ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Lecithin: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mei 19, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Lecithin adalah salah satu lemak esensial yang dibutuhkan oleh sel-sel di dalam tubuh dan dapat digunakan sebagai suplemen.
  • Lecithin digunakan untuk mengobati gangguan memori seperti demensia, penyakit Alzheimer, beberapa jenis gangguan depresi, hingga kolesterol tinggi.
  • Manfaat Lecithin juga dapat membantu mencegah mastitis dan kesulitan menyusui. Namun, tetap konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakannya.
  • Tidak ada dosis yang disarankan untuk Lecithin. Dosis Lecithin tidak boleh lebih dari 5.000 mg setiap hari.
  • Wasoadai risiko efek samping Lecithin meliputi diare, mual, sakit perut, peningkatkan air liur di mulut, dan perasaan begah.
  • Klik untuk mendapatkan Lecithin atau vitamin & suplemen lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Lecithin adalah salah satu lemak esensial yang dibutuhkan oleh sel-sel di dalam tubuh. Lecithin terkandung di dalam makanan seperti kacang kedelai, kuning telur, daging dan sayuran. Lecithin dapat digunakan sebagai suplemen atau digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan obat-obatan.

Lecithin digunakan untuk mengobati gangguan memori seperti demensia, penyakit Alzheimer, penyakit kandung empedu, penyakit hati, beberapa jenis gangguan depresi, kolesterol tinggi, kecemasan, dan penyakit kulit yang disebut eksim. Beberapa orang juga menggunakan Lecithin pada kulit sebagai pelembab.

Biasanya Lechitin digunakan sebagai zat tambahan makanan. Obat ini digunakan sebagai emulsifier yang dapat menjaga agar bahan-bahan yang telah dicampur tidak terpisah. Selain itu Lecithin juga sering digunakan sebagai bahan dalam beberapa obat mata

Lechitin biasanya digunakan untuk membantu menjaga obat tetap menempel dengan kornea mata.

Mengenai Lecithin

Golongan

Suplemen herbal

Kemasan

kapsul softgel, cair

Kandungan

  • Fosfatidil kolin
  • Fosfatidil inositol
  • Fosfatidil etanolamin
  • Fosfatidilserin
  • Asam fosfatidat

Manfaat Lecithin

Suplemen Lecithin diketahui dapat digunakan sebagai suplemen untuk membantu mengatasi berbagai macam penyakit seperti:

1. Menurunkan kadar kolesterol darah

Penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan yang kaya lecithin dapat meningkatkan kolesterol HDL yang merupakan kolesterol baik dan menurunkan kolesterol LDL yang merupakan kolesterol buruk.

2. Meningkatkan fungsi pencernaan menjadi lebih baik

Penelitian menunjukkan karena lecithin memiliki aktivitas pengemulsi dan lecithin mengandung fosfatidilkolin (PC), maka penggunaan lecithin dapat meningkatkan produksi cairan di usus dan melindungi lapisan saluran pencernaan.

3. Meningkatkan fungsi kekebalan

Suplementasi lecithin dari kacang kedelai dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, terutama pada penderita diabetes.

4. Meningkatkan fungsi kognitif

Kolin yang merupakan komponen fosfatidilkolin yang terkandung di dalam lecithin, berperan dalam perkembangan otak dan dapat meningkatkan daya ingat.

Pada suatu penelitian yang dilakukan pada tikus membuktikan bahwa pemberian suplemen kolin dapat meningkatkan memori di pusat memori otak mereka. 

Perubahan otak begitu mencolok sehingga para peneliti dapat mengidentifikasi mana hewan-hewan yang telah mengkonsumsi suplemen kolin dan mana yang tidak mengkonsumsi suplemen kolin. Perbedaan bahkan dapat diamati pada tikus-tikus yang berusia lanjut.

Karena efek kolin pada otak begitu signifikan, maka penggunaan Lecithin mungkin bermanfaat bagi mereka yang memiliki gangguan neurologis, seperti pada penderita penyakit Alzheimer, dan bentuk lain dari demensia.

5. Sebagai suplemen bagi ibu yang sedang menyusui

Untuk membantu mencegah mastitis dan kesulitan menyusui, Canadian Breastfeeding Foundation merekomendasikan untuk mencegah terjadinya sumbatan pada saluran ASI, dapat mengkonsumsi 1.200 mg Lecithin empat kali sehari sebagai tindakan pencegahan.

Namun, Lecithin tidak dapat digunakan sebagai pengobatan untuk mereka yang sudah memiliki masalah sumbatan pada saluran  ASI.

Selain kegunaan seperti di atas, beberapa manfaat yang dipercaya dari penggunaan Lecithin meliputi:

  • Meningkatkan kesehatan jantung
  • Meningkatkan fungsi hati dan sel
  • Meningkatkan reproduksi dan perkembangan anak
  • Meningkatkan kinerja fisik dan fungsi otot
  • Mengurangi peradangan sendi
  • Meningkatkan kesehatan rambut dan kulit
  • Pengobatan untuk batu empedu

Efek samping Lecithin

Lecithin diakui sebagai "generally recognized as safe" (GRAS) oleh FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia). Artinya ketika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, obat ini kemungkinan tidak akan menimbulkan reaksi yang merugikan.

Namun beberapa efek samping Lecithin yang mungkin muncul meliputi:

Dosis Lecithin

Tidak ada dosis yang disarankan untuk Lecithin. Sebagai aturan umum, dosis penggunaan tidak boleh lebih dari 5.000 mg setiap hari.

Interaksi Lechitin

Belum ditemukan interaksi Lechitin dengan obat-obatan lainnya. Beri tahukan dokter tentang obat-obatan yang sedang Anda konsumsi untuk mencegah potensi terjadinya interaksi obat.

Perhatian

Cara terbaik mendapatkan suplemen Lecithin adalah melalui makanan. Lecithin ditemukan dalam kuning telur, daging, kedelai, dan sayuran. Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk mengetahui efek samping yang tidak diinginkan dari penggunaan suplemen Lecithin jangka panjang.

Jika seseorang memiliki kolesterol darah yang tinggi atau riwayat penyakit jantung, mereka harus mendiskusikan penggunaan suplemen apapun dengan dokter sebelum mulai mengkonsumsi suplemen tersebut.

Walaupun Canadian Breastfeeding Foundation merekomendasikan penggunaan Lecithin untuk wanita yang menyusui, perlu ada penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan suplementasi Lecithin, selama kehamilan dan menyusui.

Artikel terkait:


19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tayebeti SK, et al. (2013). Choline-containing phospholipids: Relevance to brain functional pathways. DOI: (https://doi.org/10.1515/cclm-2012-0559)
Stremmel W, et al. (2013). Lecithin as a therapeutic agent in ulcerative colitis. DOI: (https://doi.org/10.1159/000354707)
Ramdath DD, et al. (2017). Beyond the cholesterol-lowering effect of soy protein: A review of the effects of dietary soy and its constituents on risk factors for cardiovascular disease. DOI: (http://doi.org/10.3390/nu9040324)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app