Miom Saat Hamil, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Des 5, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Miom Saat Hamil, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Fibroid rahim alias miom dapat terjadi pada setiap wanita, termasuk ibu hamil sekalipun. Bahkan, sekitar 10% wanita hamil ditemukan memiliki miom dan gejalanya tidak disadari, sebab biasanya miom sudah berkembang bahkan sebelum kehamilan. Lantas, bagaimana cara mengetahui gejala miom saat hamil? Apakah ini kondisi berbahaya bagi janin dalam kandungan?

Apa itu miom?

Miom adalah sebuah tumor jinak yang tumbuh di sekitar dinding rahim atau bagian luar rahim. Selain pada wanita sehat pada umumnya, miom ternyata juga bisa muncul saat hamil.

Pada wanita yang sedang hamil, biasanya miom sudah berkembang bahkan sebelum kehamilan. Adanya miom dalam rahim baru ditemukan melalui pemeriksaan USG selama kehamilan.

Setiap ibu hamil pada umumnya memiliki ukuran miom yang berbeda-beda. Ada ibu hamil yang memiliki miom berukuran besar, tapi ada juga yang memiliki miom cukup kecil.

Pada beberapa kasus, ukuran miom akan semakin berkembang sehingga menambah ukuran rahim. Namun, kondisi ini pada umumnya tidak berkaitan dengan kanker rahim

Tanda dan gejala miom saat hamil

Munculnya miom sering kali tidak diikuti dengan gejala apa pun, sehingga kebanyakan wanita tidak menyadari saat ada miom yang tumbuh di rahimnya. Begitu juga dengan gejala miom saat hamil yang bisa berbeda-beda, tergantung dari ukuran, lokasi, hingga jumlah miom yang muncul dalam tubuh. 

Secara umum, tanda dan gejala miom antara lain:

Baca Juga: Alasan Dibalik Perut Kencang Saat Hamil Muda dan Hamil Tua

Tumor jinak miom dapat tumbuh di dalam dinding rahim atau bagian luar rahim. Pada sebagian kecil wanita yang mengalami miom saat hamil, kemungkinan mereka akan mengalami komplikasi kehamilan berupa nyeri pada bagian perut. 

Gejala miom saat hamil juga bisa berupa terjadinya perdarahan ringan pada vagina. Namun, Anda tak perlu khawatir sebab biasanya kondisi ini tidak membahayakan janin dalam kandungan.

Meski begitu, Anda tetap perlu waspada sebab ukuran miom bisa terus bertambah akibat pengaruh hormon kehamilan. Miom saat hamil juga bisa jadi berbahaya bagi janin jika ukuran miomnya terus membesar.

Bila tak segera diatasi, kasus miom saat hamil ini bisa memicu persalinan prematur hingga keguguran. Namun, tak jarang juga ukuran miom justru berkurang tanpa adanya alasan yang jelas. 

Baca Juga: Perdarahan Saat Hamil Muda, Jangan Abaikan!

Apa penyebab munculnya miom saat hamil?

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab munculnya miom saat hamil. Namun, setidaknya ada beberapa faktor yang dapat memicu pertumbuhan miom dalam rahim, antara lain:

  • Hormon. Hormon yang diproduksi oleh ovarium dapat menyebabkan lapisan rahim mengalami regenerasi pada setiap siklus menstruasi. Regenerasi sel inilah yang dapat merangsang pertumbuhan miom. 
  • Kehamilan. Produksi hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan dapat memicu pertumbuhan miom dalam rahim.
  • Riwayat keluarga. Jika ada salah satu anggota keluarga yang memiliki miom, maka Anda berisiko mengalami hal serupa di masa mendatang.

Cara mengatasi miom saat hamil

Karena tumbuhnya miom biasanya tidak menimbulkan rasa sakit atau keluhan, tertentu, maka dokter akan melakukan pemeriksaan USG. Setelah dipastikan adanya miom, maka dokter baru akan menentukan penanganan sesuai dengan tingkat keparahan miom.

Sebagai langkah awal, dokter akan meminta ibu hamil untuk istirahat total (bed rest). Anda juga dianjurkan untuk mengompres perut dengan air hangat bila perut terasa nyeri.

Ibu hamil juga tidak disarankan untuk minum obat tanpa anjuran dokter. Konsumsi obat secara sembarangan dapat mengganggu kondisi janin dan hormon dalam tubuh, sehingga berisiko memicu miom saat hamil. 

Baca Juga: 11 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Hamil (Termasuk Ngecat Kamar Bayi!)


40 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Laughlin-Tommaso SK. Alternatives to hysterectomy: Management of uterine fibroids. Obstetrics and Gynecology Clinics of North America. 2016;43:397.
Stewart EA. Clinical practice. Uterine fibroids. New England Journal of Medicine. 2015;372:1646.
Warner KJ. Allscripts EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. May 2, 2019.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app