Diet Setelah Persalinan Caesar: Nutrisi Esensial Yang Wajib Diminum

Dipublish tanggal: Agu 31, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 26, 2020 Waktu baca: 3 menit
Diet Setelah Persalinan Caesar: Nutrisi Esensial Yang Wajib Diminum

Pasca persalinan caesar, para ibu akan membutuhkan waktu untuk memulihkan diri. Dan Anda perlu mendukung proses pemulihan dengan mengambil istirahat yang cukup dan melakukan diet seimbang.

Nutrisi yang tepat tidak hanya mempercepat proses pemulihan tetapi juga memberikan nutrisi yang diperlukan untuk bayi Anda melalui ASI

Jadi, apa saja beragam nutrisi yang Anda butuhkan dan bagaimana mereka membantu Anda selama fase ini?

Mengapa Nutrisi penting setelah Kelahiran?

Apakah itu persalinan normal atau operasi caesar, nutrisi mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan tingkat energi Anda.

Menurut Dietary Guidelines yang diterbitkan oleh Departemen Pertanian AS dan disahkan oleh American Dietetic Association, ibu baru, yang sedang menyusui, mungkin memerlukan tambahan asupan harian kalori. Mereka membutuhkan 1.800 hingga 2.000 kalori per hari. 

Asupan yang lebih tinggi direkomendasikan untuk wanita yang menyusui lebih dari satu bayi atau kurang berat badan atau yang secara teratur melakukan aktivitas fisik.

Selain kalori, diet seimbang juga harus mengandung nutrisi-nutrisi penting lainnya.

Nutrisi Esensial yang dibutuhkan setelah persalinan cesar

Diet seimbang menyediakan Anda dengan semua makronutrisi dan mikronutrisi yang diperlukan untuk proses pemulihan Anda dan pasokan ke bayi melalui ASI. 

Berikut adalah beberapa nutrisi yang Anda butuhkan saat proses pemulihan setelah melahirkan - baik persalinan normal maupun operasi C-section:

1. Protein

Protein membantu dalam pertumbuhan jaringan sel baru dan membantu dalam proses penyembuhan. Makanan kaya protein memfasilitasi perbaikan jaringan dan mempertahankan kekuatan otot setelah operasi. 

Anda dapat mengkonsumsi ikan, telur, ayam, makanan susu, daging, kacang polong, kacang kering, dan kacang-kacangan. Makanan-makanan ini mudah dicerna, terutama selama masa menyusui.

Sementara jumlah asupan protein harian yang disarankan untuk wanita rata-rata adalah sekitar 48g, tambahan asupan protein harian sebesar 15g  direkomendasikan untuk para wanita menyusui. 

2. Vitamin C

Vitamin C membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda. Kolagen mendukung penyembuhan luka. Anda dapat memasukkan buah-buahan dan sayuran seperti jeruk, melon, pepaya, stroberi, jeruk bali, ubi jalar, tomat, dan brokoli. 

Asupan harian yang direkomendasikan adalah 115 mg untuk wanita menyusui berusia 14 hingga 18 tahun, dan 120 mg untuk wanita di atas 19 tahun.

3. Multivitamin

Selain vitamin C, Anda perlu memastikan bahwa Anda memenuhi rekomendasi vitamin lain seperti vitamin A. Dokter Anda mungkin memberi Anda suplemen multivitamin jika diperlukan. 

4. Iron / Zat Besi

Zat besi sangat penting untuk menjaga kadar hemoglobin. Makanan kaya zat besi termasuk kuning telur, daging merah, tiram, hati sapi, kacang kering, dan buah-buahan kering. 

Namun, batasi asupan zat besi Anda karena kelebihan zat besi dapat menyebabkan sembelit. 

Asupan diet yang disarankan untuk zat besi adalah 10 mg per hari untuk wanita usia 14 hingga 18 tahun, dan 9 mg per hari untuk mereka yang lebih tua dari 19 tahun.

5. Kalsium

Kalsium membantu relaksasi otot, memperkuat tulang dan gigi, dan membantu pembekuan darah. Sumber kalsium yang baik adalah susu, yogurt, keju, tahu, kangkung, dan bayam

Asupan kalsium harian yang direkomendasikan untuk wanita menyusui berusia 14 hingga 18 tahun adalah 1.300 mg dan untuk mereka yang lebih tua dari 19 tahun adalah 1.000 mg per hari. 

Selama masa menyusui, sekitar 250 hingga 350 mg kalsium akan berpindah ke bayi Anda.

6. Serat

Serat dapat mengurangi gejala sembelit.  Sumber serat yang kaya adalah buah-buahan dan sayuran mentah.

7. Lainnya

  • Minumlah air putih dan jus sehat untuk menghindari dehidrasi dan sembelit. Cairan dapat membantu pergerakan usus halus dan pemulihan dari operasi. Selain air, Anda dapat juga mengkonsumsi susu rendah lemak, jus non-sitrus (tanpa pemanis), teh herbal, air kelapa dan sup.
  • Anda bisa mengonsumsi ikan, yang mengandung asam lemak omega-3, dan telur yang menyediakan seng.
  • Susu tidak hanya sumber kalsium yang sangat baik tetapi juga meningkatkan produksi susu. Yoghurt memasok tubuh Anda dengan kalsium dan seng.

Makanan yang harus dihindari setelah Cesar

Anda harus menghindari makanan berlemak dan junkfood, karena aktivitas fisik Anda akan berkurang setelah menjalani operasi caesar. Selain itu, hindari juga makanan pedas karena dapat menyebabkan masalah lambung.

Berikut beberapa makanan lain yang mungkin perlu Anda hindari:

  • Minuman berkarbonasi, yang dapat menyebabkan gas dan perut kembung.
  • Jus jeruk harus diminum dengan hati-hati. Anda dapat mengkonsumsinya dalam jumlah kecil, dan kemudian meningkatkannya ke jumlah sedang.
  • Minuman berkafein seperti kopi dan teh memiliki sifat diuretik. Karena itu, konsumsi minuman ini secara moderat.
  • Hindari minuman beralkohol 
  • Jika Anda mengalami kembung dan gas, hindari makanan pembentuk gas seperti kol, kembang kol, brokoli dan bawang, selama beberapa hari. Anda juga dapat mengonsumsi lentil putih, kacang merah, buncis, kacang hitam, dan kacang hijau.
  • Hindari makanan dan minuman dingin.

18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Turawa EB, et al. (2014). Interventions for treating postpartum constipation. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25246307?dopt=Abstract)
Rubido S, et al. (2018). Effect of chewing an apple on dental plaque removal and on salivary bacterial viability. DOI: (https://dx.doi.org/10.1371%2Fjournal.pone.0199812)
Rhuston RC, et al. (2013). Prospective evaluation of hot flashes during pregnancy and postpartum. DOI: (https://dx.doi.org/10.1016%2Fj.fertnstert.2013.08.020)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app