Fasidol Forte: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Agu 13, 2019 Waktu baca: 6 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Fasidol Forte adalah adalah obat yang digunakan sebagai penurun panas khususnya untuk dewasa dan juga digunakan sebagai obat pereda nyeri ringan 
  • Fasidol Forte mengandung paracetamol yang dijual bebas di pasaran dengan sediaan kaplet forte 650 mg. Bisa juga digunakan sebagai obat antiinflamsi (peradangan)
  • Efek samping ringan penggunaan Fasidol Forte pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah, bahkan meningkatkan risiko terjadinya perdarahan lambung
  • Obat yang dapat berinteraksi dengan Fasidol Forte adalah Metoclopramide, Carbamazepine, Fenobarbital, Fenitoin, Kolestiramin, Lixisenatide, dan Warfarin
  • Klik untuk mendapatkan Fasidol Forte atau obat saraf & otak lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Fasidol Forte adalah adalah obat yang digunakan sebagai penurun panas khususnya untuk dewasa (untuk bayi dan anak sebaiknya memilih sediaan sirup atau drops). Obat demam ini juga digunakan sebagai pereda nyeri ringan seperti sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya.

Fasidol Forte mengandung obat paracetamol, yang memiliki aktivitas antipiretik (penurun demam) sekaligus analgetik (pereda nyeri). Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak signifikan.

Cara kerja obat paracetamol yang diketahui sekarang adalah dengan menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX). Enzim ini berperan pada pembentukan prostaglandin yaitu senyawa penyebab nyeri. Dengan dihambatnya kerja enzim COX, maka jumlah prostaglandin pada sistem saraf pusat menjadi berkurang sehingga respon tubuh terhadap nyeri berkurang. Paracetamol menurunkan suhu tubuh dengan mengendalikan pusat pengendali suhu tubuh di otak.

Mengenai Fasidol Forte

Golongan

Jual bebas

Kemasan

Fasidol Forte dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Dos 10 x 10 kaplet forte 650 mg

Kandungan

tiap tablet Fasidol Forte mengandung Paracetamol 650 mg

Manfaat Fasidol Forte

Berbagai manfaat Fasidol Forte adalah sebagai berikut:

1. Sebagai penurun panas (antipiretik)

Fasidol Forte (paracetamol) digunakan untuk menurunkan demam pada segala usia. Namun obat ini sebaiknya digunakan bila suhu tubuh sudah benar-benar tinggi dan membutuhkan terapi obat penurun panas.

Menurut rekomendasi WHO, penggunaan obat penurun panas dilakukan bila suhu tubuh lebih besar dari 38.5 °C. Paracetamol adalah salah satu obat yang sering digunakan dalam berbagai merk sediaan obat flu dan pilek. Oleh karena itu, jika sediaan obat flu Anda tidak mengandung paracetamol, Anda bisa menggunakan Fasidol Forte jika Flu disertai demam.

2. Sebagai pereda nyeri (analgetik)

Obat yang mengandung paracetamol bisa digunakan untuk meredakan nyeri kategori ringan atau sedang, seperti:

  • Untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya. Pada nyeri yang lebih berat seperti nyeri pasca operasi biasanya dikombinasikan dengan NSAID atau analgetic opioid.
  • Kombinasi paracetamol dengan kafein adalah obat lini pertama pada pengobatan migrain.
  • Paracetamol bisa dipilih untuk meredakan nyeri pada arthritis (radang sendi) ringan, memiliki potensi yang sama dengan aspirin tetapi efek sampingnya lebih ringan.

3. Sebagai anti inflamasi (antiradang)

Meskipun tidak sekuat obat anti inflamasi golongan NSAID, paracetamol juga memiliki khasiat sebagai antiinflamasi. Dalam beberapa kasus, misalnya pasien memiliki riwayat hipersensitif terhadap obat-obat golongan NSAID, paracetamol bisa dipilih sebagai alternatif yang aman.

4. Penyakit atau kondisi terkait

  • Flu Singapura
  • Demam berdarah
  • Nyeri Sendi
  • Sakit Gigi

Dosis Fasidol Forte

Fasidol Forte (paracetamol) diberikan dengan dosis sebagai berikut:

  • Anak: 10-15mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4 x sehari dengan dosis maksimal 30mg/kgBB/hari
  • Dewasa: 0,5-1 gram (1-2 tablet) tiap 6-8 jam, maksimal 3 gram (6 tablet) per hari

Efek samping Fasidol Forte

Secara umum Fasidol Forte bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut beberapa efek samping Fasidol Forte yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan risiko terjadinya perdarahan lambung.
  • Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang, dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal termasuk gagal ginjal akut.
  • Efek samping pada kulit kejadiannya jarang. Pada tahun 2013, FDA (US Food and Drug Administration) memperingatkan kemungkinan terjadinya efek pada kulit seperti sindrom stevens-johnson dan nekrolisis epidermal toksik akibat pemakaian paracetamol, meski hal ini sangat jarang namun bisa fatal jika terjadi.
  • Dapat menyebabkan kerusakan hati, terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada orang-orang yang mengonsumsi alkohol.
  • Beberapa ahli menyarankan untuk menghindari penggunaan obat demam ini pada penderita asma terutama anak-anak, karena ada kemungkinan menyebabkan peningkatan risiko asma ataupun memperburuk penyakit asma yang telah diderita sebelumnya.
  • Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian obat penurun panas ini sangat jarang, namun jika terjadi pertolongan medis harus segera diberikan karena bisa menyebabkan syok anafilaksis yang berakibat fatal
  • Beberapa ahli mengaitkan penggunaan paracetamol oleh ibu hamil, dengan risiko terjadinya asma pada anak-anak dan peningkatan ADHD. Namun, paracetamol tetap dianjurkan sebagai obat pilihan pertama sebagai pereda nyeri dan penurun demam selama kehamilan, meski tetap harus memperhatikan risikonya.

Interaksi Obat

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Fasidol Forte adalah:

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Fasidol Forte adalah sebagai berikut :

  • Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.
  • Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
  • Gunakan obat penurun panas ini sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
  • Meskipun efek Fasidol Forte terhadap perdarahan lambung relatif lebih kecil daripada obat-obat golongan NSAID, ada baiknya obat demam ini dikonsumsi setelah makan.
  • Buang semua sisa obat Fasidol Forte yang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
  • Hati-hati penggunaan pada ibu menyusui, sebab Paracetamol diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) meskipun dalam jumlah yang kecil. Obat ini adalah pilihan pertama sebagai pereda nyeri dan penurun panas bagi ibu menyusui, namun jika Anda ragu berkonsultasilah dengan dokter jika anda ingin menggunakan Fasidol Forte (paracetamol) saat menyusui.
  • Hati-hati penggunaan pada pasien yang mempunyai riwayat hipersensitif/alergi obat paracetamol, penyakit asma, gangguan fungsi hati atau ginjal.
  • Jika Anda mengkonsumsi alkohol, potensi terjadinya kerusakan hati sangat tinggi terutama pada pemakaian jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
  • Hentikan penggunaan jika muncul tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya karena jika terjadi bisa berakibat fatal.

Penggunaan Obat Fasidol Forte untuk Ibu hamil

FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) mengkategorikan paracetamol yang diminum dan lewat dubur kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin tetapi tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil secara terkontrol. Penelitian pada hewan secara terkontrol tidak menunjukkan efek buruk pada janin (kecuali penurunan kesuburan). Belum ada penelitian pada wanita hamil secara terkontrol yang menunjukkan risiko pada janin pada trimester berapapun.

Pada sediaan injeksi (suntikan) dalam kategori C yaitu:

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.

Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung paracetamol untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Fasidol Forte harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Artikel terkait:


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Kuffner, Edwin & Rumack, Barry. (2000). Treatment of Pain or Fever with Paracetamol (Acetaminophen) in the Alcoholic Patient. American journal of therapeutics. 7. 123-34. 10.1097/00045391-200007020-00009.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/12015719_Treatment_of_Pain_or_Fever_with_Paracetamol_Acetaminophen_in_the_Alcoholic_Patient)
Klotz, U. (2012). Paracetamol (Acetaminophen) - a Popular and Widely Used Nonopioid Analgesic. Arzneimittel-Forschung. 62. 355-9. 10.1055/s-0032-1321785.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/230599556_Paracetamol_Acetaminophen_-_a_Popular_and_Widely_Used_Nonopioid_Analgesic)
Anderson, Brian. (2008). Paracetamol (Acetaminophen): Mechanisms of action. Paediatric anaesthesia. 18. 915-21. 10.1111/j.1460-9592.2008.02764.x.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/23276860_Paracetamol_Acetaminophen_Mechanisms_of_action)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app