HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Kembung Saat Menstruasi dan Cara Mengatasi

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 2 menit
Kembung Saat Menstruasi dan Cara Mengatasi

Perut kembung saat menstruasi merupakan salah satu keluhan banyak wanita. Haid biasanya memang disertai banyak keluhan, seperti pegal, kram perut dan kembung. Perut kembung akibat menstruasi berbeda dengan kembung biasa akibat masalah pada pencernaan. Adanya peningkatan pada hormon dapat mengakibatkan wanita yang tengah datang bulan juga mengalami gejala perut kembung, sembelit dan kekurangan cairan.

Kondisi ini termasuk normal karena tubuh wanita sedang bersiap dan mengalami pengikisan dinding rahim yang tidak mengalami pembuahan. Jika kembung saat sedang datang bulan terjadi secara berlebihan dan perlahan memburuk dan terus menyebabkan rasa sakit, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk diagnosa yang tepat.

Penyebab dari terjadinya kembung dan sembelit saat sedang menstruasi memang adalah kenaikan hormon. Kembung akan semakin mungkin terjadi jika gejala menstruasi lainnya juga terjadi, seperti sakit perut, siklus yang berubah-ubah, penurunan libido, sulit hamil, payudara yang terasa mengeras dan sakit, darah menstruasi yang banyak, jerawat, emosi yang naik turun, berat badan naik serta adanya kondisi Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).

Untuk mengatasi keluhan kembung saat menstruasi, atasi dengan melakukan penyesuaian gaya hidup, mulai dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari serta banyak berolahraga. 

Lakukan Kebiasaan-kebiasaan Berikut Agar Dapat Mengatasi Perut Kembung Saat Menstruasi:

1. Kurangi konsumsi kopi, teh dan alkohol

Bila memungkinkan, hentikan konsumsi kopi, teh, dan alkohol sama sekali. Kandungan dalam minuman-minuman tersebut membuat liver bekerja lebih keras karena adanya racun yang menumpuk sehingga liver sulit menghilangkan hormon-hormon yang tidak diinginkan tubuh, sehingga membuat perut Anda menjadi kembung. Jika harus mengonsumsi minuman khusus,pilihlah teh herbal.

2. Kurangilah konsumsi gula

Gula yang rutin dikonsumsi dapat menyebabkan kenaikan gula darah yang  signifikan sehingga tubuh merespons dengan melepaskan hormon stres dari kelenjar adrenal. Gangguan pada aliran hormon yang normal berlangsung secara terus-menerus ini lama-kelamaan akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Jika gejala-gejala menstruasi yang Anda alami terjadi karena Anda adalah penderita PCOS, maka Anda harus benar-benar membatasi gula dari konsumsi makanan sehari-hari Anda. Pilihlah pemanis berupa sirup maple, madu atau gula kelapa murni. 

3. Banyaklah mengonsumsi makanan bergizi

Pastikan Anda cukup mengonsumsi sayuran berdaun hijau gelap semacam brokoli, kale dan kangkung, disertai dengan karbohidrat kompleks seperti gandum utuh atau beras merah. Brokoli merupakan sumber selenium dan asam folat yang bagus untuk menutrisi tubuh dan memberikan cukup asupan serat. Serat membantu tubuh Anda bekerja menyerap dan mengeluarkan kelebihan hormon sehingga memperlancar buang air besar

4. Hindari kedelai

Makanan atau minuman yang terbuat dari kedelai mengandung kadar estrogen yang tinggi dan dapat mengganggu keseimbangan hormon seks. 

5. Hindari kebiasaan memasak atau memanaskan makanan dalam plastik

Kebiasaan menghangatkan makanan dalam microwave menggunakan wadah plastiknya dapat menyebabkan kandungan kimia dalam plastik meleleh dan bercampur dalam makanan sehingga mengganggu keseimbangan alami hormon. Gunakanlah wadah berbahan keramik atau alasi dengan kertas aluminium foil.


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Period poop: How does your period affect bowel movements?. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/327009.php)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app