Infeksi Lambung: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Infeksi Lambung: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Ada banyak sekali penyakit-penyakit yang mempengaruhi lambung, misalnya asam lambung tinggi, peradangan dan lain-lain. Semuanya akan menimbulkan gejala-gejala yang kita kenal sebagai sakit maag, termasuk pada kasus infeksi lambung.

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami infeksi lambung, ya wajar saja karena pada tahap awal gejala penyakit ini sama seperti gejala maag biasa, termasuk nyeri ulu hati, kembung, mual dan sebagainya. Padahal masalah lambung yang dihadapi sebenarnya lebih serius dari sekedar maag biasa. Infeksi dapat menyebabkan tukak lambung yang dalam dan apabila dibiarkan bisa-bisa lambung menjadi bocor membentuk lubang (baca: perforasi) dan ini bisa mengancam kehidupan.

Pengertian

Infeksi Lambung adalah peradangan pada lapisan lambung yang disebabkan oleh mikroorganisme, tersering disebabkan oleh bakteri Helycobacter pylori. Peradangan lambung (gastritis) yang terus menerus terjadi bisa menimbulkan kerusakan pada lapisan lambung, membentuk luka (tukak lambung) atau ulkus peptikum, perdarahan dan bisa berakhir dengan rusaknya seluruh lapisan lambung sehingga menjadi bocor (perforasi).

Penyebab Infeksi Lambung

Organisme penyebab infeksi lambung tersering adalah Helycobacter pylori. Sebuah bakteri yang berbentuk spiral (helix) yang tumbuh di dalam saluran pencernaan dan memiliki kecenderungan untuk menyerang lapisan lambung. Bakteri H. pylori biasanya tidak berbahaya, tapi akan berbahaya ketika pertahanan tubuh kita lemah dan dia akan tumbuh subur di lambung yang menyebabkan infeksi lambung yang ditandai dengan terbentuknya ulkus di lambung dan duodenum (usus duabelas jari).

Ini bukanlah jenis bakteri baru, karena sejatinya bakteri ini telah hidup berdampingan dengan manusia selama ribuan tahun. Infeksi diperkirakan menyebar dari mulut satu orang ke orang lain. Bisa juga ditularkan dari kotoran ke mulut. Tentu saja hal ini sebagai akibat kebersihan yang kurang, seperti tidak mencuci tangan setelah ke toilet dan tidak mencuci tangan sebelum makan. H. pylori  juga dapat menyebar melalui kontak dengan air atau makanan yang terkontaminasi.

Gejala Infeksi Lambung

Tidak semua orang yang telah menelan bakteri H. pylori mengalami infeksi lambung beserta gejalanya. Bahkan kebanyakan orang tidak mengalami gejala apapun.

Pada tahap awal, infeksi lambung menyebabkan gejala maag, gejala yang muncul termasuk sakit perut, terutama ketika perut kosong pada malam hari atau rasa nyeri yang bertambah hebat beberapa jam setelah makan. Rasa sakit biasanya digambarkan sebagai nyeri menggerogoti, dan mungkin hilang timbul. Dengan mengonsumsi obat asam lambung, seperti antasida, sudah dapat mengurangi rasa sakit ini.

Jika ternyata rasa sakit atau nyeri ulu hati begitu kuat dan tidak sembuh dengan pengobatan sederhana seperti itu, maka sebaiknya Anda berkunjung ke dokter.

Sejumlah gejala infeksi lambung lainnya yang mungkin berhubungan dengan infeksi H. pylori, termasuk:

  • Bersendawa berlebihan
  • Perut kembung
  • Rasa mual atau bahkan muntah
  • Tidak nafsu makan, atau anoreksia
  • Berat badan turun tanpa sebab yang jelas

Namun, ini adalah gejala umum yang juga bisa disebabkan oleh kondisi lain. Jadi, apabila Anda merasakan gejala ini menetap beberapa minggu bahkan setelah diobati dengan obat sederhana, maka langkah terbaik adalah memeriksakannya ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan pengobatan dini sebelum gejala infeksi lambung menjadi parah yang ditandai dengan muntah darah atau muntah warna hitam dan buang air besar warna hitam.

Langkah Pengobatan Infeksi  Lambung

Jika terbukti bahwa Anda memiliki infeksi lambung yang disebabkan oleh H. pylori namun tidak menyebabkan masalah atau gejala apapun dan Anda juga tidak memiliki risiko kanker lambung, maka pengobatan mungkin tidak diperlukan karena tidak akan memberikan manfaat apapun.

Namun apabila infeksi lambung menimbulkan gejala atau masalah pada lambung, maka diperlukan pengobatan yang tepat. Pengobatan diupayakan dapat menyembuhkan gejala peradangan lambung atau maag, tukak lambung dan duodenum serta dapat mengurangi risiko terkena kanker lambung.

Adapun pengobatan infeksi lambung yang dimaksud adalah:

Obat Infeksi Lambung

Penderita biasanya akan memerlukan dua kombinasi obat antibiotik yang berbeda, bersama-sama dengan obat lain yang berfungsi mengurangi asam lambung. Ketiganya memiliki efek sinergis, di mana ketika asam lambung berhasil diturunkan maka akan membantu antibiotik bekerja lebih efektif. Terapi semacam ini terkadang disebut sebagai triple terapi.

Beberapa obat yang digunakan dalam triple terapi untuk mengobati infeksi lambung meliputi:

Pengobatan dapat bervariasi tergantung pada riwayat medis sebelumnya, termasuk riwayat alergi terhadap obat-obat di atas.

Baca juga: Obat Maag Penurun Asam Lambung

Setelah menjalani pengobatan, selanjutnya diperlukan pemeriksaan ulang untuk H. pylori, apakah masih menginfeksi atau sudah benar-benar dimusnahkan. Dalam kebanyakan kasus, hanya perlu satu siklus pengobatan antibiotik untuk membasmi infeksi, tetapi ada juga yang memerlukan beberapa kali terapi dengan obat yang berbeda.

Perubahan Gaya hidup dan Makan

Belum ada bukti bahwa makanan dan gizi tertentu memiliki peran dalam mencegah atau menyebabkan penyakit ulkus peptikum pada orang yang terinfeksi H. pylori. Namun, makanan pedas, alkohol, dan merokok dapat memperburuk ulkus peptikum atau infeksi lambung serta mencegah proses penyembuhan.

Apa Komplikasi Infeksi Lambung?

Sudah kita bahas bahwa infeksi lambung yang disebabkan oleh H. Pylori dapat menyebabkan tukak lambung, namun infeksi atau tukak lambung itu sendiri dapat mengakibatkan komplikasi yang lebih serius. Termasuk:

  • Perdarahan internal saluran cerna, terjadi ketika ulkus peptikum begitu dalam sehingga mengenai lapisan pembuluh darah. Ditandai dengan muntah darah, dan buang air besar berwarna hitam.
  • Obstruksi, terjadi ketika ulkus mempertahankan makanan untuk meninggalkan lambung.
  • Perforasi, terjadi ketika tukak lambung sampai menembus dinding lambung.
  • Peritonitis adalah infeksi peritoneum, atau selaput rongga perut yang bisa mematikan.
  • Studi menunjukkan bahwa orang yang lambungnya terinfeksi bakteri H. pylori memiliki peningkatan risiko kanker lambung.

39 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Staphylococcal food poisoning. (2010, March 1). Retrieved from    (http://www.cdc.gov/foodsafety/diseases/staphylococcal.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app