Doxapram: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 16, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 24, 2019 Waktu baca: 3 menit

Doxapram adalah salah satu jenis obat yang digunakan untuk menangani gagal napas. Obat ini dapat menstimulasi kemoreseptor di pembuluh darah karotid sehingga dapat menstimulasi pusat saraf di batang otak. 

Obat ini juga sebagai terapi sementara pada penderita PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis yang dirawat inap.

Obat doxapram merupaan agen analeptik. Ini berfungsi untuk memberikan stimulasi sistem saraf pusat ke batang otak. Stimulan terkait pernapasan ini dapat meningkatkan volum tidal sehingga dengan cepat meningkatkan laju pernapasan atau respiration rate (RR). 

Pemberian doxapram dapat memicu respon presor yang memicu status hipovolemik. Obat ini juga dapat meningkatkan pengeluaran katekolamin. Secara garis besar obat ini memproduksi stimulan napas melalui kemoreseptor karotis dengan menghambat channel pottasium.

Mengenai Doxapram

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Solusi intravena

Kandungan:

-

Manfaat obat Doxapram

Obat doxapram memiliki manfaat dalam terapi gagal napas terutama pada keracunan obat-obatan seperti fentanyl atau bupenorphine.

Doxapram injeksi diberikan pada bidang anestesi untuk menstimulasi ventilasi paru setelah pos operasi serta menurunkan komplikasi pulmonal pasca operasi

Doxparam dapat menstimulasi pernapasan pada pasien yang mengalami depresi napas akibat obat-obat post anestesi dibandung dengan obat-obat pelemas otot.

Obat ini dapat berguna untuk menstabilkan laju napas pada penderita penyakit paru obstruktif kronis yang dirawat di rumah sakit, sebagai manfaat untuk menghindari peningkatan arterial CO2 saat pemberian oksigen.

PPOK atau penyakit paru obstruksi kronis merupakan infeksi atau peradangan jangka panjang dimana terjadi hambatan pada paru-paru akibat terhalangnya aliran udara karena penumpukan lendir. 

Merokok menjadi pemicu utama terjadinya PPOK. Resiko paling berat yang dapat terjadi adalah kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan lainnya. Gejala yang dapat terjadi pada penderita PPOK antara lain:

  • Batuk berdahak
  • Mengi
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Kebiruan pada bibir dan jari-jari
  • Berat badan menurun

Dosis dan cara pemberian obat Doxapram

Obat doxapram tersedia dalam bentuk injeksi intravena sediaan 0,5 mg/kg serta sediaan infus. 

  • Untuk gangguan sulit pernapasan pasca-operasi, dosis awal yang diberikan adalah 0,5-1,5 mg / kg diberikan melalui infus selama 30 detik. Atau, dapat diberikan infus pada dosis awal 2-5 mg / menit, dapat dikurangi menjadi 1 hingga 3 mg / menit sesuai dengan respon pasien. Max Total: 4 mg / kg.
  • Untuk gangguan gagal pernapasan akut, dosis awal yang diberikan adalah 1,5-4 mg / menit dengan infus.

Obat ini hanya boleh diberikan atau disuntuk oleh dokter atau perawat di rumah sakit. Dokter juga akan memantau adanya efek samping yang timbul selama pengobatan.

Efek samping obat Doxapram

Efek samping yang dapat ditimbulkan selama pemberian doxapram yaitu:

Efek samping berat yang ditemukan adalah hipertensi dan perubahan angka pemeriksaan urin seperti BUN atau kadar albumin dalam urin. Pemberian obat dalam jangka waktu yang lama menimbulkan resiko hemolisis.

Kontraindikasi obat Doxapram

Obat ini dikontraindikasikan pada beberapa kondisi kesehatan diantaranya:

  • Obat ini tidak boleh diberikan pada penderita epilepsi
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada penderita emboli pulmonal
  • Obat ini dikontraindikasikan pada pasien dengan penggunaan ventilaor
  • Obat ini tidak boleh diberikan apda pasien dengan gangguan ventilasi seperti paresis otot pernapasan, flial chest, pneumotoraks, asma bronkial, fibrosis pulmonal, dan beberpa gangguan obstruksi mekanik lainnya
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada penderita dengan cedera kepala, trauma pada vaskuler cerebri, udem otak
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada  kelainan pembuluh darah seperti penyakit arteri koroner, hipertensi berat, dan gagal jantung

Interaksi obat Doxapram

Obat ini memiliki interkasi apabila dikonsumsi bersmaaan atau dalam keadaan tertentu diantaranya:

  • Doxapram yang dikonsumsi bersamaan dengan aminophylline atau theophylline dapat meningkatkan stimulasi sistem saraf pusat den menimbulkan agitasi dan hiperaktivitas
  • Penundaan pemberian obat Doxapram dengan obat anestesi lain seperti halothene, cyclopropane sekitar 10 menit guna mencegah peningkatan adrenalin
  • Doxapram tidak boleh diberikan bersamaan dengan agen simpatomimetik

Perhatian

Informasi yang perlu diketahui sebelum memberikan obat doxapram yaitu:

  • Obat ini hanya boleh diberikan pada ibu hamil dengan pengawasan ketat terkait pengaruhnya ke janin.
  • Obat ini tidak boleh diberikan  menyusui
  • Obat ini tidak boleh diberikan pada anak usia 12 tahun karena beresiko pada gangguan saraf, gagal tumbuh, dan lainnya karena pangunaan alkohol benzyl pada produk obat. Penggunaan pada bayi dan balita memicu hipertensi, hiperglikemia, glukosuria, mual muntah, erupsi, gigi, pemanjangan QT, dan lainnya

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Dopram (doxapram) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/dopram-doxapram-343456)
Dopram (Doxapram): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. RxList. (https://www.rxlist.com/dopram-drug.htm)
Doxapram - FDA prescribing information, side effects and uses. Drugs.com. (https://www.drugs.com/pro/doxapram.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app