Olive Leaf: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mei 17, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Catatan mengenai penggunaan daun zaitun pertama diketahui berasal dari Mesir Kuno, di mana minyak antimikroba digunakan untuk membuat mumi raja-raja mesir. Sejak saat itu, daun zaitun telah digunakan secara luas dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit dan masih populer digunakan di banyak budaya hingga saat ini. Di Jepang, daun zaitun digunakan untuk mengatasi penyakit perut dan usus, sementara di Yunani dan Kepulauan Canary, ekstrak air panas daun zaitun diminum untuk mengobati penyakit tekanan darah tinggi. Di Italia, ekstrak daun zaitun digunakan untuk mengurangi demam, dan di beberapa negara, ekstrak daun zaitun digunakan untuk mengobati malaria.

Senyawa aktif yang paling kuat dalam ekstrak daun zaitun adalah oleuropein, tetapi ekstrak daun zaitun juga mengandung bioflavonoid seperti rutin, luteolin, dan hesperidin, yang bekerja secara sinergis dengan oleuropein untuk meningkatkan aktivitas alaminya.

Manfaat Daun Zaitun

Manfaat utama daun zaitun terhadap kesehatan adalah fungsinya dalam membantu metabolisme dan sistem kardiovaskular. Selain itu ekstrak daun zaitun juga terbukti memiliki aktivitas antivirus, antikanker, dan perlindungan saraf. Senyawa bioaktif daun zaitun tidak hanya berfungsi sebagai antioksidan dan antiinflamasi, tetapi juga dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar glukosa darah, mengurangi kadar kolesterol, dan meningkatkan rasio lipid.  Oleh karena itu penggunaan ekstrak daun zaitun berpotensi untuk melindungi jantung dan dapat mengurangi risiko diabetes, hipertensi, serangan jantung, dan stroke.

Berikut ini adalah beberapa kegunaan ekstrak daun zaitun yang sering digunakan:

Dosis Daun Zaitun

Dosis tradisional daun zaitun meliputi 7 hingga 8 g daun kering dalam 150 mL air.  Untuk kapsul, para ahli biasanya merekomendasikan 500 hingga 1.000 mg ekstrak daun zaitun per hari. Dosis ini terbukti memberikan manfaat daun zaitun terhadap tekanan darah dan gula darah. Untuk memastikan Anda mendapatkan efek yang maksimal dari ekstrak daun zaitun, pastikan Anda menggunakan daun zaitun yang terstandarisasi dengan kandungan oleuropein 18 hingga 25 persen.

Efek Samping Daun Zaitun

Karena Food and Drug Administration (FDA) menganggap ekstrak daun zaitun sebagai suplemen makanan daripada obat, mereka tidak memonitor dosis atau kualitas herbal dan suplemen. Hanya ada data ilmiah yang terbatas tentang kemungkinan efek samping atau keamanan jangka panjang.

Satu studi menunjukkan bahwa kemungkinan efek samping dari penggunaan ekstrak daun zaitun termasuk ketidaknyamanan otot dan sakit kepala. Orang yang mengalami efek samping yang parah atau memprihatinkan harus berhenti menggunakan ekstrak daun zaitun dan berkonsultasi dengan dokter.

Interaksi Daun Zaitun

Berdasarkan penelitian pada tikus, ekstrak daun zaitun harus digunakan dengan hati-hati jika digunakan bersamaan dengan kemoterapi. Karena efek antagonisme dan sinergi ditemukan. Dalam penelitian pada kelinci, ditemukan peningkatan waktu protrombin.

Perhatian

Oleuropein, bahan aktif dalam ekstrak daun zaitun, dapat memperburuk tekanan darah rendah pada orang yang tekanan darahnya sudah lebih rendah daripada rata-rata. Obat ini juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah atau mengatur diabetes. Jadi, seperti halnya dengan semua suplemen, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mengambil ekstrak daun zaitun untuk menghindari interaksi dan efek samping.

Anda juga disarankan mengonsumsi ekstrak daun zaitun setelah makan dan membagi dosis sepanjang hari untuk menghindari iritasi lambung. Mulailah mengkonsumsi ekstrak daun zaitun dengan dosis yang rendah untuk membantu meminimalkan potensi efek samping.


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Shen Y, et al. (2014). Olive leaf extract attenuates obesity in high-fat diet-fed mice by modulating the expression of molecules involved in adipogenesis and thermogenesis. DOI: (http://dx.doi.org/10.1155/2014/971890)
Olmez E, et al. (2015). Olive leaf extract improves the atherogenic lipid profile in rats fed a high cholesterol diet. (http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ptr.5445/abstract)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app