Dulcolax Paed Suppositoria: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Waktu baca: 4 menit

Dulcolax paed suppositoria adalah obat yang digunakan sebagai obat pencahar untuk mengatasi sembelit atau konstipasi. Dulcolax paed suppositoria mengandung bisacodyl, obat yang termasuk stimulan laxative yaitu obat yang merangsang motilitas usus terutama usus besar. Berikut ini adalah informasi lengkap dulcolax paed suppositoria yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.

pabrik

Boehringer ingelheim

golongan

Obat ini digolongan ke dalam kategori obat bebas terbatas, dengan lambang bulatan berwarna biru. Artinya, obat ini bisa diperoleh tanpa resep dokter di apotek atau toko-toko obat berijin resmi.

kemasan

Dulcolax paed suppositoria dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Dos 1 x 6 suppositoria 5 mg

Tersedia juga dulcolax suppositoria 10 mg, dan dulcolax tablet 5 mg.

kandungan

tiap kemasan dulcolax paed suppositoria mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Bisacodyl adalah obat pencahar (laxative) yang digunakan untuk mengatasi sembelit atau konstipasi. Obat ini adalah derivat trifenil metana yang termasuk obat pencahar jenis stimulan motilitas usus.
Mekanisme kerja bisacodyl adalah dengan merangsang saraf enterik sehingga menyebabkan kontraksi kolon (usus besar). Seperti obat stimulan laxative lainnya, obat ini terutama berfungsi untuk mengosongkan usus besar.

Indikasi

Kegunaan dulcolax paed suppositoria (bisacodyl) adalah untuk mengatasi sembelit atau konstipasi, dan untuk mengosongkan perut sebelum prosedur operasi, colonoscopy, endoscopy, x-ray, atau prosedur pada usus lainnya.

Kontra indikasi

Efek Samping

Berikut adalah beberapa efek samping dulcolax paed suppositoria (bisacodyl) yang mungkin terjadi :

  • Efek samping yang sering terjadi akibat pemakaian obat yang mengandung bisacodyl termasuk dulcolax paed suppositoria adalah terjadinya gangguan pada saluran pencernaan seperti rasa tidak nyaman atau kram perut.
  • Pada penggunaan jangka panjang, obat ini dapat menyebabkan diare dan efek samping yang terkait diare seperti hipokalemia. Namun pada kondisi tertentu, penggunaan obat ini untuk dalam jangka panjang kadang dilakukan, tetapi harus di bawah pengawasan dokter atau ahli terkait.
  • Sediaan suppositoria bisa menyebabkan iritasi lokal, terutama pada pasien yang peka terhadap polyethylene glycol (PEG).

Penggunaan oleh wanita hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan bisacodyl kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :

penelitian pada reproduksi hewan tidak  menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.

Penggunaan obat ini selama hamil, hanya boleh jika benar-benar dibutuhkan. Sebaiknya dilakukan perubahan pola makan terlebih dahulu, misalnya lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat.

Jika perubahan pola makan seperti di atas tidak memberikan hasil memuaskan, obat pencahar mungkin diperlukan. Sebaiknya dipilih obat pencahar jenis pembentuk massa tinja seperti metilselulosa, atau pencahar osmotik, seperti laktulosa terlebih dahulu. Jika benar-benar diperlukan obat pencahar stimulan seperti bisacodyl atau senna dapat digunakan.

Bisacodyl tablet atau supositoria telah banyak digunakan selama masa hamil tanpa adanya bukti terjadinya relaksasi uterus. Obat ini termasuk obat yang diabsorpsi minimal, oleh karena itu resiko terhadap janin dianggap rendah.

perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan dulcolax paed suppositoria, adalah sebagai berikut :

  • Penggunaan obat-obat pencahar termasuk dulcolax paed suppositoria (bisacodyl) pada anak-anak sebaiknya dihindari, kecuali telah diresepkan oleh dokter yang mengetahui dengan pasti kondisi anak tersebut. Perlu diketahui bahwa, frekuensi buang air besar yang jarang sangat biasa pada bayi. Hal ini karena bayi masih mengkonsumsi jenis makanan dengan sedikit variasi (misalnya, hanya susu saja) atau kurangnya asupan cairan dan makanan berserat. Jika peningkatan pemberian cairan dan makanan berserat tidak memberikan hasil memuaskan, obat pencahar osmotik seperti laktulosa atau obat pencahar pembentuk massa tinja seperti metilselulosa bisa dipilih.
  • Untuk mendapatkan efek obat yang cepat, gunakan obat ini saat perut kosong.
  • Tidak ada data bisacodyl diekskresikan ke dalam air susu ibu (ASI).

interaksi obat

  • Jangan menggunakan dulcolax paed suppositoria (bisacodyl) setidaknya 1 jam setelah penggunaan obat-obat antasida, susu atau produk-produk yang mengandung susu.

Dosis dulcolax paed suppositoria

Berikut adalah dosis dulcolax paed suppositoria (bisacodyl) yang lazim digunakan :

  • Untuk mengatasi konstipasi/sembelit :

Dewasa, 1 x sehari 10 mg, diberikan pada pagi hari.

Anak < 10 tahun, 1 x sehari 5 mg.

  • Untuk pengosongan usus sebelum prosedur radiologi dan bedah :

Dewasa : tablet 10 mg diberikan sebelum tidur malam selama 2 hari sebelum prosedur. Jika diperlukan bisa ditambahkan suppositoria 10 mg, 1 jam sebelum prosedur.

Dosis anak : bisa diberikan setengah dosis dewasa.

Terkait

  • Merk-merk obat dengan kandungan bisacodyl

15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bisacodyl - Drug Information. Kaiser Permanente Washington. (https://wa.kaiserpermanente.org/kbase/topic.jhtml?docId=hn-1323006)
Bisacodyl Laxative Tablets (P & GSL) - Patient Information Leaflet (PIL). electronic medicines compendium (emc). (https://www.medicines.org.uk/emc/product/9110/pil)
Bisacodyl. DrugBank. (https://www.drugbank.ca/drugs/DB09020)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app