Fluorometholone: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 17, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 24, 2019 Waktu baca: 3 menit

Fluorometholone termasuk dalam kelas obat yang disebut kortikosteroid oftalmik yaitu kortikosteroid yang digunakan untuk mengobati kondisi mata akibat peradangan dan pembengkakan. Dokter Anda dapat memesan obat ini jika Anda memiliki infeksi pada mata, cedera pada mata, operasi, atau kondisi lain pada mata. Fluorometholone dikenal dengan beberapa nama merek, seperti:

  • Flarex
  • FML Forte Liquifilm
  • Liquifilm FML
  • FML S.O.P.

Fluorometholone hanya tersedia dengan resep dari penyedia layanan kesehatan. Fluorometholone tersedia dalam bentuk salep atau tetes mata. Biasanya, Fluorometholone disimpan pada suhu kamar, tetapi Anda mungkin diminta untuk menyimpan Fluorometholone tetes mata pada kondisi yang lebih dingin.

Mengenai Fluorometholone

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tetes mata

Kandungan:

Obat kortikosteroid 

Apa saja kegunaan Fluorometholone?

Ada berbagai kondisi di mana fluorometholone dapat digunakan yang meliputi:

  • Konjungtivitis alergi
  • Panas atau rasa terbakar akibat bahan kimia pada mata
  • Cedera pada kornea
  • Giant papillary conjunctivitis (GPC), sejenis reaksi alergi dimana benjolan terjadi di bawah kelopak mata karena iritasi
  • Keratitis, atau peradang kornea (selaput transparan yang melapisi mata)
  • Peradangan pada mata setelah operasi
  • Vernal keratoconjunctivitis (VKC), alergi serius yang mempengaruhi permukaan mata dan paling sering terjadi pada anak laki-laki • Uveitis anterior kronis (CAU), peradangan yang mempengaruhi bagian depan bola mata

Apa keunggulan Fluorometholone dibandingkan dengan obat kortikosteroid lainnya?

Sebuah penelitian menunjukan bahwa dibandingkan dengan obat anti-peradangan pada mata lainnya, Fluorometholone memiliki kemungkinan yang lebih kecil dalam meningkatkan tekanan pada bola mata dibandingkan dengan obat lain di kelas yang sama.

Bagaimana dosis dan penggunaan Fluorometholone?

Fluorometholone tersedia dalam bentuk topikal (obat luar baik itu krim atau tetes mata), secara umum, Fluorometholone tersedia dalam 3 jenis merek dengan perbedaan konsentrasi pada ketiganya.

  • FML, Bentuk: suspensi ophthalmic (tetes mata), Konsentrasi: 0,1%
  • FML Forte, Bentuk: suspensi ophthalmic (tetes mata), Konsentrasi: 0,25%
  • Flarex, Bentuk: suspensi ophthalmic (tetes mata), Konsentrasi: 0,1%

Dokter Anda akan meresepkan dosis untuk Anda secara khusus. Seberapa sering Anda harus menggunakan obat ini tergantung dari kondisi Anda. Usahakan untuk tetap konsisten dengan jadwal pemberian dosis dan jangan menggunakan obat ini selain seperti yang diarahkan oleh dokter.

Selama menggunakan obat ini, Anda juga tidak direkomendasikan untuk memakai lensa kontak, lepaskan lensa kontak sebelum Anda meneteskan obat ini ke mata Anda - beberapa lensa kontak dapat menyerap fluorometholone. Anda dapat memasang kembali lensa kontak Anda 15 menit setelah menggunakan obat.

Untuk cara penggunaannya, teteskan obat ini ke mata Anda 2 - 4 kali sehari. Selama 24 hingga 48 jam pertama pengobatan, dosis dapat ditingkatkan secara aman menjadi 2 tetes setiap satu jam.

Jika Anda menggunakan obat ini untuk mengatasi kondisi yang berlangsung lama, Anda tidak boleh menghentikan pengobatan secara tiba-tiba, pengobatan harus dilakukan secara bertahap dengan cara mengurangi frekuensi pemakaian.

Fluorometholone adalah obat kategori C kehamilan. Hal ini memiliki dua arti:

  • Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin ketika induk hewan tersebut diberikan obat ini
  • Belum ada cukup banyak penelitian yang dilakukan pada manusia untuk memastikan bagaimana obat ini dapat mempengaruhi janin

Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil. Obat ini hanya boleh digunakan jika manfaatnya lebih besar dibandingkan risiko yang bisa terjadi pada janin.

Efek samping apa yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Fluorometholone?

Ada beberapa efek samping yang terkait dengan penggunaan Fluorometholone, efek samping yang terjadi dapat berkisar dari efek samping ringan hingga yang lebih berat.

Efek samping ringan termasuk:

  • Rasa terbakar, gatal, menyengat, atau iritasi pada mata
  • Mata merah
  • Perasaan seperti ada yang mengganjal di mata Anda
  • Penglihatan buram
  • Kelopak mata yang merah, bengkak, atau bengkak
  • Kelopak mata terkulai

Jika obat diserap ke dalam aliran darah, Anda mungkin mengalami efek samping yang lebih serius. Contoh efek samping sedang hingga berat adalah sebagai berikut:

  • Peningkatan berat badan yang nyata, terutama di wajah atau tubuh bagian atas
  • Luka tampaknya membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh
  • Pertumbuhan rambut pada daerah-daerah yang tidak semestinya
  • Kulit tampak menipis
  • Menstruasi menjadi tidak teratur
  • Gangguan fungsi seksual
  • Kelemahan dan kelelahan otot
  • Perubahan suasana hati seperti depresi dan kecemasan

Jika Anda mengalami tanda-tanda dan gejala reaksi alergi, segera konsultasikan dengan dokter Anda atau segera cari perawatan darurat jika Anda kesulitan bernapas atau menelan.

Apakah Fluorometholone dapat menimbulkan interaksi jika digunakan bersama dengan obat lain?

Beri tahu dokter Anda tentang obat yang Anda konsumsi termasuk obat yang diresepkan, obat yang tidak diresepkan, vitamin, obat herbal, suplemen makanan ataupun yang lainnya.

Perhatian 

Fluorometholone tidak dapat digunakan jika Anda mengalami infeksi akibat virus pada kornea dan konjungtiva, termasuk epitel keratitis herpes simpleks (dendritik keratitis), vaccinia, varicella, serta infeksi bakteri, jamur pada mata dan semua penyakit yang menyebabkan mata merah yang tidak diketahui penyebabnya.



8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app