obat Lincomycin

Lincomycin tersedia dalam bentuk kapsul dan obat cair. Bentuk kapsul tersedia dengan dosis Lincomycin 250 mg dan 500 mg. Sedangkan, dalam bentuk obat cair tersedia dengan dosis 2 ml dan 10 ml (bening atau tidak berwarna).

Lincomycin merupakan obat antibiotik yang mampu menghambat sintesa protein bakteri. Mekanisme kerja Lincomycin dalam menghambat sintesis protein bakteri yaitu dengan mengikat subunit ribosom 50S yang mengakibatkan terhambatnya pembentukan ikatan peptida.

Dengan demikian, Lincomycin dapat digunakan untuk membantu mengobati infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi yang biasanya diatasi dengan obat ini, seperti selulitis dan pneumonia, serta sebagai alternatif antibiotik bagi pasien yang alergi terhadap penicilin.

Indikasi dan Kegunaan

Lincomycin obat apa? Berdasarkan uraian tentang cara kerja obat tersebut dalam menghambat sintesa protein bakteri, maka Lincomycin dapat digunakan untuk:

  • Membantu mengobati infeksi saluran napas atas, seperti sinusitis, faringitis, tonsilitis, dan terapi adjuvan difteri (infeksi selaput lendir pada hidung atau tenggorokan).
  • Mengatasi infeksi saluran napas bawah, seperti pneumonia, bronkitis akut dan kronis.
  • Mengobati infeksi telinga tengah.
  • Membantu mengatasi infeksi kulit dan strukturnya, seperti selulitis, abses, bisul, impetigo, dan jerawat.
  • Mengobati luka yang terinfeksi, seperti erisipelas, limfadenitis, gangren, masitis dan paronychia (yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap lincomycin).
  • Mengatasi sepsis dan endokarditis.
  • Infeksi tulang dan sendi, seperti septic arthritis dan osteomyelitis.

Kontraindikasi

Banyak sekali manfaat dari Lincomycin, namun tidak semua orang bisa menggunakan obat ini. Hati-hati! obat ini tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi seperti di bawah ini:

  • Memiliki hipersensitif atau alergi terhadap Lincomycin atau obat golongan lincosamide lainnya, seperti Clindamycin.
  • Penderita infeksi usus oleh Clostridium dificile.
  • Wanita hamil.
  • Bayi baru lahir.
  • Mengalami infeksi virus, seperti flu dan pilek.
  • Memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal.
  • Memiliki penyakit asma.
  • Penderita infeksi saluran pencernaan.

Dosis Lincomycin dan Cara Pemakaian

Dosis yang tepat sesuai dengan yang dianjurkan oleh dokter setelah mempertimbangkan kondisi kesehatan, usia, berat badan dan sebagainya. Adapun dosis Lincomycin yang sering direkomendasikan antara lain:

Dosis untuk dewasa:

Kapsul (penggunaan oral)

  • Untuk infeksi bakteri, dosis yang dianjurkan adalah 500 mg dan digunakan setiap 6-8 jam per hari.
  • Untuk nfeksi yang disebabkan oleh Streptokokus beta haemolitikus, dosis yang dianjurkan adalah 500 mg dan digunakan minimal 10 hari.

Obat Cair (injeksi)

  • Untuk infeksi bakteri serius, dosis yang dianjurkan adalah 600 mg melalui suntikan IM per hari atau 600-1000 mg melalui infus IV setiap 8-12 jam per hari.
  • Untuk infeksi bakteri yang lebih berat, dosis yang dianjurkan adalah 600 mg melalui suntikan IM yang digunakan 2 kali sehari.
  • Untuk konjungtivis bakterial, dosis yang dianjurkan adalah 75 mg secara subkonjungtiva 1 kali sehari.

Dosis Lincomycin untuk anak-anak:

Kapsul (penggunaan oral)

  • Untuk usia lebih dari 1 bulan, dosis yang dianjurkan 30/kg  sampai 60 mg/kg berat badan yang digunakan 3-4 kali sehari.

Obat Cair (injeksi)

  • Untuk infeksi bakteri serius, dosis yang dianjurkan adalah 10 mg/kg melalui suntikan IM per hari atau 10-20 mg/kg melalui infus IV digunakan 2 -3 kali sehari.
  • Untuk infeksi bakteri yang lebih berat, dosis yang dianjurkan adalah 10 mg/kg melalui suntikan IM yang digunakan 2 kali sehari.

Efek Samping Lincomycin

Seperti halnya dengan obat-obat lainnya, obat ini juga berpotensi menyebabkan efek samping. Efek samping Lincomycin yang umum terjadi diantaranya:

Selain gejala efek samping tersebut, segera menghubungi dokter untuk mendapatkan tindakan medis, jika Anda mengalami tanda-tanda atau gejala seperti di bawah ini:

  • Demam, menggigil, nyeri badan, dan gejala flu.
  • Diare berdarah.
  • Jarang atau tidak sama sekali buang air kecil.
  • Noda putih dan sakit di dalam mulut atau bibir.
  • Mudah memar atau berdarah.
  • Kelelahan.
  • Kulit melepuh, mengelupas, dan ruam berwarna  merah.
  • Merasa ingin pingsan.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat Lincomycin, perhatikan hal-hal berikut:

  • Obat ini sebaiknya dikonsumsi 1 sampai 2 jam sebelum makan.
  • Telan kapsul menggunakan air agar tidak menyebabkan iritasi pada tenggorokan.
  • Untuk hasil yang maksimal, gunakan obat ini pada jam yang sama tiap harinya.
  • Bagi wanita hamil dan menyusui, gunakan dosis sesuai dengan resep dokter.
  • Jika Anda penderita gangguan hati, pencernaan, dan jantung, maka berhati-hati dalam menggunakan obat ini.
  • Penggunaan dalam jangka waktu yang lama dapat menggangu fungsi hati dan ginjal.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal gunakan obat ini sampai habis sesuai dengan resep dokter. Konsultasikan dengan dokter mengenai gejala yang sering muncul ketika Anda tidak minum obat. Informasi ini sebagai pengetahuan saja, jangan pernah menambah dosis tanpa saran atau petunjuk dari dokter.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app