Kenali Anemia Makrositik, Saat Sel Darah Merah Membesar Jadi Tak Wajar

Dipublish tanggal: Agu 26, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 19, 2020 Waktu baca: 3 menit
Kenali Anemia Makrositik, Saat Sel Darah Merah Membesar Jadi Tak Wajar

Makrositosis merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan sel darah merah yang lebih besar dari ukuran normal. Anemia umumnya merupakan kondisi dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah yang rendah dalam darah. 

Anemia makrositik, kemudian, adalah suatu kondisi di mana tubuh memiliki sel darah merah yang terlalu besar dan kurangnya sel darah merah yang normal.

Berbagai jenis anemia makrositik dapat diklasifikasikan tergantung pada apa yang menyebabkannya. 

Paling sering, anemia makrositik disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan asam folat. Anemia makrositik juga dapat menandakan kondisi yang mendasarinya.

Tanda dan gejala Anemia Makrositik

Anda mungkin tidak melihat gejala anemia makrositik sampai Anda mengalaminya untuk beberapa waktu.

Tanda dan gejalanya dapat meliputi:

  • Kehilangan nafsu makan atau berat badan
  • Kuku rapuh
  • Jantung berdetak kencang
  • Diare
  • Kelelahan
  • Kulit pucat, termasuk bibir dan kelopak mata
  • Sesak nafas
  • Kurangnya konsentrasi

Jika Anda memiliki beberapa gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter terdekat. Penting untuk menemui dokter sesegera mungkin jika Anda memiliki gejala sebagai berikut:

  • Peningkatan denyut jantung
  • Kebingungan
  • Masalah memori

Jenis dan penyebab Anemia Makrositik

Anemia makrositik dapat dipecah menjadi dua jenis utama: anemia makrositik megaloblastik dan non megaloblastik.

Anemia Makrositik Megaloblastik

Anemia megaloblastik merupakan akibat dari kesalahan dalam produksi DNA sel darah merah. Anemia megaloblastik menyebabkan tubuh membuat sel darah merah secara tidak benar.

Kemungkinan penyebabnya termasuk:

  • Defisiensi vitamin B-12
  • Defisiensi asam folat
  • Beberapa obat, seperti obat kemoterapi seperti hidroksiurea, obat anti kejang, dan obat antiretroviral yang digunakan untuk orang dengan HIV

Anemia Makrositik non Megaloblastik

Bentuk anemia makrositik non megaloblastik dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut dapat mencakup:

Mendiagnosis Anemia Makrositik

Saat mendiagnosis anemia makrositik, dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan dan gaya hidup Anda. Dokter mungkin juga bertanya tentang kebiasaan makan Anda jika dokter berpikir Anda menderita anemia. 

Mengetahui pola makan dapat membantu dokter mengetahui apakah Anda mengalami anemia karena kekurangan zat besi, folat, atau vitamin B lainnya.

Tes darah

Dokter akan melakukan pemeriksaan darah untuk memeriksa anemia dan pembesaran sel darah merah. 

Jika pemeriksaan darah lengkap menunjukkan adanya anemia, dokter akan melakukan pemeriksaan lain yang dikenal sebagai apusan darah tepi

Pemeriksaan tersebut dapat membantu mengenali perubahan makrositik atau mikrositik awal pada sel darah merah Anda.

Pemeriksaan darah tambahan juga dapat membantu menemukan penyebab makrositosis dan anemia. Hal tersebut penting karena pengobatannya akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Sementara kekurangan nutrisi juga dapat menyebabkan sebagian besar anemia makrositik, kondisi mendasar lainnya yang dapat menyebabkan defisiensi tersebut. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memeriksa kadar gizi Anda. 

Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan darah untuk memeriksa gangguan penggunaan alkohol, penyakit hati, dan hipotiroidisme.

Dokter juga dapat merujuk Anda ke spesialis hematologi. Spesialis hematologi adalah dokter yang berspesialisasi dalam kelainan darah. Spesialis hematologi dapat mendiagnosis penyebab dan jenis anemia yang Anda alami.

Pengobatan Anemia Makrositik

Pengobatan untuk anemia makrositik berfokus pada penyebab kondisi tersebut. Pengobatan lini pertama bagi banyak orang adalah mengoreksi kekurangan nutrisi. 

Hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan suplemen atau makanan seperti bayam dan daging merah. Anda mungkin dapat mengonsumsi suplemen yang mengandung asam folat dan vitamin B lainnya. 

Anda juga mungkin memerlukan suntikan vitamin B-12 jika Anda tidak menyerap vitamin B12 secara oral dengan benar.

Makanan yang tinggi vitamin B-12 dapat meliputi:

  • Daging ayam
  • Biji-bijian dan sereal yang diperkaya
  • Telur
  • Daging merah
  • Kerang
  • Ikan 

Makanan tinggi asam folat meliputi:

  • Sayuran berdaun gelap, seperti kangkung dan bayam
  • Kacang-kacangan
  • Biji-bijian
  • Jeruk 

Komplikasi Anemia Makrositik

Sebagian besar kasus anemia makrositik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan asam folat dapat diobati dan disembuhkan dengan asupan nutrisi yang baik dan pemberian suplemen.

Namun, anemia makrositik dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang jika tidak ditangani. Komplikasi tersebut dapat termasuk kerusakan permanen pada sistem saraf .

Kekurangan vitamin B-12 yang ekstrim juga dapat menyebabkan komplikasi neurologis jangka panjang. Komplikasinya termasuk neuropati perifer dan demensia. 


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vitamin B12: Fact sheet for consumers. (2011, June 24) (https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminB12-Consumer/)
Varga, E.A., Sturm, A.C., Misita, C.P., Moll, S. (2005, May 16). Homocysteine and MTHFR mutations. Circulation, 111:e289-e293 (http://circ.ahajournals.org/content/111/19/e289)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app