Ketahui Ciri-Ciri Masalah Kencing yang Sering Dialami Pria

Dipublish tanggal: Jun 19, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Ketahui Ciri-Ciri Masalah Kencing yang Sering Dialami Pria

Masalah saat buang air kecil ataupun pada kandung kemih pria berisiko menyerang semua usia. Masalah ini juga dapat disebabkan banyak faktor. Meski begitu, faktor utama yang umum menyebabkan masalah pada kandung kemih ataupun urine pria adalah karena infeksi oleh bakteri maupun virus dari berhubungan seksual. 

Faktor ini meliputi karena adanya penularan Penyakit Menular Seksual (PMS). Untuk mencegah masalah-masalah ini, anda sebaiknya mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis penyakit yang sering menyerang kandung kemih dan urine pria. Berikut ulasannya.

1. Sumbatan batu pada kandung kemih

Sumbatan batu pada kandung kemih berbeda dengan batu ginjal. Penyebab dari munculnya batu pada saluran kandung kemih umumnya dikarenakan adanya Kristal yang terbentuk pada urine pria. 

Gumpalan yang membentuk Kristal pada kandung kemih pria menyebabkan urine terhalang untuk keluar. Kristal ini dapat membuat lapisan pada kandung kemih menjadi iritasi.

Ciri-ciri yang menandai gangguan ini seperti sulit buang air kecil atau malah sering buang air kecil, rasa tidak nyaman pada penis, air kencing tercampur darah, warna kencing tidak normal.

2. Volume buang air kecil sedikit

Volume buang air kecil yang sedikit dibandingkan biasanya bisa dikarenakan beberapa gangguan pada fungsi kesehatan lain dalam tubuh. Penyebabnya pun beragam. 

Jika memang sebelumnya anda kurang minum, maka volume buang air kecil yang sedikit ini bisa disebabkan karena tubuh anda dehidrasi. Selain itu, terbentuknya sumbatan pada saluran kemih disebabkan oleh prostat yang membesar juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab.

Namun, jika anda sebelumnya telah banyak minum namun volume buang air kecil yang keluar tetap sedikit, sebaiknya anda segera periksa ke dokter.

3. Uretritis

Uretra merupakan saluran yang mengeluarkan urine dari dalam tubuh keluar tubuh. Sementara penyakit urethritis merupakan kondisi gangguan akibat kondisi uretra mengalami peradangan

Penyakit ini lebih berisiko menyerang pria yang berada dalam rentang usia 20 hingga 35 tahun dibanding pria pada rentang umur lainnya. Penyebab penyakit ini dikarenakan serangan virus dan bakteri. 

Bakteri yang menyebabkan penyakit urethritis utamanya berupa bakteri yang dapat menularkan Penyakit Menular Seksual (PMS) dan menyebabkan saluran kemih infeksi.

4. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Meski gangguan berupa ISK lebih dikenal menyerang kaum wanita, namun kaum pria juga memiliki risiko terserang penyakit ini. Gejala yang dialami oleh pria yang terserang penyakit ISK berupa rasa perih seperti terbakar ketika buang air kecil, bau tidak sedap keluar dari air kencing, berkali-kali terasa ingin buang air kecil dengan volume yang sedikit (beser). Beberapa pria bahkan bisa mengalami gejala berupa demam sebelumnya.

Untuk memastikan apakah anda terkena penyakit ISK, anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Untuk memastikannya, dokter akan mengambil sampel urine anda. Jika anda terbukti terkena penyakit ISK, maka dokter akan meresepkan obat antibiotik.

5. Kanker Kandung Kemih

Kanker kandung kemih dapat diturunkan secara genetic, misalnya jika anda memiliki anggota keluarga seperti ayah maupun saudara kandung yang memiliki riwayat kanker kandung kemih maka anda berisiko lebih besar mengalami kanker kandung kemih. 

Gejala yang umumnya akan dirasakan adalah rasa sakit ketika buang air kecil. Keinginan untuk buang air kecil juga sering dirasakan.

6. Susah menahan buang air kecil

Kondisi ini disebabkan oleh otot yang berfungsi untuk mengendalikan pengeluaran urine mengalami pelemahan hingga penderita menjadi mudah mengompol. Meski kondisi ini umum dialami wanita, namun pria juga berisiko menderita penyakit ini. Untuk mengatasinya anda dapat melakukan senam Kegel.


22 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) Committee on Practice Bulletins — Gynecology and the American Urogynecologic Society. ACOG Practice Bulletin No. 155: Urinary Incontinence in Women. Obstetrics & Gynecology. 2015;126:e66.
Lukacz ES. Treatment of urinary incontinence in women. https://www.uptodate.com/home.
Linder BJ, et al. Autologous transobturator urethral sling placement for female stress urinary incontinence: Short-term outcomes. Urology. 2016;93:55.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app