15 Keluhan Saat Hamil yang Paling Umum dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Jun 21, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 2, 2019 Waktu baca: 9 menit
15 Keluhan Saat Hamil yang Paling Umum dan Cara Mengatasinya

Hamil semestinya menjadi momen paling indah bagi wanita. Namun seiring bertambahnya usia kehamilan, satu demi satu keluhan mulai bermunculan selama hamil.

Keluhan saat hamil bisa berbeda-beda pada setiap wanita. Mungkin awalnya terasa ringan, tapi kadang juga yang sampai mengganggu aktivitas. Lantas, apa saja keluhan saat hamil yang paling umum dan wajar terjadi selama kehamilan? Berikut daftarnya.

Berbagai keluhan saat hamil paling umum

Setiap ibu hamil mungkin mengalami keluhan yang berbeda-beda selama kehamilannya. Ada yang bisa langsung mual atau muntah setelah mencium aroma parfum atau makanan, tapi ada juga yang bahkan tidak mual sama sekali. 

Sebagian besar keluhan saat hamil sebetulnya normal dan wajar. Hal ini menandakan bahwa hormon-hormon tubuh sedang beradaptasi dengan adanya bayi kecil dalam kandungan Anda. Namun apa pun keluhan yang dirasakan, tentu rasanya tidak nyaman dan mengganggu, bukan?

Secara garis besar, berikut sejumlah keluhan saat hamil paling umum lengkap dengan cara mengatasinya.

1. Morning sickness

Morning sickness menduduki peringkat satu keluhan saat hamil yang paling sering terjadi. Melansir dari American Pregnancy Association, lebih dari 60% ibu hamil mengalami morning sickness alias mual dan muntah selama kehamilan.

Keluhan saat hamil ini biasanya terjadi pada trimester pertama. Namun, ada juga yang mengalami morning sickness dari awal kehamilan sampai menjelang persalinan.

Morning sickness disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan. Kondisi ini bisa diperburuk dengan stres atau konsumsi makanan pedas atau berlemak.

Solusi:

Gunakan prinsip "makan sedikit tapi sering" untuk mengatasi morning sickness. Konsumsi makanan tinggi protein dan karbohidrat kompleks, misalnya roti gandum, pasta, pisang, dan sayuran hijau guna mengurangi mual.

Mual dan muntah saat hamil dapat dikatakan tidak wajar jika ibu hamil mengalami penurunan berat badan secara drastis. Tandanya, ibu hamil mengalami hiperemesis gravidarum dan butuh perawatan medis segera.

Baca Selengkapnya: 10 Makanan untuk Meredakan Morning Sickness

2. Gampang capek

Ibu hamil rentan mengalami kelelahan, terutama pada trimester pertama dan ketiga. Keluhan saat hamil ini sering muncul karena tubuh harus menahan bobot perut yang semakin membesar.

Semakin bertambah usia kandungan, tubuh ibu hamil juga akan memproduksi lebih banyak darah untuk membawa nutrisi ke bayi. Akibatnya, jantung dan organ tubuh bekerja lebih keras dan membuat tubuh gampang capek.

Solusi:

Pastikan Anda mendapatkan tidur cukup setiap hari, termasuk juga tidur siang. Namun usahakan tetap aktif bergerak, baik dengan jalan-jalan atau olahraga, supaya badan tidak lemas dan tetap bugar selama kehamilan.

Perbanyaklah konsumsi makanan tinggi zat besi seperti daging merah, ikan, kacang-kacangan, sereal, dan sayuran hijau. Jenis makanan tersebut dapat membantu mengatasi kelelahan yang disebabkan oleh anemia.

Baca Juga: 27 Makanan Penambah Darah yang Baik untuk Ibu Hamil

3. Susah tidur

Wajar saja jika Anda mengalami susah tidur saat hamil, khususnya pada 12 minggu pertama kehamilan. Keluhan saat hamil ini umumnya disebabkan oleh perubahan hormon tubuh yang membuat Anda jadi lebih sensitif, mudah lelah, dan sulit terlelap setiap malam.

Perubahan hormon tersebut juga sering kali membuat ibu hamil bolak-balik ke kamar mandi di tengah malam hanya untuk buang air kecil. Belum lagi ditambah dengan keluhan-keluhan saat hamil lainnya yang sering kambuh di malam hari.

Solusi:

Cobalah ubah posisi tidur Anda menjadi miring ke kiri. Posisi tidur tersebut bisa membantu melancarkan aliran darah dan nutrisi ke janin dan ginjal. Hal ini dapat membantu membuat ibu tidur lebih nyenyak.

Anda juga bisa merangsang rasa kantuk dengan mandi air hangat atau minum susu hangat sebelum tidur. Nyalakan AC dan matikan lampu supaya tubuh lebih rileks dan bisa cepat tidur.

Baca Selengkapnya: Posisi Tidur Ibu Hamil Terbaik dari Bulan ke Bulan

4. Sakit punggung 

Selama kehamilan, ligamen dalam tubuh mulai merenggang untuk mempersiapkan diri menuju persalinan. Namun di sisi lain, kondisi ini juga menyebabkan sendi-sendi punggung bawah dan panggul menegang, sehingga lambat laun mengakibatkan sakit punggung.

Terlebih lagi, ukuran perut yang semakin besar membuat Anda harus menopang punggung supaya tetap seimbang. Maka tak heran jika keluhan saat hamil ini cukup mengganggu aktivitas.

Solusi:

Pijat atau mandi air hangat dapat membantu mengatasi sakit punggung saat hamil. Hindari mengangkat beban berat untuk mencegah sakit punggung makin parah.

5. Sembelit

Lebih dari 70% wanita hamil mengeluh mengalami sembelit. Tak perlu khawatir, sebab keluhan saat hamil ini adalah normal dan wajar terjadi.

Selain karena faktor hormonal, sembelit saat hamil disebabkan pertumbuhan janin yang terus membesar sehingga menekan usus di sekitarnya. Akibatnya, kotoran dalam usus jadi sulit terdorong dan menyebabkan sembelit.

Solusi:

Perbanyaklah makan makanan yang mengandung tinggi serat, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, sereal, atau roti gandum. Seimbangkan juga dengan minum air putih minimal 8 gelas per hari supaya pencernaan Anda jadi lebih lancar.

Jangan lupa sempatkan olahraga untuk membantu menggerakkan otot-otot pencernaan.

Baca Juga: Cara Aman Mengatasi Susah BAB Saat Hamil Tanpa Obat

6. Kepanasan

Anda sering kepanasan ketika sedang hamil? Tenang, Anda tidak sendirian. Sensasi kepanasan termasuk keluhan saat hamil yang cukup umum bagi wanita.

Kepanasan saat hamil disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan dan peningkatan pasokan darah ke kulit. Selain membuat tubuh terasa lebih hangat atau panas, hal ini juga yang membuat ibu hamil lebih mudah berkeringat.

Solusi:

Gunakan baju longgar dan berbahan katun agar kulit bisa bernapas dan menyerap keringat. Nyalakan kipas angin atau AC supaya tubuh Anda terasa lebih nyaman.

7. Sakit kepala

Sakit kepala juga termasuk penyakit yang banyak dikeluhkan oleh ibu hamil. Selain karena perubahan hormon, sakit kepala saat hamil juga dapat disebabkan oleh kurang tidur, dehidrasi, tekanan darah rendah, atau kadar gula darah rendah. Pada beberapa kasus, sakit kepala juga bisa menjadi gejala preeklampsia.

Solusi:

Memperbaiki postur tubuh berperan penting untuk mengurangi sakit kepala saat hamil. Usahakan tetap tegak pada saat duduk maupun berdiri. Setelah itu, kompres bagian belakang leher dan kepala supaya tubuh jadi lebih rileks.

Pastikan juga Anda tidur cukup setiap malam demi menjaga kesehatan secara keseluruhan. Hindari berbagai jenis makanan yang bisa memperburuk sakit kepala, seperti coklat, minuman berkafein, dan produk susu.

Baca Selengkapnya: Obat Sakit Kepala untuk Ibu Hamil yang Ampuh dan Aman

8. Kaki bengkak dan kram

Mengalami kaki bengkak saat hamil tentu bikin Anda jadi tak nyaman. Jangankan untuk berjalan, sekadar menggerakkan atau menggeser kaki saja mungkin membuat Anda kesakitan.

Kaki bengkak saat hamil terjadi karena tubuh menyimpan cairan berlebih di bagian kaki bawah atau pergelangan kaki. Ukuran janin yang terus membesar juga menambah tekanan pada kaki sehingga memperparah kaki kram dan bengkak.

Solusi:

Keluhan saat hamil ini umumnya tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kaki bengkak saat hamil adalah dengan memperbanyak minum air putih.

Memang, kaki bengkak saat hamil disebabkan oleh penumpukan cairan di kaki. Namun kalau Anda justru mengurangi minum, kekurangan cairan tubuh justru akan menghambat aliran oksigen menuju kaki dan memperparah peradangan. Oleh karena itulah, Anda justru harus banyak minum untuk mengurangi nyeri akibat kaki bengkak.

Baca Selengkapnya: Penyebab Kaki Bengkak Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

9. Sering buang air kecil

Wajar saja kalau Anda jadi sering buang air kecil selama kehamilan. Keluhan saat hamil ini biasanya muncul sejak awal hamil dan kadang berlanjut sampai Anda melahirkan.

Keinginan untuk buang air kecil terus-terusan biasanya makin parah saat hamil tua. Semakin bertambahnya usia kehamilan, kepala bayi akan terus turun ke bawah dan menekan kandung kemih. Akibatnya, Anda jadi sering bolak-balik ke kamar mandi, khususnya di malam hari.

Solusi:

Supaya Anda bisa tidur lebih nyenyak tanpa harus bolak-balik ke kamar mandi, sebaiknya jangan terlalu banyak minum sebelum tidur. Hindari juga minuman yang dapat merangsang buang air kecil, seperti teh atau kopi. 

Walaupun rasanya lelah harus bolak-balik ke kamar mandi, jangan sekali-kali menahan buang air kecil saat hamil karena kebiasaan ini dapat memicu infeksi saluran kencing.

Baca Juga: Cara Alami Mengobati Infeksi Saluran Kemih Pada Ibu Hamil

10. Keputihan

Keputihan juga termasuk keluhan saat hamil yang normal terjadi. Justru, keputihan dapat membantu mencegah bakteri penyebab infeksi dari vagina menuju janin.

Keputihan saat hamil dapat dikatakan normal jika berwarna putih atau jernih, tidak menyebabkan iritasi, dan tidak berbau. Keputihan dapat berubah jadi kuning jika dalam kondisi kering, biasanya menempel pada permukaan celana dalam atau panty liner.

Solusi:

Bersihkan area kewanitaan dengan sabun dan air. Perhatikan juga arahnya, yaitu dari depan ke belakang, untuk mencegah perpindahan bakteri anus ke vagina.

Hindari douching vagina, yaitu membersihkan vagina dengan cairan yang terdiri dari campuran berbagai bahan kimia. Alih-alih membersihkan organ intim, douching vagina justru dapat memasukkan banyak udara ke dalam sistem peredaran darah atau bahkan merangsang pecah ketuban dini.

Perhatikan warna dan tekstur keputihan Anda selama kehamilan. Jika keputihan berwarna kuning atau kehijauan, berbau busuk, dan menyebabkan gatal atau perih, segera konsultasikan ke dokter kandungan.

Baca Juga: Keputihan yang Menjadi Tanda Persalinan Sudah Dekat

11. Payudara membesar

Sebagian wanita mungkin merasa malu saat payudaranya membesar. Padahal, ini merupakan hal yang wajar karena kelenjar susu Anda mulai memproduksi ASI untuk nantinya digunakan pada saat menyusui.

Pada awal kehamilan, payudara juga biasanya akan terasa kencang dan puting susu mulai tampak lebih gelap. Tak perlu khawatir, kondisi ini normal terjadi dan bukan pertanda masalah yang serius.

Baca Selengkapnya: Keluarnya Cairan Bening dari Payudara Selama Masa Kehamilan

12. Stretch mark

Tak perlu khawatir jika muncul garis-garis putih atau kemerahan di bagian perut, paha, atau pinggul. Kondisi ini disebut dengan stretch mark dan wajar dialami oleh para ibu hamil.

Penyebab stretch mark saat hamil terjadi karena pertumbuhan janin membuat kulit perut Anda merenggang dengan sangat cepat. Karena kulit tak lagi tumbuh secara normal, timbul garis atau guratan panjang, tipis, dan menonjol. Ketika disentuh, kulit Anda terasa seperti goresan atau kulit tidak rata.

Solusi:

Pada dasarnya, bekas stretch mark saat hamil akan memudar seiring berjalannya waktu. Sekarang ini juga sudah banyak krim yang diklaim dapat menyamarkan stretch mark. 

Anda juga bisa mengoleskan pelembap untuk membantu menghaluskan dan melenturkan kulit. Gunakan pelembap yang mengandung vitamin E, vitamin A, atau cocoa butter agar kulit tetap lentur dan sehat.

Baca Juga: 10 Cara Alami Menghilangkan Singkayo (Stretch Mark)

13. Heartburn

Heartburn adalah sensasi perih dan panas di dada yang disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan (esofagus). Cairan lambung yang asam dapat mengiritasi lapisan dinding esofagus dan memicu sakit tenggorokan.

Sekitar lebih dari 50% ibu hamil mengalami heartburn, terutama pada saat trimester kedua dan ketiga. Meski bukan masalah serius, keluhan saat hamil yang satu ini tentu saja mengganggu kenyamanan Anda.

Jika Anda mengalami heartburn saat hamil, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Heartburn dapat membuat Anda tidak nafsu makan karena dada dan tenggorokan terasa sakit. Bila dibiarkan, bayi dalam kandungan Anda bisa kekurangan nutrisi.

Solusi:

Bila tidak mampu makan 3 kali sehari dengan porsi normal, gantilah dengan makan sedikit-sedikit tapi sering, minimal 6 kali. Berikan jeda 2-3 jam untuk memberikan kesempatan bagi lambung mencerna makanan.

Hindari berbagai jenis makanan yang merangsang asam lambung naik, misalnya makanan pedas, makanan yang digoreng, cokelat, atau kafein.

Baca Juga: Pengobatan Heartburn ala Rumahan

14. Gusi berdarah

Sebanyak 75% wanita mengalami masalah gigi dan mulut saat hamil. Gejalanya meliputi gusi berdarah, radang gusi, sakit gigi, hingga gigi sensitif. Namun sayangnya, hanya 57% wanita yang rutin periksa gigi ke dokter selama kehamilan.

Perlu dicatat bahwa periksa gigi sangat penting dilakukan saat hamil. Pasalnya, infeksi di rongga mulut dapat berdampak buruk pada kesehatan bayi dalam kandungan. Bakteri penyebab radang dusi dapat masuk ke dalam aliran darah hingga mencapai tubuh janin lewat plasenta.

Bila tidak segera diobati hingga tuntas, maka hal ini dapat memicu berbagai komplikasi pada kehamilannya. Apalagi kalau Anda masih menunggu-nunggu sampai gejalanya bertambah dulu baru berobat.

Solusi:

Cara terbaik untuk mencegah gusi berdarah saat hamil adalah berhati-hatilah saat menyikat gigi. Yang tak kalah penting, lakukan pemeriksaan gigi secara rutin setiap 3 bulan bahkan sebelum merencanakan kehamilan.

Baca Selengkapnya: Obat Sakit Gigi untuk Ibu Hamil, Efektif, dan Aman

15. Kontraksi palsu

Ketika perut terasa kencang, banyak ibu hamil yang merasa dirinya mengalami kontraksi. Hal ini tidak sepenuhnya salah, sebab kontraksi memang wajar terjadi selama kehamilan.

Memasuki trimester kedua, otot-otot rahim akan mulai sering berkontraksi alias mengencang. Rasanya kadang muncul, kadang hilang. Nah, kontraksi yang tidak teratur dan jarang inilah disebut dengan kontraksi Braxton-Hicks, atau lebih dikenal dengan kontraksi palsu.

Solusi:

Meski hanya kontraksi palsu, Anda tentu merasa tidak nyaman karena perut terasa kencang dan kuat. Supaya lebih nyaman, coba ubah posisi duduk atau posisi tidur Anda. 

Jika perut terasa lebih nyaman setelah berubah posisi, maka yang Anda rasakan hanyalah kontraksi palsu. Mandi hangat atau mendengarkan musik bisa membantu merilekskan tubuh setelah mengalami kontraksi palsu.

Baca Juga: Kontraksi Palsu Atau Tanda Melahirkan? Ini Bedanya


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Common Pregnancy Complaints and Questions: First Trimester, Second Trimester, Third Trimester. Medscape. (https://emedicine.medscape.com/article/259724-overview)
Vagina problems. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/conditions/vagina-problems/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app