Waspadai 4 Tanda dan Gejala Kekurangan Vitamin Saat Puasa

Dipublish tanggal: Apr 18, 2019 Update terakhir: Mar 31, 2021 Waktu baca: 3 menit
Waspadai 4 Tanda dan Gejala Kekurangan Vitamin Saat Puasa

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Perubahan pola makan selama berpuasa membuat setiap orang rentan mengalami kekurangan vitamin saat puasa.
  • Merasa lelah sepanjang hari padahal tidur Anda sudah cukup malam tadi? Hal ini bisa jadi gejala kekurangan vitamin D.
  • Bibir pecah-pecah dan sariawan bukan cuma jadi pertanda dehidrasi, tetapi juga gejala kekurangan vitamin C saat puasa.
  • Kekurangan vitamin A saat puasa dapat menyebabkan pandangan kabur, mata kering, dan meningkatkan risiko rabun senja.
  • Mengalami rambut rontok saat puasa mungkin bisa jadi hal normal, tapi juga pertanda kekurangan vitamin B saat puasa.
  • Jaga selalu kesehatan Anda selama berpuasa dengan minum vitamin dan suplemen yang tersedia di HDmall. Beli sekarang di sini.

Vitamin adalah nutrisi yang sangat penting untuk menjaga fungsi semua sel dan jaringan tetap normal. Itulah kenapa Anda wajib mengonsumsi makanan bergizi seimbang setiap hari supaya tubuh tidak kekurangan vitamin.

Namun ketika bulan Ramadhan tiba, setiap orang rentan mengalami kekurangan vitamin saat puasa. Hal ini dikarenakan tubuh sedang menyesuaikan dengan pola makan yang baru. Dari yang semula Anda bisa makan 3 kali sehari tapi sekarang hanya bisa makan saat sahur dan berbuka puasa saja.

Kekurangan satu jenis vitamin saja dapat mengganggu cara kerja organ dalam tubuh. Lantas, apa saja gejala dan tanda dan gejala kekurangan vitamin saat puasa Ramadhan yang perlu diwaspadai? Mari simak ulasannya berikut ini.

Gejala kekurangan vitamin saat puasa Ramadhan

Berikut ini berbagai tanda dan gejala kekurangan vitamin saat puasa, di antaranya:

1. Kelelahan

Merasa lelah sepanjang hari padahal tidur Anda sudah cukup malam tadi? Hal ini bisa jadi gejala kekurangan vitamin D.

Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Medicine tahun 2016, asupan vitamin D yang cukup bisa membantu mengatasi kelelahan. Para ahli bahkan menemukan bahwa orang-orang dengan cukup vitamin D cenderung lebih berenergi dan tak mudah lelah saat puasa Ramadhan.

Ada banyak makanan sumber vitamin D yang bisa Anda pilih, di antaranya susu, ikan, yogurt, hingga jamur. Olah berbagai jenis makanan tersebut menjadi menu sahur dan berbuka puasa sehat dan lezat.

Baca Selengkapnya: 10 Sumber Makanan yang Mengandung Vitamin D Terbaik

2. Bibir pecah-pecah dan sariawan

Bibir pecah-pecah dan sariawan adalah masalah yang umum terjadi saat puasa Ramadhan. Bukan cuma sekadar tanda dehidrasi, hal tersebut juga bisa menjadi gejala kekurangan vitamin.

Bibir pecah dan sariawan adalah dua gejala kekurangan vitamin B12 yang paling umum. Tidak hanya itu, ciri-ciri kekurangan vitamin B12 juga ditandai dengan kulit wajah pucat dan gangguan mood saat puasa Ramadhan.

Untuk mengatasi gejala kekurangan vitamin B12 saat puasa, segera tambahkan asupan vitamin dalam menu sahur dan buka puasa Anda. Bisa dengan makan daging merah, telur, atau berbagai jenis ikan. 

Baca Juga: Cara Mengobati Sariawan Dengan Cepat, Tepat, dan Efektif

3. Pandangan tidak jelas atau kabur

Gejala kekurangan vitamin juga bisa dirasakan oleh mata. Kekurangan vitamin A saat puasa dapat menyebabkan pandangan kabur, mata kering, hingga meningkatkan risiko rabun senja.

Vitamin A adalah jenis vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan mata. Kekurangan vitamin A saat puasa dapat menghambat produksi pigmen rhodopsin pada mata.

Rhodopsin adalah pigmen dalam retina yang berfungsi untuk memperjelas penglihatan di malam hari. Ketika asupan vitamin A dalam tubuh tidak cukup, maka jumlah pigmen rhodopsin akan berkurang dan menyebabkan rabun senja.

Supaya gejala kekurangan vitamin saat puasa tidak semakin parah, penuhi asupan vitamin A sesegera mungkin. Beragam sumber makanan yang mengandung tinggi vitamin A adalah daging merah, telur, ikan, sayuran berwarna hijau atau kuning, dan produk susu.

4. Rambut rontok

Kaget saat tiba-tiba mengalami rambut rontok saat puasa di bulan Ramadhan? Walaupun kadang menjadi hal yang normal, mungkin juga Anda mengalami gejala kekurangan vitamin saat puasa, khususnya vitamin B.

Dari sekian banyak jenis vitamin B yang ada, rambut rontok umumnya disebabkan oleh kekurangan vitamin B3 (niasin), vitamin B7 (biotin), vitamin B9 (folat). Kekurangan vitamin B ini otomatis membuat rambut jadi tidak kuat menempel pada kulit kepala. Alhasil, rambut jadi menipis dan mudah rontok saat puasa Ramadhan.

Anda dapat memenuhi kebutuhan vitamin B harian dengan mengonsumsi daging, ikan, gandum utuh, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Seluruh jenis makanan tersebut bisa diolah menjadi sajian menu sahur dan buka puasa favorit Anda di bulan Ramadhan. Misalnya membuat sup kacang, sayur bayam, ikan panggang, dan sebagainya.

Sekarang ini juga sudah banyak suplemen khusus untuk mengatasi rambut rontok. Namun sebelum memutuskan minum suplemen vitamin saat puasa, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter.

Nah, sekarang Anda tahu apa saja gejala kekurangan vitamin saat puasa dan cara mengatasinya. Bila gejalanya terus memburuk hingga mengganggu aktivitas di bulan Ramadhan, segera periksakan diri ke dokter terdekat.

Baca Selengkapnya: 5 Kiat Jitu Menjaga Daya Tahan Tubuh Tetap Sehat Saat Puasa


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
11 symptoms of vitamin B-12 deficiency. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/324265)
Vitamin D supplementation improves waist-to-hip ratio and fasting blood glucose in vitamin D deficient, overweight or obese Asians: A pilot seconda... . National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30321667)
11 Signs and Symptoms of Thiamine (Vitamin B1) Deficiency. Healthline. (https://www.healthline.com/nutrition/thiamine-deficiency-symptoms)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app