Imipenem: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 10, 2019 Waktu baca: 4 menit

Karbapenem adalah kelas agen antibiotik yang sangat efektif yang biasa digunakan untuk pengobatan infeksi bakteri yang parah atau berisiko tinggi. Kelas antibiotik ini biasanya dicadangkan untuk infeksi bakteri MDR yang diketahui atau dicurigai resisten. 

Serupa dengan penisilin dan sefalosporin, karbapenem adalah anggota kelas antibiotik beta laktam, yang membunuh bakteri dengan mengikat protein pengikat penisilin, sehingga menghambat sintesis dinding sel bakteri.

Namun, agen ini secara individual menunjukkan spektrum aktivitas yang lebih luas dibandingkan dengan sebagian besar sefalosporin dan penisilin. Selain itu, karbapenem biasanya tidak terpengaruh oleh resistensi antibiotik yang muncul, bahkan terhadap beta-laktam lainnya.

Nah, pada artikel ini akan membahas salah satu obat antibiotik kelas karbapenem, yang biasa digunakan dalam mengatasi suatu infeksi bakteri. Obat tersebut yaitu obat Imipenem. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai obat Imipenem. Selamat membaca.

Mengenai Imipenem

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Bubuk larutan, Intravenous: 250 mg/20 mL, 500 mg/20 mL

Kandungan:

Obat antibiotik

Apa sih kegunaan dari obat Imipenem?

Obat Imipenem adalah antibiotik spektrum luas yang digunakan untuk infeksi bakteri parah yang disebabkan oleh organisme yang rentan. Obat ini biasa  digunakan untuk mengobati infeksi serius tertentu yang disebabkan oleh bakteri, seperti endokarditis (infeksi selaput jantung dan katup) dan saluran pernapasan (termasuk pneumonia), saluran kemih, perut, ginekologi, darah, kulit , infeksi tulang, dan sendi.

Obat Imipenem ada dalam kelas obat yang disebut antibiotik karbapenem. Obat ini bersifat bakterisidal dan bertindak dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri. Obat Imipenem memiliki spektrum aktivitas yang sangat luas secara in vitro, termasuk aktivitas melawan organisme aerob dan anaerob Gram-positif dan Gram-negatif, dan stabil terhadap hidrolisis oleh β-laktamase.

Obat Imipenem biasa di kombinasikan dengan obat Cilastatin. Obat Cilastatin termasuk dalam kelas obat yang disebut dehydropeptidase inhibitor. Obat ini bekerja dengan cara membantu imipenem tetap aktif di tubuh untuk jangka waktu yang lebih lama.

Berapa dosis yang digunakan pada obat Imipenem?

Obat Imipenem merupakan obat yang dapat diperoleh berdasarkan resep dari dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk injeksi dengan sediaan 250mg/20mL, 500mg/20mL). Berikut dosis obat Imipenem yang biasa diberikan:

  • Dosis Intramuskular untuk Gonore tanpa komplikasi
    Dewasa: 500 mg sebagai dosis tunggal.
  • Dosis Intramuskular untuk Rentan infeksi ringan sampai sedang
    Dewasa: 500 atau 750 mg setiap 12 jam.
  • Dosis Intravena untuk Profilaksis infeksi bedah
    Dewasa: 1 g dapat diberikan pada induksi anestesi, diikuti oleh 1 g 3 jam kemudian, dengan dosis tambahan 500 mg pada 8 dan 16 jam setelah induksi jika perlu.
  • Dosis Intravena untuk Rentan infeksi Dewasa: Dikombinasikan dengan cilastatin: (sebagai imipenem anhidrat) 1-2 g setiap hari dalam dosis terbagi setiap 6-8 jam, diberikan melalui infus IV. Dosis 250 atau 500 mg diinfuskan selama 20-30 menit, dan dosis 750 mg atau 1 g selama 40-60 menit. Maks: 4 g / hari atau 50 mg / kg.  
  • Anak: Berat badan > 40 kg: sama dengan dosis orang dewasa.
  • Anak usia> 3 bulan dan <40 kg: 15-25 mg / kg setiap 6 jam dengan infus IV. Dosis hingga 90 mg / kg dapat diberikan kepada anak yang lebih besar dengan fibrosis kistik
  • Neonatus dan bayi usia <3 bulan: usia 4 minggu-3 bulan, 25 mg / kg setiap 6 jam; usia 1-4 minggu, 25 mg / kg setiap 8 jam; hingga 1 minggu, 25 mg / kg setiap 12 jam. Maks:> 40 kg: 4 g / hari atau 50 mg / kg; <40 kg: 2 g / hari.

Bacalah petunjuk penggunaan obat sesuai yang tertera pada kemasan obat atau resep dokter. Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan. Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. 

Periksa dan perhatikan selalu tanggal pemakaian sebelum mengkonsumsi obat.

Apa saja efek samping dari penggunaan obat Imipenem?

Seiring dengan efek obat yang digunakan, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama.

Seperti halnya dalam penggunaan obat Imipenem yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:

Jika setelah menggunakan obat Imipenem terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan diatas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk, segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

Interaksi obat Imipenem

Ada beberapa obat-obatan yang harus dihindari saat mengkonsumsi obat Imipenem. Karena hal tersebut dapat menyebabkan efek berbahaya pada tubuh Anda. Contoh obat ini termasuk:

  • Risiko kejang yang meningkat ketika digunakan dengan obat ganciclovir
  • Ciclosporin dapat meningkatkan neurotoksisitas ifosfamide dan ifosfamide juga dapat meningkatkan kadar serum ciclosporin
  • Level serum dapat ditingkatkan oleh agen uricosuric. 
  • Dapat mengurangi kemanjuran asam valproat; monitor.

Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum mengkonsumsi obat Imipenem?

Hindari penggunaan obat ini untuk penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap obat Imipenem atau riwayat alergi obat-obatan jenis beta laktam lainnya.

Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya Anda memberi tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi baik itu vitamin, herbal, obat dari resep dokter atau tanpa resep dokter. Karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping jika dikombinasikan dengan obat Imipenem.

Sebelum mengunakan obat ini sebaiknya beri tahu dokter Anda mengenai riwayat medis Anda seperti gangguan CNS seperti epilepsi, gangguan ginjal dan hati, gangguan otak (mis. kejang, cedera kepala, tumor), penyakit perut atau usus.

Obat ini dapat menyebabkan vaksin bakteri hidup (seperti vaksin tifoid) tidak berfungsi dengan baik. Jangan melakukan imunisasi atau vaksinasi saat menggunakan obat ini kecuali dokter memberi tahu Anda.

Selama kehamilan, obat ini harus digunakan hanya ketika jelas dibutuhkan. Diskusikan kembali mengenai risiko dan manfaatnya dengan dokter.

Obat ini dapat masuk ke dalam ASI. Meskipun belum ada laporan tentang kerusakan pada bayi yang menyusui, konsultasilah kembali dengan dokter Anda sebelum menyusui.

Jangan menambah, mengurangi atau menghentikan dosis pengobatan tanpa ada saran dan anjuran dari dokter. Karena hal tersebut dapat memperburuk munculnya efek samping.

Jika setelah menggunakan obat ini tidak terdapat perbaikan atau terjadi perburukan terhadap kondisi kesehatan Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.





3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Primaxin (imipenem/cilastatin) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/primaxin-imipenem-cilastatin-342562)
Imipenem and Cilastatin Injection Drug Information. MedlinePlus. (https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a686013.html)
Imipenem - C12H17N3O4S. U.S. National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information. (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Imipenem)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app