Hyperparathyroidism - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Sep 19, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 4 menit

Hiperparatiroidisme terjadi ketika kelenjar paratiroid menghasilkan terlalu banyak hormon paratiroid (PTH). Kelenjar paratiroid adalah empat kelenjar endokrin seukuran kacang yang terletak di leher Anda. Kelenjar paratiroid melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid Anda. Kelenjar endokrin adalah organ yang berfungsi untuk memproduksi hormon yang diperlukan tubuh untuk menjalankan fungsinya.

Meskipun memiliki nama yang mirip dan berdekatan di leher Anda, kelenjar paratiroid dan tiroid adalah organ yang sangat berbeda. PTH membantu mengatur kadar kalsium, vitamin D, dan fosfor dalam tulang dan darah Anda.

Beberapa orang dengan kondisi ini tidak mengalami gejala apa pun dan tidak memerlukan perawatan. Pada kondisi yang parah, kondisi ini mungkin memerlukan pembedahan.

Apa Penyebab terjadinya hiperparatiroidisme?

Pada hiperparatiroidisme, satu atau lebih kelenjar paratiroid Anda menjadi terlalu aktif sehingga memproduksi PTH berlebihan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh tumor, pembesaran kelenjar, atau masalah struktural kelenjar paratiroid lainnya.

Ada tiga jenis hiperparatiroidisme: primer, sekunder, dan tersier.

Hiperparatiroidisme primer terjadi karena salah satu kelenjar paratiroid Anda mengalami gangguan. Gangguan yang dimaksud meliputi pertumbuhan kanker jinak pada kelenjar paratiroid yang menyebabkan peningkatan hormon paratiroid. Hiperparatiroidisme primer cenderung terjadi pada orang yang :

  • memiliki kelainan bawaan tertentu yang mempengaruhi beberapa kelenjar di seluruh tubuh, seperti neoplasia endokrin multipel
  • kekurangan kalsium dan vitamin D
  • terpapar radiasi dari perawatan kanker
  • telah menggunakan obat yang disebut lithium untuk pengobatan gangguan bipolar
  • Hiperparatiroidisme sekunder

Jenis ini terjadi ketika Anda memiliki kondisi mendasar yang menyebabkan kadar kalsium Anda menjadi rendah secara tidak normal. Sebagian besar kasus hiperparatiroidisme sekunder disebabkan oleh gagal ginjal kronis yang menyebabkan kadar vitamin D dan kalsium yang rendah.

  • Hiperparatiroidisme Tersier

Jenis ini terjadi ketika kelenjar paratiroid Anda membuat terlalu banyak PTH setelah kadar kalsium Anda kembali normal. Tipe ini biasanya terjadi pada orang dengan masalah ginjal.

Gejala Hiperparatiroidisme

Gejala dapat bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada jenis hiperparatiroidisme yang Anda miliki.

Hiperparatiroidisme primer

Beberapa pasien dengan hiperparatiroidisme primer tidak memiliki gejala apa pun. Namun umumnya hipertiroidisme primer memiliki gejala yang dapat berkisar dari ringan hingga berat. Gejala ringan meliputi:

Gejala yang lebih berat meliputi : 

  • kehilangan nafsu makan
  • sembelit
  • muntah
  • mual
  • haus yang berlebihan
  • peningkatan frekuensi buang air kecil
  • kebingungan
  • masalah memori
  • batu ginjal

Hiperparatiroidisme sekunder

Pada tipe ini, Anda mungkin memiliki kelainan tulang, seperti patah tulang, sendi bengkak, dan kelainan bentuk tulang. Gejala lain tergantung pada penyebab yang mendasarinya, seperti gagal ginjal kronis atau kekurangan vitamin D yang parah.

Apakah Hiperparatiroidisme dapat dicegah?

Kondisi hiperparatiroidisme tidak dapat dicegah sepenuhnya. Khususnya jika Anda mengalami kondisi hiperparatiroidisme primer. Tetapi ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya hiperparatiroidisme sekunder. Diantaranya :

1) Rajin berolahraga

2) Menurunkan berat badan jika Anda obesitas

3) Mencukupi kebutuhan kalsium harian

4) Mencukupi kebutuhan Vitamin D harian

Bagaimana penanganan Hiperparatiroidisme?

Diagnosa

Untuk mengkonfirmasi diagnosa hiperparatiroidisme, Dokter Anda perlu melakukan beberapa pemeriksaan, yang meliputi :

Tes darah

Tes darah dapat memberikan informasi mengenai kadar PTH tinggi, kadar alkali fosfatase tinggi, dan kadar fosfor yang rendah yang dapat membantu dokter untuk menegakan diagnosa hiperparatiroidisme.

Tes Urin

Tes urin dapat membantu dokter untuk menentukan seberapa parah kondisi Anda dan apakah kondisi ini disebabkan oleh penyakit ginjal. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat berapa banyak kadar kalsium dalam kandungan urin.

Tes Ginjal

Dokter akan melakukan pemeriksaan rontgen perut Anda untuk memeriksa jika terdapat kelainan pada ginjal.

Perawatan Hiperparatiroidisme

Hiperparatiroidisme primer

Anda mungkin tidak memerlukan perawatan jika ginjal Anda bekerja dengan baik, kadar kalsium Anda hanya sedikit tinggi, atau jika kepadatan tulang Anda normal. Dalam hal ini, Anda disarankan untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D harian. Selain itu, Anda dapat melakukan pemeriksaan setahun sekali dan memeriksa kadar kalsium darah Anda dua kali setahun.

Jika tindakan konservatif tidak memperlihatkan perbaikan kondisi Anda, Ada beberapa pilihan perawatan yang mungkin dapat Anda pertimbangkan, yang meliputi :

  • Operasi pengangkatan kelenjar paratiroid.
  • Pemberian kalsimimetik, yang bertindak seperti kalsium dalam darah, adalah pengobatan lain. Pengobatan ini bertujuan untuk mengelabui kelenjar paratiroid agar mengurangi produksi PTH. 
  • Pemberian bisphosphonate, yang bertujuan untuk menjaga tulang Anda dari kehilangan kalsium, dan dapat membantu mengurangi risiko osteoporosis.
  • Terapi penggantian hormon yang dapat membantu tulang mempertahankan kalsium. Terapi ini dapat mengobati wanita pasca menopause dengan osteoporosis.

Hiperparatiroidisme sekunder

Perawatan melibatkan mengembalikan kadar PTH Anda ke tingkat yang normal dengan mengobati penyebab yang mendasarinya. Metode pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian vitamin D untuk kasus vitamin D deficiency yang parah dan pemberian suplemen kalsium dan vitamin D untuk gagal ginjal kronis. Anda mungkin juga perlu menjalani prosedur cuci darah jika mengalami gagal ginjal kronis.


24 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Timothy J. Legg, PhD, CRNP, Hyperparathyroidism (https://www.healthline.com/health/hyperparathyroidism), 16 January 2016.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app