Ketomed: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Agu 30, 2019 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Ketomed adalah obat anti jamur topikal untuk mengatasi kandidiasis vagina dan dermatofitosis (jamur yang paling banyak menginfeksi tubuh).
  • Manfaat Ketomed juga dapat membantu mengatasi dermatitis seboroik, ketombe, kurap, hingga panu (tinea versicolor).
  • Oleskan Ketomed pada kulit yang terinfeksi 1-2 x sehari setelah mandi. Lama durasi pengobatan disesuaikan dengan jamur penyebabnya
  • Tidak disarankan untuk pasien dengan riwayat hipersensitif (alergi) pada ketoconazole, ibu hamil dengan sindroma Cushing, dan pasien gangguan hati berat.
  • Klik untuk mendapatkan Ketomed atau obat kulit lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Ketomed adalah obat anti jamur topikal untuk terapi kandidiasis vagina dan untuk dermatofitosis (jamur yang paling banyak menginfeksi tubuh). Ketomed mengandung ketoconazole, obat yang termasuk golongan imidazole sintetik.

Ketoconazole adalah obat anti jamur yang digunakan terutama untuk terapi lokal kandidiasis vagina dan untuk infeksi dermatofitosis. Obat ini termasuk golongan imidazole sintetik.

Seperti semua agen antijamur azole, ketoconazole bekerja terutama dengan menghambat enzim sitokrom P450 14α-demethylase (P45014DM). Enzim ini berperan dalam jalur pembentukan sterol yang digunakan untuk pembentukan dinding sel jamur. Ketoconazole juga merupakan penghambat pembentuk kortisol dan aldosterone pada kelenjar adrenal tetapi potensinya sangat rendah.

Mengenai Ketomed

Pabrik

Surya dermato

Golongan

Harus dengan resep dokter

Kemasan

Ketomed dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Keteomed cream : Tube 15 gram cream atau gel
  • Ketomed SS : botol 60 ml scalp solution

Kandungan

Tiap kemasan ketomed mengandung zat aktif sebagai berikut :

  • Ketoconazole 20 mg / gram cream atau gel
  • Ketoconazole 20 mg / ml scalp solution

Manfaat Ketomed

Beberapa manfaat Ketomed adalah sebagai berikut:

  • Sebagai obat anti jamur topikal untuk infeksi jamur pada kulit dan selaput mukosa, seperti athlete’s foot, kurap, infeksi dermatofita pada kulit atau kuku tangan (tidak pada kuku kaki), kandidiasis (infeksi jamur atau sariawan), dan tinea versicolor.
  • Memiliki aktivitas sebagai antiandrogen dan efek antiglukokortikoid, yang telah digunakan sebagai pengobatan lini kedua untuk kanker prostat dan untuk menekan sintesis glukokortikoid dalam pengobatan cushing sindrom.
  • Mengatasi dermatitis seboroik dan ketombe

Dosis Ketomed

Oleskan pada tempat infeksi 1-2 x sehari setelah mandi. Lama durasi pengobatan tergantung pada jamur penyebabnya:

Efek samping Ketomed

Beberapa efek samping ketomed yang mungkin terjadi antara lain:

  • Efek samping ketoconazole yang umum di antaranya mual, muntah, atau nyeri perut.
  • Efek samping yang lebih jarang misalnya sakit kepala, ruam, urtikaria (biduran), pruritus (gatal), trombositopenia, paresthesia (kesemutan), fotofobia (silau), alopesia (kebotakan), ginekomastia, pemanjangan gelombang jantung (QT), peningkatan serum hati dan oligospermia.

Pada Juli 2013, FDA di Amerika Serikat (setara BPOM Indonesia) mengeluarkan peringatan bahwa ketoconazole pil dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah dan masalah kelenjar adrenal. Maka itu, obat ini sebaiknya tidak digunakan sebagai pengobatan lini pertama untuk infeksi jamur apapun. Gunakan obat ini hanya jika terapi antijamur alternatif tidak tersedia atau tidak memberikan hasil yang baik.

Interaksi Ketomed

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter sebelum menggunakan Ketomed.

Perhatian

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat Ketomed adalah sebagai berikut :

  • Jangan menggunakan ketoconazole untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif  (alergi) pada ketoconazole atau obat golongan imidazole lainnya.
  • Tidak disarankan untuk kasus kehamilan dengan sindroma Cushing.
  • Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki gangguan hati berat dan pasien yang sedang diterapi dengan terfenadin atau astemizol.
  • Tidak boleh digunakan untuk meningitis karena jamur.
  • Segera hentikan penggunaan jika muncul ruam kulit atau tanda lain yang menunjukkan reaksi alergi.

Penggunaan oleh wanita hamil

FDA di Amerika Serikat (setara dengan BPOM Indonesia) mengkategorikan ketoconazole ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.

Penelitian pada hewan memang tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Namun fakta bahwa obat ini telah menunjukkan efek buruk pada janin hewan harus menjadi perhatian serius jika ingin menggunakan obat ini untuk wanita hamil.

Disarankan sediaan oral hanya digunakan jika tidak ada pilihan lain yang lebih aman. Namun pada sediaan topikal seperti krim, shampoo, busa, dan gel yang diaplikasikan pada kulit, obat ini relatif aman digunakan oleh wanita hamil.

Artikel terkait:


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Ketomed Dosage & Drug Information. MIMS.com Indonesia. (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ketomed)
Ketoconazole cream for athlete's foot. Info from Patient. Patient. (https://patient.info/medicine/ketoconazole-cream-daktarin-gold-2-daktarin-intensiv-nizoral-2)
Ketoconazole - C26H28Cl2N4O4. U.S. National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information. (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ketoconazole)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app