Ketotifen: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Mar 26, 2019 Waktu baca: 3 menit

Ketotifen merupakan senyawa antihistamin yang mengurangi efek histamin kimia alami dalam tubuh. Histamin dapat menghasilkan gejala bersin, gatal, mata berair, dan pilek. Bentuk sediaan ketotifen dapat berupa tetes mata atau sediaan oral (tablet). 

Obat ini dapat menyebabkan mengantuk dan penglihatan kabur, jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin terlebih dahulu setelah mengkonsumsi obat ini. Apabila menggunakan lensa kontak, lepaskan terlebih dahulu ketika akan menggunakan tetes mata ketotifen tunggu 10-15 menit. Lensa kontak dapat digunakan kembali.

Mengenai Ketotifen

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet dan sirup

Kandungan: 

Antihistamin

Manfaat Ketotifen           

Ketotifen dengan bentuk sediaan tetes mata dapat digunakan untuk mengobati konjungtivitis alergi, sedangkan ketotifen dengan bentuk sediaan tabet dapat digunakan untuk mengatasi rhinitis alergi. Konjungtivitis alergi adalah peradangan atau iritasi yang terjadi pada konjungtiva atau selaput bening yang melapisi bagian depan mata. 

Gejala dari konjungtivitis alergi adalah bagian mata yang seharusnya berwarna putih, terlihat berwarna merah atau merah muda, berair, dan terasa gatal. Rhinitis alergi atau radang selaput hidung terjadi di membran mukosa di dalam hidung yang diakibatkan karena peradangan atau cedera pada bagian hidung. 

Gejala rhinitis alergi biasanya langsung timbul setelah seseorang terpapar alergen, gejalanya antara lain: hidung berair atau tersumbat, bersin-bersin, mata gatal atau berair, kelelahan, dan batuk-batuk

Cara kerja Ketotifen

Ketotifen adalah antagonis reseptor histamine H1 dan penstabil sel mast. Ketotifen digunakan pada konjungtivitis alergi dengan mengganggu migrasi eosinophil yang diinduksi oleh chemokine ke dalam konjungtiva yang mengalami peradangan. 

Ketotifen ini diserap sepenuhnya di saluran pencernaan (oral) dan diserap minimal (tetes mata). Bioavailabilitas ketotifen sekitar 50% dengan waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi plasma puncak adalah 2-4 jam. 

Ketotifen terikat sebanyak 75% pada protein plasma dan ketotifen dapat masuk ke dalam ASI. Ketotifen merupakan obat yang mengalami first pass effect. First Pass Effect merupakan metabolime obat dimana konsentrasi obat berkurang cukup signifikan sebelum mencapai sirkulasi sistemik. 

Dalam first pass effect, metabolit dapat diubah menjadi bentuk aktif dan sebaliknya. Ketotifen kemudian akan dikonversi menjadi metabolit ketotifen-N-glukoronida dalam bentuk aktif. Ketotifen ini dieksresikan melalui uring (60-70% sebagai metabolit).

Efek Samping Ketotifen

Penggunaan ketotifen oral dapat menimbulkan efek samping gugup, mengantung, pusing, kelelahan, ruam, eksim, sakit kepala, mulut kering, peradangan kandung kemih (cystitis) dan faringitis. 

Untuk ketotifen tetes mata, efek samping yang dapat ditimbulkan antara lain penglihatan kabur, mata kering, sensasi terbakar, dan keluarnya cairan mata.

Ketotifen dikontraindikasikan apabila digunakan bersama-sama dengan agen antidiabetik.

Dosis Ketotifen

Ketotifen yang digunakan untuk mengatasi konjungtivitas alergi diberikan dalam bentuk sediaan tetes mata dengan konsentrasi 0,025%. Aturan pakai tetes mata ini adalah dengan cara diteteskan 1 tetes ke kantung konjungtiva pada mata yang merah. Cara penggunaan tetes mata ini adalah:

  1. Cuci tangan anda sebelum menggunakan obat tetes mata
  2. Miringkan kepala sedikit ke belakang, kemudian tarik bagian bawah kelopak mata untuk membuat kantong kecil
  3. Teteskanlah sesuai dengan dosis yang telah ditentukan
  4. Tutup mata selama 2-3 menit tanpa berkedip
  5. Tekan perlahan jari anda ke sudut bagian dalam mata selama sekitar 1 menit, agar cairan tidak mengalir ke saluran air mata anda

Dosis ketotifen yang digunakan untuk rhinitis alergi adalah 1 mg 2kali sehari, yang dapat ditingkatkan hingga 2 mg jika diperlukan. Alternatif dosis ketotifen adalah 0.5-1 mg pada malam hari untuk beberapa hari pertama pengobatan untuk meminimalkan rasa kantuk. Ketotifen ini sebaiknya dikonsumsi bersama makanan.

Sedangkan dosis yang diberikan untuk mengatasi asma adalah 1 mg, 2 kali sehari, dikonsumsi saat pagi dan malam hari. Dan pada anak-anak (6 bulan-3 tahun), dosis yang diberikan adalah 0,05 mg/kgBB, 2 kali sehari, dikonsumsi saat pagi dan malam hari.

Interaksi Ketotifen

Ketotifen dapat berinteraksi apabila digunakan bersamaan dengan obat penenang, hipnotik, antihistamin lainnya, dan alkohol. 

Interaksi ketotifen dapat berpotensi fatal apabila digunakan bersamaan dengan obat antidiabetik oral karena dapat mengurangi jumlah trombosit.

Perhatian

  • Pasien dengan riwayat epilepsi, anak-anak, wanita hamil dan menyusui haris berhati-hati. 
  • Kategori kehamilan untuk tetes mata ketotifen adalah C yang artinya studi pada hewan membuktikan efek buruk pada janin (teratogenik atu embryocidal atau lainnya) dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia.
  • Berhati-hati mengkonsumsi obat ini bila Anda memiliki riwayat gangguan ginjal, hati, usus, prostat dan glaukoma.
  • Beritahukan kepada dokter bila senang mengkonsumsi obat lain selain ketotifen.
  • Hindari mengemudi setelah konsumsi obat ini karena dapat menyebabkan rasa kantuk.

Penyimpanan Ketotifen

Ketotifen ini disimpan di bawah suhu 25oC.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app