HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Hemothorax - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 25, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Hemothorax merupakan kondisi dimana darah terkumpul di antara dinding dada dan paru-paru. Daerah ini merupakan area di mana darah terkumpul, yang dikenal sebagai rongga pleura. Penumpukan volume darah di ruang ini pada akhirnya dapat menyebabkan paru-paru Anda runtuh ketika darah mendorong bagian luar paru-paru.

Pengumpulan darah di dada dapat memiliki banyak penyebab. Kondisi ini paling umum terjadi setelah cedera dada atau operasi yang mencakup pembukaan dinding dada, terutama operasi jantung atau paru-paru. Kondisi tertentu yang menyebabkan darah Anda tidak menggumpal dengan benar juga dapat menyebabkan hemotoraks.

Hemothorax dapat disebabkan oleh faktor penyebab yang juga menyebabkan pneumotoraks. Pneumotoraks terjadi ketika terlalu banyak udara masuk antara dinding dada dan paru-paru. Hal ini mengakibatkan terlalu banyak tekanan pada paru-paru dan menyebabkan paru-paru atau sebagian paru-paru runtuh.

Apakah Penyebab Penyakit Hemothorax?

Penyebab paling umum dari hemothorax adalah cedera trauma pada dada. Contohnya termasuk jatuh keras di bagian depan tubuh atau mengalami kecelakaan mobil dan bagian dari kendaraan dan mengenai dada dengan sangat keras.

Cedera ini dapat merusak dinding dada, paru-paru, dan pembuluh darah utama di sekitar dada. Ini memungkinkan darah bocor ke rongga dada  dan memberi tekanan pada paru-paru. Tusukan pada dada juga dapat menyebabkan darah bocor ke rongga dada dan menyebabkan hemotoraks.

Hemothorax juga dapat terjadi sebagai komplikasi dari operasi jantung atau paru-paru yang membutuhkan ahli bedah untuk membuka dinding dada. Darah dapat bocor ke rongga dada jika darah tidak menggumpal dengan benar setelah ahli bedah menutup sayatan, atau jika organ atau pembuluh darah terbuka dan bocor darah.

Kemungkinan penyebab lain hemotoraks meliputi:

  • darah tidak membeku dengan baik dan bocor ke rongga dada
  • kanker di paru-paru
  • cairan dan kanker di sekitar paru-paru, yang disebut efusi pleura ganas
  • tumor kanker di dinding dada
  • pembuluh darah besar terkoyak ketika kateter dimasukkan
  • infark paru
  • sindrom Ehlers-Danlos (EDS) tipe 4, suatu kondisi yang mempengaruhi jaringan ikat

Dalam kasus yang jarang terjadi, terutama di luar Amerika Serikat dan negara maju lainnya, hemotoraks dapat disebabkan oleh tuberkulosis (TB). Hemothorax juga dapat terjadi tiba-tiba selama kehamilan atau setelah Anda melahirkan. Kondisi ini dikenal sebagai hemotoraks spontan, dimana kondisi ini tidak selalu memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi.

Gejala Penyakit Hemothorax

Gejala hemothorax yang paling umum terjadi, meliputi:

  • rasa sakit atau perasaan berat di dada
  • merasa cemas atau gugup
  • dispnea, atau kesulitan bernapas
  • bernafas dengan cepat
  • detak jantung tidak normal cepat
  • berkeringat dingin
  • kulit menjadi pucat
  • demam tinggi lebih dari 100 ° F (38 ° C)

Jika jantung Anda berdetak kencang dan mengalami kesulitan bernapas, segera pergi ke ruang gawat darurat untuk diperiksa apakah ada hemothorax atau kondisi lain yang mungkin menyebabkan gejala ini.

Diagnosis Penyakit Hemothorax

Dokter akan menganjurkan beberapa jenis tes pencitraan dada dan paru-paru untuk melihat apa yang menyebabkan perdarahan, terutama jika Anda memiliki cedera atau trauma dada.

CT scan dapat menunjukkan struktur di sekitar dada dan paru-paru sehingga dokter dapat melihat adanya kelainan. Dokter juga dapat melakukan rontgen jika Anda mengalami patah tulang atau cedera di bagian dada atau perut lainnya.

Apabila kondisi lain dicurigai mendasari penyakit hemothorax seperti kanker, TBC , dokter akan merekomendasikan tes darah atau pencitraan lebih lanjut untuk mendiagnosis dan memberi pengobatan yang paling sesuai.

Pengobatan Penyakit Hemothorax

Jika Anda memiliki penyakit hemothorax, penanganan darurat utama yang dilakukan adalah dengan menggunakan ventilator dengan pipa, kemudian dimasukkan melalui hidung ke tenggorokan, untuk mendukung pernapasan dan memastikan Anda mendapatkan oksigen yang cukup.

Penanganan yang paling penting untuk hemothorax adalah untuk mengeluarkan darah dari rongga dada. Penempatan tabung melalui otot-otot, jaringan dada, dan masuk melalui tulang rusuk ke dalam rongga dada untuk mengalirkan darah, cairan, atau udara yang terkumpul. Prosedur ini disebut thoracentesis atau thoracostomy.

Jika perdarahan berlanjut, operasi dada untuk mengobati penyebab perdarahan mungkin akan dilakukan. Prosedur operasi dada ini juga dikenal sebagai torakotomi. Jenis torakotomi yang dibutuhkan didasarkan pada bagian dada atau organ mana yang perlu dioperasi oleh dokter bedah Anda.

Setelah dokter bedah Anda menyelesaikan operasi, tabung akan tetap dimasukkan ke dalam dada Anda untuk mengalirkan darah atau cairan yang tersisa.

Komplikasi

Kehilangan banyak darah dari kondisi ini dapat menyebabkan tubuh mengalami syok, karena kurangnya darah dan oksigen yang dipompa ke seluruh organ-organ tubuh.

Syok yang disebabkan oleh kehilangan darah disebut dengan syok hipovolemik. Syok ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang atau permanen pada organ-organ, termasuk jantung, paru-paru, dan otak Anda.

Darah yang masuk ke rongga dada dapat menginfeksi cairan di area sekitar paru-paru. Jenis infeksi ini dikenal sebagai empyema. Infeksi empiema yang tidak diobati dapat menyebabkan sepsis, yang terjadi ketika peradangan terjadi di seluruh tubuh Anda. Sepsis bisa berakibat fatal jika tidak segera diobati.

Paru-paru yang kolaps, jika tidak diobati, dapat menyebabkan pernapasan berhenti. Kondisi ini dikenal sebagai gagal pernafasan dan dapat berakibat fatal.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Deborah Weatherspoon, PhD, RN, CRNA, Hemothorax (https://www.healthline.com/health/hemothorax), 28 August 2017.
Carissa Stephens, R.N., CCRN, CPN, Hemothorax (https://www.medicalnewstoday.com/articles/318184.php), 1 July 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app