Floctafenine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 17, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 24, 2019 Waktu baca: 3 menit

Prostaglandin adalah zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel tubuh dan memiliki beberapa fungsi penting. Prostaglandin menyebabkan peradangan, yang sebenarnya proses ini diperlukan selama fase penyembuhan. Tetapi proses peradangan juga dapat menimbulkan efek lain seperti rasa sakit, dan demam.

Dalam batas yang wajar, seseorang mungkin dapat mentolerir rasa sakit yang disebabkan oleh peradangan tersebut. Tetapi jika rasa sakit tidak hilang dalam jangka waktu yang cukup lama dan gejalanya bertambah parah, Anda mungkin membutuhkan pengobatan menggunakan obat anti radang.

Floctafenine termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau obat anti peradangan yang bukan merupakan golongan steroid. Obat ini digunakan untuk pengobatan jangka pendek dari nyeri ringan hingga sedang. Kerjanya dengan menghalangi produksi bahan kimia (prostaglandin) yang terlibat dalam menyebabkan rasa sakit dan peradangan.

Dokter Anda mungkin menyarankan obat ini untuk mengobati kondisi selain yang tercantum dalam artikel informasi obat ini. Selain itu, beberapa bentuk obat ini mungkin tidak digunakan untuk semua kondisi yang dibahas di sini. 

Mengenai Floctafenine

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

Obat NSAIDs

Bagaimana dosis dan cara penggunaan Floctafenine?

Floctafenin tersedia dalam bentuk tablet dengan sediaan 200mg per tablet. 

  • Untuk dosis Floctafenine untuk orang dewasa yang direkomendasikan adalah 200 mg hingga 400 mg setiap 6 hingga 8 jam sesuai kebutuhan untuk menghilangkan rasa sakit. 
  • Dosis harian maksimum yang disarankan adalah 1.200 mg.

Minumlah tablet floctafenine dengan segelas penuh air segera setelah makan atau bersama dengan makanan atau susu untuk mengurangi efek nyeri pada lambung.

Banyak hal yang dapat memengaruhi dosis obat yang dibutuhkan seseorang, seperti berat badan, kondisi medis lainnya, dan obat-obatan lainnya. Jika dokter Anda merekomendasikan dosis yang berbeda dari yang tercantum di sini, jangan mengubah cara Anda minum obat tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.

Penting untuk minum obat ini persis seperti yang ditentukan oleh dokter Anda. Jangan minum obat ini lebih sering atau untuk jangka waktu yang lebih lama dari yang ditentukan oleh dokter Anda.

Jika Anda lupa minum obat, minum sesegera obat yang terlewat dan lanjutkan dengan jadwal rutin Anda. Jika hampir waktunya untuk dosis Anda berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan dengan jadwal dosis reguler Anda. Jangan mengambil dosis ganda untuk menebus obat yang terlewat.

Simpan obat ini pada suhu kamar, lindungi dari cahaya dan kelembaban, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Efek samping apa yang dapat ditimbulkan bersamaan dengan penggunaan Floctafenine?

Seperti semua obat-obatan, obat ini dapat menyebabkan beberapa efek samping, terutama:

Setiap orang dapat memiliki reaksi yang berbeda terhadap suatu pengobatan. Jika Anda berpikir obat ini dapat menyebabkan efek samping (termasuk yang dijelaskan di sini, atau yang lain), bicarakan dengan dokter atau apoteker Anda untuk mengatasi efek samping tersebut.

Apakah Floctafenine aman digunakan bersamaan dengan obat lain?

Tidak dianjurkan untuk menggabungkan obat ini dengan obat antiinflamasi lainnya seperti ibuprofen (Advil, Motrin), naproxen (Aleve) atau diklofenak (Voltaren Emulgel).

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat atau suplemen lain. Interaksi obat, dapat ditangani dengan penyesuaian dosis atau perubahan jadwal pengobatan. Periksa dengan tenaga profesional medis seperti dokter atau apoteker Anda sebelum menggunakan obat ini dalam kombinasi dengan obat lain , vitamin atau produk herbal.

Perhatian

Konsultasikan dengan dokter sebelum Anda menggunakan obat ini jika Anda memiliki kondisi kesehatan lain yang mungkin dapat menjadi suatu kontraindikasi dalam penggunaan obat ini. Floctafenine tidak boleh dikonsumsi bagi Anda yang:

  • Alergi terhadap floctafenine atau salah satu bahan obat yang terkandung di dalamnya
  • Saat ini sedang menggunakan obat NSAID lainnya
  • Sedang minum obat beta-blocker (mis., propranolol, metoprolol)
  • Telah memiliki reaksi alergi terhadap ASA atau obat antiinflamasi lainnya
  • Memiliki riwayat atau baru-baru ini menderita penyakit radang lambung dan usus seperti tukak lambung atau kolitis ulserativa
  • Memiliki kondisi gagal jantung yang parah, penyakit jantung koroner, atau kardiomiopati iskemik
  • Memiliki gangguan kerusakan hati yang cukup parah
  • Memiliki gangguan fungsi ginjal yang cukup parah

Selain itu, obat ini tidak boleh digunakan selama kehamilan kecuali manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil saat menggunakan obat ini, segera hubungi dokter Anda. Obat ini mungkin bisa masuk ke dalam ASI jika digunakan dalam jumlah banyak, sehingga tidak boleh digunakan oleh ibu menyusui.



4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app